29. Teater

147 24 5
                                    

"Ada cinta segitiga. Antara aku, kamu dan Tuhan."
-Arshaka-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

Hari ini semua pengikut Ekstrakulikuler Teater diharapkan untuk datang berkumpul di ruang Teater karena ada suatu hal yang harus dirapatkan. Nathalia berjalan sendiri tanpa teman di koridor menuju ruangan. Sedangkan Shaka tidak tahu kemana, mungkin cowok itu sudah bersiap di sana. Dia ketua Teater, wajar saja.

Saat memasuki ruangan, manik Nathalia langsung menyusuri tempat yang hampir mirip seperti panggung itu. Sepi, tak ada siapa pun yang menempati termasuk Shaka yang tengah ia cari-cari.

Nathalia memutuskan untuk duduk di kursi ke dua dari lima saf ke belakang. Setelah menunggu sedikit lama, akhirnya Shaka datang diikuti Althan dan Rossi dengan raut datar tanpa ekspresi.

Tidak, mereka bertiga tidak biasanya seperti ini. Mereka jika datang dalam pertemuan rapat akan menyapa semuanya dengan gelak tawa juga candaan, apalagi Rossi yang suka teriak-teriak mengecek pendengaran yang hadir. Apa mereka benar-benar semarah itu? Melihat wajah ke tiga cowok itu, rasanya sedikit menyeramkan.

"Gue gak mau bertele-tele, intinya gue ngumpulin kalian semua di sini mau ngasih tahu sesuatu sekaligus merencanakannya," ujar Shaka memulai rapat. Rapat ini bukanlah rapat resmi yang harus dibuka dengan salam serta basa-basi yang biasanya dilakukan oleh para pejabat itu. Toh, usia mereka sebaya, mereka sama-sama anak SMA jadi tak perlu penghormatan lebih.

"Dua Minggu lagi Tim Teater kita akan diikutkan lomba LORASBUNA atau Lomba Ragam Seni Budaya Nasional, di sini kita di tuntut untuk segera mempersiapkan diri. Meski waktu cuma 2 Minggu, gue yakin kita bisa," imbuh Shaka menjelaskan.

TEAMANDIRI, siapa yang tidak kenal dengan Tim TEAMANDIRI? Organisasi Teater paling dikenal di kalangan sekolah-sekolah. Ya, TEAMANDIRI sering menjadi andalan SMA Mandiri untuk mengikuti lomba-lomba seperti lORASBUNA yang akan diikuti dua Minggu lagi.

Seseorang mengangkat tangan, ingin menanyakan hal yang tidak ia mengerti pada Shaka. "Lomba Ragam Seni Budaya Nasional? Apa Teater itu termasuk Seni Budaya?" tanya seorang gadis. Dengan muka polosnya, gadis itu berani menanyakan hal itu pada Shaka yang moodnya sedang down.

Shaka meremat kertas yang dia bawa, hampir berkata kasar, tapi langsung ia tahan. Tenang Shaka, jangan emosi, mungkin dia adalah anggota baru yang belum mengerti apa-apa. Jika keadaan mood Shaka sedang baik, Shaka tidak akan seperti ini. Mungkin dia akan tertawa dan meledek gadis itu habis-habisan.

"Kalau Teater gak masuk Ragam Seni Budaya, ngapain sekolah nyuruh kita ikut, hah? Gak usah buat gue tambah emosi, Lo anggota baru, kan? Diem aja kalau gak tau," decak Shaka seketika membuat semuanya terheran-heran.

Shaka yang biasanya tidak pernah berkata sadis seperti itu kini seperti menunjukkan kepribadiannya yang lain. Jika sudah demikian, Mood Shaka berarti benar-benar tidak baik. Cowok itu butuh sendiri sebenarnya, tapi tidak bisa.

Nathalia yang melihatnya di sela murid-murid yang lain lantas menggigit bibir bawahnya, cemas. Emosi Shaka sebenarnya ditimbulkan dari kejadian tadi di halaman belakang sekolah. Shaka emosi dengan Rossi dan Althan, tapi dia tak mau mengungkapkannya secara langsung. Siapa yang mau kehilangan sahabat yang sudah lama bersama? Tentu tidak ada! Itulah yang kini sedang dialami Shaka, memilih antara hatinya atau persahabatannya?

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang