Hope page 5
Setelah mengantar desy ke kosannya, sekarang shani sudah sampai dirumahnya tepat jam 9 malam. Karena apa? Shani sempat malas untuk pulang kerumah dan memilih untuk rebahan santai di kosan desy. Namun desy memaksa shani untuk pulang karena tidak mau shani kena omel dari ibundanya sekaligus membawa nama 'desy' yang selalu dituduh menjerumuskan shani dalam hal yang tidak baik.
"Ya Allah, selamatkan hamba" Shani membuka pelan pintu rumahnya, terlihat ruang tamu yang sepi dan ia merasa tidak ada aktivitas manusia sama sekali disitu. Shani menghembuskan nafasnya lega, ketika sedang menutup pintunya dan berbalik badan tiba tiba...
"Bagus ya, anak perawan baru pulang jam segini. Dari mana kamu!?"
"E-eh yaampun bunda" Shani menggaruk kepalanya yang mungkin tidak terasa gatal.
Bunda ve mendekat kearah shani, menjitak kepala anak sulungnya itu. "Bocah bangor, dari mana hah? Kelayapan sama desy lagi?"
"Aww argh e-engga kok bun, duh" Shani meringis saat jari jemari tangan bundanya menyentuh kulit kepalanya.
"Engga darimananya!? Gracia bilang gitu kok" Kali ini lengan shani di geplak, shani yakin pasti akan membekas setelahnya.
"Mati gue anjirt gege, ga dibriefing dulu si tadi" Shani bergumam
Shani tak merespon apapun pertanyaan dari bunda ve, karena jika gracia yang memberikan info pada bunda ve ia akan yakin seribu persen. Kepercayaan bunda ve kepada gracia jauh lebih besar daripada anak kandungnya sendiri. Entah mengapa, shani juga heran.
Adik shani menuruni anak tangga, melihat kakaknya yang sedang diintrogasi oleh bundanya ia tersenyum kecut sambil menjulurkan lidah kearah shani. Shani yang melihat itu mengisyaratkan untuk menolongnya.
"To-lo-ngin gu-e" Ucap shani tak bersuara dan menekankan tiap katanya.
Bunda ve melihat pergerakan mulut shani dan tatapan shani kearah tujuan lain. Ia berbalik badan dan mendapati adik shani yang tertawa tanpa suara dengan maksud mengejek kakaknya. "Ma-ti lo!"
"Cindy tidur!" Teriak bunda ve.
"Eh ci shani, bunda" Cindy menyapa mereka berdua, lalu mendekatinya. "Bun, tadi aku liat ci shani habis dari kampus langsung ke cafe deket sekolah aku bareng temen-temennya buat ngerjain tugas. Iya kan ci?" Cindy menaikkan alisnya ke shani.
"Nah iya bun, tuhkan cindy aja liat"
"Cin, kamu ga lagi boong kan sama bunda?" Bunda ve berkecak pinggang menatap cindy dengan tatapan mengerikan.
"Ya engga lah bun, masa anak bunda yang paling cantik ini boongin bunda. Lagian tadi kan kita ketemu di jalan nih bun, terus niatnya aku mau pulang bareng ci shani sore itu tapi kata ci shani dia mau nganter temen temennya dulu yang rumahnya pada jauh. Betul kan ci?"
"Wih betul banget tuh bun" Balas shani semangat. Bunda ve dilema, harus mempercayai apa yang diinfokan gracia atau cerita khayalan buatan anak bontotnya itu.
Bunda ve melirik kedua anaknya, kebohongan tak ia temukan lewat tatapan mata cindy. Bunda ve menghembuskan nafasnya lega, lalu meninggalkan mereka berdua yang masih melemparkan lirikan satu sama lain. Setelah agak menjauh, shani membuka mulutnya.
"Makasih cind. Uuu adikku sayang pengarang cerita handal" Shani memeluk sangat erat adiknya sampai sampai cindy hampir kesulitan bernafas.
"Anjirt, sesek mau mati gue ci"
***
"Aaaaa seneng banget" Gracia melompat lompat kecil dikamarnya, mengingat kejadian ciuman dengan anin dimobil tadi. Tiba tiba ingatan tentang shani terlintas dipikirannya, ia tersadar bahwa mengapa ketika ia sedang memikirkan anin selalu saja nama shani selalu menempel seolah olah ikut dengannya.
Gracia berniat untuk menelfon shani, namun last seen shani terlihat jam 19:00 tadi. Berarti setelah shani mengangkat telfon dari gracia, ia tak membuka handphonenya sama sekali sampai saat ini. Itu yang membuat gracia khawatir terhadap sahabatnya, padahal shani tadi siang masih baik baik saja bersamanya. Apakah ada yang shani sembunyikan? Entahlah, hanya shani yang tahu.
To be continued.
Hope - httpshngrc
KAMU SEDANG MEMBACA
PENDING • HARAPAN | HOPE [GRESHAN]
Romance"Apa aku salah ya berharap sama orang kaya kamu, ge?" Cast: Shani Indira Natio Shania Gracia Harlan Aninditha Rahma Cahyadi Maria Genoveva Natalia Desy Purnamasari Gunawan Jinan Safa Safira Cindy Hapsari Maharani Pudjiantoro Putri Jessica Veranda Ta...