II - Disappointed

2.2K 170 3
                                    

Hope page 2






Entah mengapa gracia saat ini merasa sangat bersalah kepada shani, setelah kejadian beberapa jam yang lalu. Sekarang gracia sedang duduk sendirian dikantin kampus, ditemani oleh secangkir capuccino hangat yang sama sekali belum ia sentuh. Urusannya dengan dosen sudah selesai, sekarang ia tinggal hanya menunggu pacarnya selesai kelas.

"Hey gre, ngelamun aja"
Suara dan sentuhan tangan dipipinya itu membuat gracia buyar dari lamunannya.

"Eh anin, udah selesai ya kelasnya sayang?" Ucap gracia sambil meraih tangan anin yang masih mengusap lembut pipinya. Lalu ia kecup sekilas punggung tangan anin. Uh romantis sekali bukan pasangan satu ini?

"Kalo belum selesai kenapa aku udah disini sama kamu coba? Lagian ngelamunin apasih sayang sampe segitunya hm?" Anin duduk dibangku yang berhadapan dengan gracia tak lepas dari tatapan matanya yang menatap mata gracia lekat.

Gracia hanya menggeleng cepat, lalu tersenyum "Gimana kuliah hari ini? Ada trouble ga? Ada cerita apa?" Tanya gracia bertubi-tubi membuat anin bingung harus menjawab nya dari mana.

"Satu satu dong sayang" kekeh anin. "Lancar kok, cuma tadi aku ga konsen aja"

"Kenapa bisa ga konsen? Hayo kamu mikirin apa?" Balas gracia dengan nada mengintrogasi.

"Soalnya... Aku mikirin pacar aku yang tiap hari makin nambah cantiknya. Aku aja sampe heran tau" Goda anin sambil mencolek dagu gracia. Manusia yang merasa tergoda itu hanya mengulum senyumnya dalam dalam. Menahan teriakan khodam yang ingin ia keluarkan, namun gracia masih sadar bahwa didepannya merupakan seorang aninditha takut ilfeel ajasih katanya.

"Aninditha! Kamu belajar gombal darimana sih!?"




***





"Gue cape des"

"Shan, lo boleh kok cape. Lagian gue tau, lo udah mendem rasa itu sendirian sejak SMP kan? Dan selama ini cara main lo halus banget, sampe dia gapeka sama sekali"

Shani mengingat masa masa SMP nya, masa dimana ia sudah merasakan jatuh cinta pada gracia, sahabatnya dari SD. Padahal waktu SD shani sama sekali tidak punya perasaan kepada gracia, ia hanya menganggap gracia sahabat pada umumnya. Namun masa pubertas merubah segalanya.




7 years ago.

"Shani Indira!"

Orang yang diteriakkan namanya itu menengok kearah guru yang meneriakkinya dengan tatapan malas. Bu Melody mendekat kearah shani.

"Shani, kenapa hari ini kamu telat lagi!?"

"Kesiangan bu" Shani yang tak tertarik dengan percakapan ini membuang muka ke sembarang arah. Tanpa sengaja arah matanya bertemu dengan seorang gadis yang ia kenal dari lantai dua sekolahan. Tepat didepan kelasnya.

"Shani Indira Natio! Tatap saya kalo diajak berbicara" Bentak Bu Melody, suaranya menggelegar dipenjuru sekolahan. Pantas saja namanya 'Melody', karena teriakannya bagaikan alunan melody yang indah ditelinga murid-muridnya.

"Ikut saya ke ruang BK" Bu Melody jalan mendahului shani, ia sebenernya sudah malas untuk mengikuti perintah Baginda Melody itu. Tapi jika tidak, hukuman shani akan lebih berat dari hari hari kemarin.

Dengan langkah terpaksa, shani menyeret kakinya menuju ruang BK. Disana Bu Melody terlihat sedang berbincang dengan wali kelas shani, Bu Shanju.

"Ini bu, Shani Indira kelas 8C. Udah seminggu terus-terusan selalu telat, entah sudah terlewat 20 menit dan bahkan dia pernah telat 1 jam bu" ucap Bu Melody sambil memegangi kepalanya, ia terlihat begitu pusing karena ulah shani.

Bu Shanju melirik shani, lalu mengisyaratkannya untuk duduk di sofa. Shani menuruti perintahnya, ia merebahkan tubuhnya disana. Bu Melody semakin heran melihat kelakuan shani. Dengan santainya shani merenggangkan tubuhnya lalu menguap.

"Ya Allah gusti, SHANI INDIRA!"

Bel istirahat berbunyi, shani masuk ke kelasnya dengan keadaan seragam yang cukup basah akibat keringatnya sendiri. Hukuman shani kali ini adalah keliling lapangan basket 10x plus menyikat kamar mandi guru.

"Shan! Habis dihukum lagi ya?" Tanya gracia sambil mengelap keringat shani yang masih mengucur didahinya.

Shani hanya mengangguk lalu tersenyum kearah gracia. "Biasalah, harus nurutin Baginda Melody" Shani dan gracia tertawa.

"Yaudah, makan yuk pasti kamu belum sarapan kan tadi pagi" Tanpa menunggu jawaban shani, gracia menarik paksa gadis itu dari tempat duduknya.









To be continued.
Hope - httpshngrc

PENDING • HARAPAN | HOPE [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang