01 : : Berkenalan

364 24 25
                                    

Halo semuaa, selamat datang kembali 🥰

Cerita ini adalah anakan/lanjutan dari Unspoken 2 dan menggunakan sudut pandang Dharsan sebagai tokoh utama. Bagi yang belum baca Unspoken 2, silakan baca dulu. Bagi yang sudah, selamat membaca 🥰

Enjoy!

Dharsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dharsan.

Itulah namaku. Nama yang selalu aku bawa di punggungku sebagai seorang atlet, juga nama yang selalu menjadi panggilan orang-orang terdekatku.

Nama lengkapku Lingga Dharma Jaya Hasan. Katanya sih Lingga melambangkan kekuasaan, Dharma berarti kebaikan, sedangkan Jaya dan Hasan adalah kombinasi nama kedua orang tuaku.

Nama kedua orang tuaku Jaya dan Hasan? Pasti kalian berpikir aneh-aneh, ya?

Hahahaha!

Tenang, tenang. Ini tidak seperti yang kalian pikir. Ayahku menikahi perempuan kok, bukan lanang.

Nama ibuku Olivya Sandrina Hasanna. Aku hanya mengambil bagian 'Hasan' saja di namaku. Takutnya kepanjangan kalau pakai 'Hasanna'. Nanti ujungnya seperti Ayahku, punya nama panjang sekali seperti rel kereta api. Namanya Raflie Adhinata Bhanu Jaya Kusuma. Sering kesulitan menulis nama lengkap di kertas ujian nasional pada masanya karena kepanjangan, sehingga harus disingkat-singkat agar muat. Maka dari itu namaku cukup berakhir di 'Hasan' saja dan bukan 'Hasanna'. Lagi pula nama 'Hasan' juga lebih mencerminkan laki-laki. Iya, kan?

Kalau orang tuaku memberi nama 'Hasanna' padaku, nanti ujungnya namaku menjadi Dharna ketika disingkat. Apa-apaan! Itu mah nama perempuan! Aku laki-laki sejati. Namaku Dharsan, singkatan dari Dharma Jaya Hasan. Pokoknya lebih cocok, no debat!

Oh iya, ngomong-ngomong soal namaku, kenapa sampai disingkat? Kenapa dipanggilnya Dharsan? Kenapa bukan Dharma?

Mau tahu?

Mau tahu aja apa mau tahu banget?

Hahaha, bercanda...

Dharsan itu panggilanku sejak kecil. Bunda dan Ayah yang terlebih dahulu menyebutku demikian. Padahal awalnya panggilanku Dharma. Kemudian saat aku berumur empat tahun, entah bagaimana bisa berubah menjadi Dharsan. Kata Bunda sama Ayah, namaku unik jika disingkat seperti itu. Sejak itu pula semua orang memanggilku Dharsan.

Begitu loh!

Hobiku itu main bulu tangkis. Baru saja kemarin juara mewakili Indonesia raih medali emas. Itu pengalaman paling berkesan buatku. Kayaknya hoki seumur hidupku terpakai hari itu, haha. Waktu itu tanding lawan China, lawannya pun jauh lebih tua dariku. Tapi aku menang. Keren, bukan? Jelas! Siapa dulu dong.

Aku.

Hehe...

CANDA.

Selain jadi atlet, aku juga suka seni. Terutama seni lukis dan gambar. Tidak ada alasan khusus kenapa aku menyukainya. Memang suka saja dari kecil, menurutku sangat menyenangkan.

DHARSAN'S DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang