28. Masalah Akhir

139 23 7
                                    

"Mencintai dengan segenap perbedaan yang ada, kuat kamu, Nath? Gak usah nekat dari pada bidikanmu akan masa depan melesat dan kamu akan tersesat dalam labirin penyesalan."
-Imanuel-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

Crocodile got💚🐊

Hallo, sayang...
Pagi, Nathalia.
Jangan lupa sarapan, terus kita berangkat bareng.

Anda
Pagi-pagi udah alay aja🙂 [cry]

Gak, jangan gitu.
Kita udah jadian, kamu harus abaikan image.
Dibiasakan pakai aku kamu dan jangan bertingkah kayak laki-laki. Karena aku bukan g*y.

Nathalia sempat menghela nafas kasar saat pagi-pagi buta seperti ini sudah disuguhi spam chat panjang dari Shaka. Ya, itulah Shaka. Memberi perhatian tanpa memikirkan imagenya, seperti dia tidak peduli bagaimana orang lain menilainya. Dia seperti menunjukkan, ya itulah seorang Shaka.

Setelah menyiapkan isi tasnya, tiba-tiba pintu terbuka lebar, menunjukkan remaja laki-laki dengan raut datar tanpa ekspresi. Balutan kaos hitam juga Hoodie hitam mendukung aura cowok yang sedang menatap Nathalia penuh intimidasi itu.

"Kenapa?" Nathalia bertanya langsung, tanpa basa-basi.

Imanuel melepas tangannya knop pintu dan mulai melangkah masuk ke dalam kamar Nathalia. "To the point aja, gue masih gak suka adek semata wayang gue berhubungan sama Shaka," ujar Imanuel setelah menduduki meja rias Nathalia dengan tas ransel hitam yang digendongnya di pundak kanan.

Nathalia menghela nafas pelan, gadis itu kemudian menatap ke arah luar jendela, badannya membelakangi El. Nathalia seperti muak dengan ini semua. Baru saja kemarin malam Nathalia dan Shaka memutuskan untuk jadian dan melupakan semua permasalahan yang ada, tapi masalah itu terus dipancing, seolah Nathalia tak boleh melupakannya.

"Gue cinta, jadi gak usah mencoba menghalanginya," celetuk Nathalia dengan tatapan kosong, menerawang ke depan.

El sempat tertawa pelan tanpa humor. Cowok itu kemudian bangkit, kakinya berjalan mendekati Nathalia dan matanya ikut menerawang ke arah luar jendela.

"Mencintai dengan segenap perbedaan yang ada, kuat kamu, Nath? Gak usah nekat dari pada bidikanmu akan masa depan melesat dan kamu akan tersesat dalam labirin penyesalan." Kata-kata El sungguh menusuk, beda dengan yang kemarin. El seperti mengeluarkan isi hatinya dengan sepenuh hati. Berarti emosinya sudah mereda.

Nathalia menatap El penuh harapan besar. Apa El tidak mau mendukung keputusan Nathalia untuk kali ini? Nathalia hanya ingin melupakan semua masalah akan perbedaan itu dahulu dan akan memikirkannya di akhir, tak peduli resiko sakit hati yang semakin parah.

"Gue gak bisa apa-apa. Semua terjadi begitu saja dan gue gak bisa memaksakan cinta."

"Gue cinta Shaka. Semua perbedaan yang ada bener-bener buat gue gila. Jadi, gak usah buat gue tambah gila dengan Lo ngompor-ngomporin kayak gitu lagi. Biarin gue ngejalani apa yang ada dulu, gue yang bakal nanggung akhirnya," tambah Nathalia dengan mata berkaca-kaca, terlihat frustasi dan ingin menghilang dari muka bumi.

Nathalia segera mengambil tasnya dan pergi dari hadapan Imanuel yang tengah mematung di tempat. Menatap sang adik dengan tatapan sendu. El tidak menyangka, semua akan serumit ini. Jika dulu El tidak memulainya, mungkin hal ini juga tidak akan terjadi. Tapi, jika di pikir-pikir, perbedaan antara Shaka dan Nathalia itu adalah takdir.

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang