17. Melepas Trauma

162 27 0
                                    

"Gak ada kata pacar di antara kata teman, apalagi diantara kita mulai terlibat perbedaan yang gue pun gak bisa menghilangkan."
-Nathalia-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

Shaka menaiki motornya dengan kostum lengkap seorang pembalap. Matanya fokus melihat ke depan, menetralkan detak jantungnya yang sedari tadi berdetak tidak karuan.

Shaka memutuskan untuk tetap mengikuti balapan meski Lily berusaha keras untuk mencegah hal itu. Alasan yang bisa mengalahkan kasih sayangnya pada Lily adalah keluarga.

Di mana Shaka butuh kepercayaan keluarganya agar yakin bahwa Shaka bisa. Shaka bukan anak yang bergantung pada orang tuanya. Yah, penghinaan itu selalu terngiang-ngiang di kepalanya hingga serasa ingin pecah.

Saudara Papa dan Mamanya selalu mengecap Shaka anak manja dan tak bisa apa-apa. Tak mempunyai bakat apa pun yang bisa dibanggakan, atau bahkan prestasi yang bisa dipamerkan. Bagaimana perasaan Shaka jika selalu disisihkan saat pertemuan keluarga?

Shaka menoleh ke arah Zion, pembawa motor warna merah berlapis hitam. Pria berusia 20 tahun yang selalu memenangkan balapan ini selama 3 tahun berturut-turut. Kakak Lily yang Shaka ingin membencinya, tapi tidak bisa. Bagaimana Shaka membenci orang yang disayang oleh orang yang disayanginya? Tidak akan bisa.

Zion tersenyum miring ke arah Shaka, samar-samar Shaka melihatnya. Kemudian Shaka beralih pada tribun penonton yang kini tengah menyajikan bagaimana keadaan Lily di sana.

"Lily? Lily kenapa? Kenapa Lily keliatan kacau dan babak belur?" batin Shaka, masih terus menatap Lily dengan banyak pertanyaan di benaknya.

Terlihat jika Lily kini tengah menggeleng sambil berlinang air mata. Gadis itu terus menggeleng sampai Shaka sadar jika ia harus segera berhenti dari balapan ini.

Tapi..., Suara panduan untuk bersiap membuat Shaka langsung mengalihkan pandangnya ke arah depan. Sesak rasanya melihat Lily yang begitu terpuruk karena keputusan Shaka.

Balapan di mulai dan Shaka mau tidak mau harus melajukan motornya. Ia mencoba untuk fokus tanpa ada Lily dalam pikirannya. Posisi pertama kini ditempati oleh Zion. Shaka menambah kecepatannya agar bisa menyusul Zion.

Berhasil Shaka dahului. Zion menggeram kesal, tapi itu tak bertahan lama saat terlihat bagaimana paniknya Shaka saat ini.
Rem motor yang Shaka kendarai blong padahal kemarin Shaka sudah cek semua mesin serta rem-remnya.

Shaka harus segera banting stang sebelum dirinya celaka karena sebentar lagi akan melewati kelokan tajam. Kecepatan tinggi yang sudah ia hasilkan tadi tak akan bisa dihentikan.

Shaka mengambil keputusan cepat untuk langsung membanting stang ke arah kanan yang kebetulan Zion tengah mencoba mensalip dari arah tersebut. Hasilnya, motor mereka bertabrakan, Zion terpental begitu juga Shaka yang langsung tak sadarkan diri setelah menghantam aspal begitu keras.

Kecelakaan terjadi dan pertandingan berhenti. Zion dan Shaka buru-buru dilarikan ke rumah sakit. Pendarahan yang begitu hebat di alami Shaka dan Zion lebih parah lagi.

"SHAKA!!!!" Lily memekik keras saat kecelakaan itu terjadi jelas di depan matanya.

Lily berlari cepat dengan derasnya air mata yang mampu menjelaskan suasana hati gadis itu.

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang