33. Video Klip

114 18 0
                                    

"Bikin orang ketawa terus. Minimal senyum, deh. Jangan berhenti buat mereka senyum kalo lagi sama kamu."
-Nathalia-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

Persiapan video clip untuk lomba LORASABUNA ternyata memiliki masalah, ada yang telah meretas sistem penyimpanan file penting berisi video-video, hingga semuanya hilang tak tersisa. Semua panik, terutama sang ketua. Dia yang bertanggung jawab atas semua. Shaka juga tak tahu mengapa keamanan komputer bisa terbobol semudah itu.

Beberapa menit lalu, Shaka mengumpulkan semua anggota TEAMANDIRI untuk berkumpul di ruang teater. Membicarakan serta mencari solusi utama masalah ini. Padahal waktu pembuatan dan pengeditan video hanya tinggal hari ini saja. Jadwalnya, besok Shaka dan yang lainnya akan pergi keluar kota untuk lomba tersebut dan harus sudah membawa dokumen berupa video atau teaser dari drama yang akan ditampilkan.

"Enaknya gimana sekarang? Besok kita berangkat, dan teaser kita ilang." Shaka berbicara dengan nada dingin, tapi penuh penekanan pada semua anggotanya yang hadir.

Ini memang tanggung jawab Shaka, tapi dia tak bisa memungkiri bahwa dia kecewa pada Gerald juga anggota lainnya yang bertugas untuk mengamankan file tersebut agar tidak sampai diretas dan dibobol seperti yang sudah terjadi. Ini adalah yang ke tiga kalinya selama Shaka menjabat sebagai ketua teater di SMA Mandiri.

"Gue minta maaf," celetuk Gerald yang posisinya duduk berhadapan dengan Shaka dengan jarak agak jauh. Formasi mereka membentuk persegi panjang.

"Maaf dari Lo emang bisa kembaliin videonya?" sarkas Shaka dengan mata memutar malas. Wajah Shaka yang berupah jutek, cara bicara Shaka yang mulai kasar membuat semuanya pikir-pikir dulu untuk berbicara.

"Ya nggak, tapi kan—,"

BRAKK

Suara gebrakan meja terdengar membuat semua tersentak kaget. Shaka sudah berdiri dengan muka merah padam menahan amarah. "Lo semua tau gue orangnya emang suka becanda dan gak pernah serius, gak pernah kasar apalagi ngebentak. Jangan ngira gue gak bisa itu semua. Gue bisa, bahkan bisa lebih dengan apa yang kalian kira."

Shaka mengatakan itu diluar kendali, sebuah isi hati yang tak sengaja ia ungkap, mungkin sudah lama ia ingin mengatakan hal ini. Bukan tanpa alasan dia mengatakannya, tapi semua memandang Shaka seperti itu. Meski begitu, bukan berarti mereka seenak jidatnya berbicara tidak sopan dengan Shaka.

Tidak pernah serius bukan berarti Shaka tidak bisa serius. Shaka bisa, hanya saja semua meremehkannya.

"Lo semua ngeremehin keseriusan gue. Gue udah serius ngerancang ini semua, mulai Minggu kemarin sampai hari ini, tapi pas di akhir semua kacau. Minimal, gue serius Lo semua juga serius," ujar Shaka, pancaran kekecewaan yang amat dalam ia tunjukkan pada semua yang hadir di ruangan ini.

"Gak akan bisa komputer kita diretas dan dokumennya ilang kalau gak ada orang dalam yang buat ini semua terjadi. Protes? Usut sendiri. Masalah lomba, kita gak jadi." Shaka berjalan menuju pintu keluar, meninggalkan ruangan yang didominasi warna merah hitam seperti bioskop ini.

Keputusan terbaik yang bisa Shaka pilih untuk saat ini. Mau take ulang video klip pun tidak mungkin. Proses syuting dan pengeditan membutuhkan waktu beberapa hari, sedangkan lomba sudah besok. Toh, ada penghianat yang membuat ini semua terjadi. Shaka tidak tahu siapa dia, yang dia tahu adalah orang dalam akan berperan besar ketika sesuatu yang mustahil terjadi di sebuah Organisasi atau perkumpulan.

Shaka sudah malas, biarkan mereka mengusut tuntas kasus tersebut. Shaka hanya akan memantau dari kejauhan tanpa berbicara banyak untuk ikut campur. Ia juga akan mengajukan surat pengunduran diri sebagai ketua teater, semua sudah berakhir.

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang