16. Kembali?

140 24 0
                                    

"Makasih, gue yang semula udah tumbang karena keputusasaan. Sekarang bangkit lagi karena sebuah perbedaan."
-Arshaka-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

Shaka berlari menyusuri koridor kelas dengan selembar kertas di tangannya. Lembaran yang berisi tentang Laga balap nasional 2020 yang akan diadakan Minggu depan itu membuat Shaka tertarik untuk ikut.

Kini Shaka hanya butuh bertemu Lily untuk menyampaikan kabar baik ini. Lily pasti akan sangat senang mendengarnya. Mimpi yang Shaka ingin gapai akan segera tercapai jika dirinya dapat memenangkan balapan tersebut.

Shaka memasuki kelas Lily dengan tergesa-gesa. Cowok itu mengedarkan pandangnya mencari keberadaan sahabat gadisnya itu.

"Lily!" Shaka berjalan menuju tempat duduk lily dengan senyuman merekah menghias wajah. Sebelum menunjukkan brosur itu, Shaka menyembunyikannya terlebih dahulu di balik badan.

"Tebak aku bawa apa?"

Lily mengetukkan jarinya di dagu. "Emm, bawa cinta kamu ke aku, ya?" Lily tertawa kecil.

Shaka merubah rautnya, cowok itu menghela nafas pelan. "Serius, Li!!" erang Shaka.

Lily mengakhiri tawanya, cewek itu mencoba untuk fokus. "Dih, kamu juga biasanya gak pernah serius. Semua di bawa becandaan mulu!"

Shaka menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Memang benar, Shaka tidak akan mengabaikan fakta jika dirinya selalu menganggap semua sebagai lelucon. Shaka itu serius tidak serius tetap saja tidak serius. Lebih tepatnya, Shaka sudah di cap sebagai cowok yang tidak pernah serius.

Shaka mengeluarkan poster itu dari balik badannya. "Nih, gue mau ikut ini, Li!" Shaka menyodorkan poster tersebut ke hadapan Lily.

Lily menyunggingkan senyum kemudian mengambil alih poster itu dari tangan Shaka. Lily membacanya lamat-lamat dan perlahan senyuman yang tadi terbit mulai memudar.

"Kamu serius mau ikut Event ini?" Lily berdiri, posternya ia angkat tepat di hadapan Shaka.

Shaka mengangguk. "Iya, Li. Itu kesempatan gue buat raih mimpi," jelas Shaka. Shaka mulai merasa jika memberitahu Lily soal ini adalah sebuah kesalahan. Lily seperti tidak ingin Shaka mengikutinya?

"Tapi Shaka..., Kakak aku juga ikut Event ini! Dia juara tahunan, loh. Aku gak yakin kamu bisa kalahin dia," ucap Lily sambil berkacak pinggang.

Shaka tersenyum miring. Apa Lily meremehkannya? Atau memang Lily tidak mau Shaka menggeser posisi Kakaknya?

"Li, jangan halangin aku buat kejar mimpi!" Shaka tanpa sadar berbicara dengan Lily dengan nada tinggi. Bukan kasar, tapi Lily sudah seperti meremehkan Shaka.

Lily yang Shaka anggap sebagai sahabat terbaik, selalu mendukung apa yang Shaka lakukan. Namun sekarang, itu berbanding terbalik dengan yang dulu.

Lily mencoba menenangkan Shaka untuk tidak emosi. Percayalah, marahnya seseorang yang selalu tertawa dan bercanda itu berbeda dengan yang lain.

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang