XXI - A full day with gracia

2K 162 8
                                    

Hope page 21








Flashback a few years ago.

Jam 7 pagi shani sudah bangun dari tidurnya, ia langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu mengenakan pakaian rapi disertai makeup tipis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shani menghembuskan nafasnya lelah, ia rela mengurangi waktu tidurnya demi seorang shania gracia yang baru bangun jam 9 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shani menghembuskan nafasnya lelah, ia rela mengurangi waktu tidurnya demi seorang shania gracia yang baru bangun jam 9 pagi. Sedangkan shani sudah siap siap dari jam 7. "Tau gitu gue bangun siang"

Shani menuruni anak tangga, mendatangi ayahnya yang sedang santai membaca koran diruang tamu ditemani oleh secangkir kopi. Sungguh kegiatan yang sangat jadul sekali yang dilakukan kepala keluarga Natio itu, bukan?

"Pagi yah" Sapa shani menepuk pundak ayahnya pelan demi mendapatkan perhatiannya. Ayah natio melepaskan kacamata, lalu memincingkan matanya melihat penampilan shani dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Mau kemana shan pagi pagi gini?" Tanya nya menyelidik. "Mau kerumah gracia yah, boleh ya?"

"Boleh dong, besok besok ajakin gracianya kesini"

"CI SHANI MAU KEMANAAAAA!?" Cindy berlari kecil menuju tempat shani berdiri sekarang.

"Bisa ga tuh mulut ga berisik sehari aja?" Shani jengkel mendengar suara bising yang dihasilkan cindy setiap hari itu. Ayah natio hanya terkekeh kecil melihat tingkah laku cindy yang akan naik dibangku sekolah menengah pertama. "Yah dengerin tuh, ci shaninya galak banget sama cindy" Ia memasang ekspresi cemberut yang sengaja dibuat buat agar shani kena semprot dari ayahnya.

"Shan, udahlah namanya juga anak kecil" Kini giliran bunda ve yang menimpali, ia membawa piring dengan snack ringan diatasnya. Shani memutar bola matanya malas ketika tak ada yang memihaknya. Cindy menjulurkan lidahnya guna mengejek shani yang kini terlihat jengkel beribu-ribu kali lipat.

"Emm yah bun , shani mau kerumah gracia ya hari ini? Mungkin sampe malem?" Shani sedikit mengecilkan volume suaranya diakhir kalimat. Ia takut bunda ve dan ayahnya tak mengijinkannya pulang malam. Apalagi diusia shani yang belum genap 17 tahun menyetir pada saat malam hari, tentu akan menjadi beban kedua orang tuanya nanti jika terjadi apa apa dijalan.

PENDING • HARAPAN | HOPE [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang