04 : : Love Language

98 14 1
                                    

Sebenernya aku lagi gabut, makanya update 2 bab 🥲

Yah selamat membaca!

Aku duduk di kejauhan dengan buku gambar di tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku duduk di kejauhan dengan buku gambar di tanganku. Sengaja ingin menggambar Annalise diam-diam lagi. Dia tersenyum sambil berusaha mengambil sebuah buku dari rak perpustakaan. Ah, aku salting!

Melihat Annalise yang kesusahan mengambil buku karena rak yang tinggi, membuatku berinisiatif untuk membantu. Aku tutup buku gambarku lantas mendekatinya untuk mengambilkan buku di rak paling tinggi. "Nih!"

Dia tersenyum menatapku. "Makasih, Dharsan."

"Kamu suka baca buku fantasi, ya?" tanyaku sambil mengajaknya menuju meja perpustakaan.

Annalise hanya mengangguk.

Aku menarik salah satu kursi untuknya dan mempersilakan Annalise duduk. Seperti kata Gema, aku harus melakukan tindakan terlebih dahulu.

Awalnya Annalise kebingungan.

Aku langsung berkata, "Silakan duduk."

Annalise mengambil jeda beberapa detik sebelum akhirnya ia duduk dengan senyum di wajahnya. Sepertinya Gema benar! Annalise suka diperhatikan dan dilayani seperti ini.

Gema, kamu terbaik! batinku. Aku pun duduk di kursi satunya lagi, masih di meja yang sama.

Annalise mulai membuka buku dan membaca.

"Apa aku boleh menggambarmu, Annalise?" tanyaku meminta izin.

Annalise melihatku serta buku gambar yang aku bawa. "Untuk apa?"

"Bukan apa-apa, hanya untuk latihan menggambar saja," jawabku. "Yeah you know, practice makes perfect."

Annalise hanya tertawa kecil dan mengangguk.

"Yes!" Aku berseru.

Kubuka buku gambarku dan mulai menggambarnya dari dekat.

Rasanya campur aduk! Jantungku masih berdebar-debar sekarang.

"Dharsan," panggil Annalise.

"Ya?" tanyaku.

"Kelasmu udah ulangan Kimia?" tanya Annalise.

"Oh udah," jawabku.

"Soalnya kayak apa? Gampang?"

"Gampang kok. Ibunya ngambil soal dari buku paket semua. Aku yakin kamu bisa," kataku. "Oh iya, yang keluar itu contoh soal di halaman 114. Kamu pelajari itu aja. Kemarin banyak yang nggak belajar buku paket karena Ibunya ngajar LKS aja. Untung kemarin aku sempet pelajari buku paket. Eeh beneran keluar yang di buku paket."

"Oh ya?" seru Annalise.

Aku mengangguk. "Hm'um."

"Kamu dapat berapa?" tanya Annalise.

DHARSAN'S DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang