4 feeling jealous

3.5K 295 2
                                    

Merasa jauh lebih baik dengan kondisinya yang terpaksa menghentikan aktifitas kampus juga kerja parttime nya selama 3hari ,tentu jimin hanya merawat dirinya sendiri tanpa bantuan siapapun termasuk suaminya.
Namun sang ibu mertua yang masih menyempatkan berkunjung walau harus menempuh perjalanan yang cukup jauh hanya untuk memastikan keadaan dirinya.

Pagi ini jimin akan memulai aktifitas nya ,dengan balutan sweater birunya kini jimin yang tengah berkutat didapur menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri ,karna jungkook yang memang semalam tidak pulang dan jimin tidak mengetahuinya walau ada sedikit rasa ingin tahu dengan keberadaan jungkook.

Menyusuri jalanan pagi hanya seorang diri untuk menuju halte bus yang memilik jarak tempuh kurang lebih 200meter dari area kompleks rumah mewah suaminya.
Dan kini jimin menapakkan kedua kakinya dihalte bus tepat bersamaan datang nya bus kedua. Duduk dekat jendela dimana kaca mobil yang ia buka ,namun pandangan kedua kelereng coklat jimin seakan terhenti tepat pada dua orang yang terlihat saling berbincang di sisi mobil yang sangat begitu jimin kenali begitupun dengan sosok laki-laki yang masih mengenakan pakaian kemarin namun masih terlihat sangat tampan dan rapih.

Masih dapat jimin lihat dimana sang wanita yang terlihat kini tengah memeluk tubuh sang pria ,bersamaan dengan jarak bus yang ia naiki semakin jauh dari posisi keduanya.

"Apakah mereka pacaran?"

Menyandarkan tubuh yang terasa begitu lemas, ada rasa tak nyaman dalam hati nya kedua mata yang terlihat berkaca-kaca

"Hah! Sepertinya kau sangat terharu jimin, melihat kemesraan mereka berdua"

Tidak ada jadwal kekampus pagi ini ,dan jimin yang mendapatkan sift pagi di cafe dan dimana hari ini adalah tepatnya jimin mendapat gajian.
Mencoba abai dengan kejadian beberapa menit yang lalu namun tetap saja jimin sangat penasaran dengan hubungan keduanya.



Hidup itu untuk memilih ,termasuk dalam hal mencintai ,jimin bisa saja memilih dengan siapa ia jatuh cinta ,begitupun dengan cara seperti apa dirinya jatuh cinta namun, entah kenapa hati yang seakan menetap kepada sang suami saat awal dirinya dipertemukan dengan wajah tampan jungkook, banyak yang mengatakan mencintai seseorang bukan berarti orang yang kita cintai harus menjadi pasangan kita namun cukup hanya mengagumi dan mencintainya dalam diam ,seperti saat ini yang jimin lakukan walau jimin menjadikanya seorang suami namun tidak dengan hati ,jiwa dan raganya bahkan terlalu sulit untuk jimin gapai.

20menit jimin habiskan dalam perjalanan ,kini kedua kaki jimin telah sampai di sebuah cafe yang dua tahun ini menjadi tempatnya untuk melangsungkan hidup.
Tak ia pungkiri jimin merasa hanyalah hidup seorang diri ,walau memiliki paman dan bibi namun jimin tak sekalipun menyusahkan keduanya tak ingin terus bergantung hidup dengan paman dan bibi nya yang memang memiliki kehidupan yang pas-pasan

"Hah! Aku sangat merindukan bibi"

Duduk termenung dikursi kasir ,dimana jimin yang seakan dalam dunianya sendiri ,mengabaikan cafe yang sudah buka dan seorang pria tampan yang ingin memesan sesuatu

"Permisi! Boleh aku pesan sesuatu?"

Jimin masih dalam dunianya ,tak dapat mendengar membuatnya mendapat tepukan dari seseorang di buhu kananya.

PUK

"Yea?" Menatap kaget dimana seseorang yang menepuk pundak nya

"Yak! Kau kenapa?" Omel sang pemilik cafe "lihat!" Menunjuk pada bagian antrian "kau membuat antrian sepanjang itu!"

"Ahh! Bhiane bhiane!"

Jin hanya menggeleng bagaimana jimin pagi ini tidaklah begitu fokus dengan pekerjaanya, dan jin sangat tau apa yang mengganjal hati dan pikiranya.


Nothing gonna change  my love for you  'JIKOOK' / END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang