30 : : She's Change

44 6 19
                                    

Aku bakal update tiap hari untuk selanjutnyaa 😃😆😍💗

Soalnya aku bakal ada ujian bulan depan, jadi sepertinya akan ngebut update supaya bisa fokus

Hopefully ngga ada typo 🧡

Hopefully ngga ada typo 🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya...

"Hai, Gem!" Aku menyentuh pundak Gema.

Gema tersenyum padaku. "Dharsan? Gimana kemarin lombanya?"

Ah, anak ini. Masih bisa saja menampilkan senyum untukku meski ia baru saja mengalami hari yang berat. Aku berusaha untuk bersikap normal, seolah tidak tahu apa yang kemarin terjadi.

"Medali emas dong!" ujarku dengan senang pada Gema.

"Hahaha, sudah kuduga! Selamat, Dharsan!" Gema mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

Langsung ku jabat, "Makasih, Gem."

Tiba-tiba Athar dan Yunda mendekat sambil menyandang tas sekolah mereka.

"Hei, San! Aku lihat story kamu kemarin. Dapet medali emas, ya? Ih keren banget kamu!" Yunda bertos kepalan tangan denganku.

"Makasih, Yunda," sahutku.

"Mau kasih info aja, aku sama Yunda udah pacaran." Athar menyela. "Jangan terlalu deket, oke?"

Aku tertawa. "Anjir, posesif banget!"

Yunda menepuk lengan Athar. "Alay! Biasain aja kali!"

"Aduh, Bee..." Athar mengusap-usap lengannya.

Ppfftt! Bee...

Aku tertawa bersama Gema. Agak geli mendengar Athar memanggil Yunda dengan sebutan 'Bee'.

"Nggak dapet traktiran nih, San?" tanya Yunda. "Ayolah, nanti pulang sekolah."

"Boleh. Ayo! Nanti aku traktir makan," ucapku.

"Asiiik..." Athar berseru.

"Lumayan sebelum Senin depan UAS, kita liburan," ujar Yunda.

"Ann mana?" tanya Gema.

Aku hening sejenak.

"Nggak tau." Kuangkat bahuku.

Pandangan kami teralih ke sekitar. Aku melihat Annalise baru saja datang ke sekolah dengan tas yang ia sandang di punggung dan sedang berjalan menuju kelas.

"Ann!" panggil Gema.

Annalise berhenti dan menoleh.

"Sini!" kata Gema lagi.

Annalise melihatku sejenak. Tanpa berbicara sepatah kata, Annalise memilih masuk ke dalam kelasnya.

"Ann kenapa?" tanya Athar. "Dia nggak mau kumpul bareng kita akhir-akhir ini."

DHARSAN'S DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang