26. Sikap Shaka

154 17 3
                                    

"Pilih menjauh dan lupakan atau dijauhkan dan dilupakan?"
-Nina-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

Shaka menuruni tangga rumah, bersiap pergi ke sekolah dengan balutan seragam SMA di badannya. Setelah menghabiskan waktu bersama Nathalia di pasar malam kemarin, laki-laki itu cukup senang, masalah yang ada di rumah cukup terlupakan meski tak bertahan lama.

Kini Shaka sudah duduk anteng di kursi meja makan. Di sana juga ada Nina dan Papa Lino juga Bi Romlah yang menyiapkan sarapan pagi setiap harinya.

"Mama kemana?" tanya Shaka kemudian menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. Sebenarnya, Shaka tidak ingin sarapan bersama tadi, berhubung dia lapar jadi terpaksa ikut.

Suasana cukup dingin, semenjak gugatan cerai yang dilayangkan Mama Rina pada Papa Lino, keluarga ini sudah jarang tertawa dan berbicara bersama. Suasana yang semula sepi bertambah sepi lagi.

"Mama tadi malam pergi ke Surabaya," jawab Kak Nina, wajahnya dingin, memancarkan aura yang tidak biasa. Siapa pun yang melihatnya pasti merasa akan di marahi, padahal tidak. Entah nanti reaksi teman-temannya di sekolah seperti apa, tidak tahu saja jika Kakaknya ini bisa judes.

Shaka langsung tersedak, tangannya buru-buru meraih segelas air putih dan meneguknya sampai kandas.

"Mama pergi? Kenapa gak di cegah? Aku juga gak tau kalau Mama pergi tadi malam." Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan Shaka karena shock.

Papa Lino menghela nafasnya pelan, setelah menikmati sarapannya dalam diam. "Mama kamu itu keras kepala. Papa udah minta maaf setiap hari, ngelakuin ini itu, tapi dia gak mau dengerin. Biarkan Mama mu pulang, dia bisa lebih tenang di sana."

Setelah mengatakan itu, Papa Lino bangkit dari kursinya dan beranjak pergi ke kantor.

Shaka menatap Kak Nina sejenak, tatapan intens penuh penyesalan karena tidak bisa mencegah Mamanya pergi. "Kenapa gak di hentiin? Kalau Papa sama Mama beneran cerai gimana?" tanya Shaka, ada sedikit rasa jengkel di dirinya.

"Percuma. Seperti yang Papa bilang tadi, Mama kita itu keras kepala. Lagian kamu juga tadi malam pulang jam berapa? Bukannya habis sekolah langsung pulang malah kelayapan," sinis Kak Nina, mengakhiri sarapannya dengan meminum segelas susu yang sudah disiapkan Bi Romlah.

"Gara-gara Kakak juga aku pulang malam," decak Shaka kemudian bangkit, hendak pergi tapi Nina menghalanginya.

"Nathalia lagi? Kamu semalam pergi sama Nathalia?" tanya Kak Nina dengan nada dinginnya.

Shaka menghela nafas pelan. "Iya, katanya aku harus belajar lebih lagi? Biarin aku habisin waktu sama Nathalia dulu sebelum jarang ketemu," balas Shaka.

"Jangan terlalu mencintai seseorang sampai kamu melupakan fakta terpenting tentangnya!"

Shaka berdecak kesal, menatap netra sang Kakak dengan tatapan intens. "Kenapa? Kok kayaknya Kak Nina gak suka banget aku berhubungan sama Nathalia?" Tatapan Shaka penuh intimidasi.

Kak Nina memutar bola mata. Wanita itu mengambil tas serta map berisi kertas serta buku-bukunya yang berada di atas meja. Langkah kakinya berjalan mendekati Shaka.

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang