VI - Fun morning

1.8K 161 0
                                    

Hope page 6








"Pagi cantikku" Sapa anin dengan posisi nangkring diatas kap mobilnya. Gracia mengeluarkan sepeda motornya dan tampak buru-buru padahal jam masih menunjukkan pukul 9 pagi. "Kok kamu udah disini? Kan aku udah bilang kemarin jam sepuluh" Tegas gracia.

"Lah kok kamu malah marah? Aku kesini karna aku udah kangen sama kamu, terus ini kamu bawa motor mau kemana?" Tanya anin sambil mendekati gracia yang sedang memakai helm.

Gracia membuka kaca helmnya, "Aku mau kerumah shani" Tanpa menunggu respon anin, gracia langsung menacap gas ke tujuannya.

Anin berdiam ditempat, masih bingung dengan sikap gracia pagi ini. "Shani bangsat" Umpat anin.

***



Tok tok tok.

Pintu dibuka oleh cindy, "Eh ci gye, ngwapain ci kwesyini pwagi pwagi?" Tanya cindy dengan mulut yang penuh berisi roti.

"Cindy? Kok kamu ga sekolah?" Tanya gracia karena ini pukul sudah menunjukkan jam 9 lebih. Gadis yang ditanya hanya nyengir menampilkan deretan giginya. "A-anu ci, telat. Mending bolos sekalian" Suaranya tiba tiba ia kecilkan.

Gracia hanya menggelengkan kepalanya sambil berdecak. "Ckckck, kamu tuh ya mirip banget kelakuannya sama kakak kamu. Oh iya, shani mana cind?" Gracia duduk di sofa ruang tamu dirumah milik keluarga Natio ini. "Dikamar ci, masih kebo anaknya" Saat itu juga, gracia berniat menyusul ke kamarnya. Namun sebuah suara menghentikan langkahnya.

"GEGEEEE"














"EH BUNBUNNNN"

Kedua orang itu heboh seketika, bunda ve memeluk gracia. Tentu saja gracia tidak menolak, ia membalasnya. Kemudian cipika-cipiki mandjah. "Duh bunda, tambah singset ajasih" Goda gracia.

"Ih kamu bisa aja, tumben kesini pagi pagi ge. Nyari shani ya? Tuh anaknya dikamar, susah banget dibangunin. Bunda mah takut aja dia tiba tiba bangun udah beda alam" Bunda ve memijit pelipisnya.

"YA ALLAH ISTIGHFAR BUN" Teriak cindy dari dapur membawa segelas susu, ia tidak sengaja mendengar percakapan mereka berdua.

"Lho kamu kok ga sekolah hah?" Bunda ve berancang-ancang untuk melempar cindy dengan remote tv digenggamannya.

Cindy berlari menaikki anak tangga menuju kamarnya, Dubrak. Suara bantingan pintu terdengar sampai ruang tamu, bunda ve dan gracia hanya saling bertatapan heran melihat tingkah cindy. Sifat copy-an dari shani, kakaknya.

"Stress bunda ngurusin anak kaya mereka ge" Bunda ve terduduk lelah di sofa, gracia yang kesini berniat untuk bertemu dengan shani malah dihadapi drama keluarga Natio hari ini.

Gracia menghampiri bunda ve, mengusap pundaknya lembut. "Bun, gege keatas dulu ya bangunin shani" Bunda ve mengangguk seraya tersenyum pada gracia, "Makasih ya ge".





Tok tok tok

"Shan"

Tak ada jawaban, gracia langsung saja menerobos membuka pintu kamar shani yang kebetulan tidak dikunci itu. Ditutupnya kembali setelah gracia masuk kekamarnya yang cukup dibilang rapi. Namun gracia curiga, pasti bukan shani yang merapikannya. Ia berdecih, "Paling juga bunda yang beresin".

Gracia mendekat kearah kasur shani, seogok manusia terlihat tertidur pulas. Rambut panjangnya menutupi setengah wajah cantiknya, gracia mengerutkan keningnya ketika melihat shani masih mengenakan pakaian kampus kemarin.

Jaket almamater merah maroon nya tergeletak dilantai, tersisa kemeja dengan dua kancing atas yang terbuka. Gracia menelan ludahnya sendiri melihat shani, "Shan, bangun yuk udah jam sepuluh" Gracia menggunjangkan tubuh shani pelan.

"Mmhh ntar bun" Shani yang merasa terganggu sedikit meracau dengan suara yang serak khas orang bangun tidur.

"SHANI!"

Plak.

Shani terbangun, merasakan pipinya hangat karena bekas tamparan tangan gracia. "Huh, ampuh juga ya" Gracia bangga dengan hasil kerjanya, "Astaga gre, kamu ngapain disini?" Ucap Shani memegang bekas tamparan gracia dan tangan kirinya menyisir rambut yang menutupi wajahnya kebelakang.




"Bun, berhasil bun" Teriak gracia menuruni anak tangga sambil memamerkan kedua jempolnya. Shani membuntuti gracia dibelakang dengan langkah malas.

"Ohh ternyata kamu baru mau bangun kalo dibangunin gracia hm?" Goda bunda ve dengan nada yang terdengar menyebalkan ditelinga shani.

Bunyi ponsel berdering, terlihat nama yang terpampang dilayar. "Abin" dengan cepat gracia menggeser tombol berwarna merah.

"Kok ngga dijawab?" Tanya shani penuh nada mengintimidasi.












To be continued.
Hope - httpshngrc

PENDING • HARAPAN | HOPE [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang