"Apa maksud dari perkataanmu nak?" Tanya sang paman seakan terkejut dengan perkataan jungkook barusan, namun berbeda dengan jennie sendiri yang terlihat tenang bahkan tak acuh
"Paman tanyakan sendiri pada anak dan istrimu! Itupun jika mereka bersedia berbagi cerita dengan paman" retina hitam jungkook tak sedikitpun mengalihkan tatapanya dari dua sosok wanita didepan.
Kedua mata bibi seketika membola lebar dengan apa yang jungkook katakan yang semakin menarik rasa tak paham dari sang paman dan juga sangat penasaran.
"Mereka selalu menghubungi jimin bukan menanyakan kabar atau menanyakan kondisi keponakanya, namun- melainkan menceritakan kebutuhan mereka berdua" lanjut jungkook masih dengan posisinya hanya duduk tenang dengan kedua tangan melipat didepan dada.
Begitupun dengan paman sendiri yang terlihat menegang dengan menatap bergantian ,berusaha tak percaya namun perlahan pergerakan dari pria yang yang duduk disamping nya perlahan menyerahkan ponsel yang langsung diterima oleh paman sendiri yang memang begitu penasaran apa yang mau ditunjukkan jungkook.
"semua yang kalian kirimkan pada jimin, akan masuk juga pada ponsel milikku" lirikan tajam kedua mata bulat jungkook akan dua sosok didepanya yang terlihat pucat dan panik."Ahh- kau salah paham jungkook-ssi" sang bibi menyela ucapan jungkook berusaha meluruskan apa yang terjadi saat ini.
"Sudahlah eomma! Semua yang dikatakan jungkook itu benar" jennie yang seakan membenarkan semua yang jungkook katakan tanpa sedikitpun mengubah pandangan nya pada layar ponsel miliknya.
"Diam kau jennie!" Bentak sang bibi merasa tak suka dengan penyampaian sang anak, sedangkan jennie hanya berdecak tak perduli.
Namun, berbeda dengan sang paman yang terlihat mengeraskan rahang nya tepat ponsel yang kembali ia serahkan kepada jungkook bersamaan dengan hembusan nafas yang terdengar begitu berat.
"Kalian berdua benar-benar memalukan!"
"Itu semua untuk kebutuhan jennie sekolah" masih berusaha membela diri
"Ayok, kita pulang!" Ajak sang paman dengan posisi yang sudah berdiri
"Tap-pi"
Melihat tatapan sang suami membuat ibu jennie tidak dapat lagi membantah dan hanya mengikuti apa yang diperintahkan suaminya."Nak, sampaikan permohonan maaf paman juga bibi pada jimin terutama jennie, paman minta maaf atas kelakuan istri juga anak paman selama ini-"
"Kenapa paman tidak menunggu jimin dan mengatakanya langsung?"
Menatap sendu akan dua sosok wanita yang terlihat hanya diam dan menunduk namun terlihat tak ada raut wajah bersalah disana.
"Tidak nak- paman merasa malu, mungkin nanti, paman sendiri yang akan menemui jimin"
Kepergian paman jimin dari 5 menit yang lalu ,dimana jungkook sedikit merasa tak enak hati namun harus jungkook ungkapkan bagaimana perlakuan istri dan anak nya terhadap keponakanya yang memang bermuka dua.
"Kookie- paman sama bibi kemana?" Dimana langkah jimin yang baru saja turun dari lantai atas mendekat dimana sang suami yang terlihat santai seorang diri didepan tivi bertemankan secangkir teh hijau hangat yang dibuat oleh ariana.
"kemarilah!" Menepuk sisi sofa tepat disamping nya bersamaan dengan tangan yang berusaha menggapai lengan jimin.
Mengikuti apa yang diperintahkan suaminya ,tepat mendaratkan pantat nya disamping sang suami.
"mereka ada urusan mendadak"
Elusan yang dilakukan jungkook pada pipi gembil jimin seakan tau apa yang tengah dirasakan submisive nya ,menangkup kedua pipi jimin untuk menatap kearahnya CUP satu kecupan tepat dibibir tebal simungil tak sekalipun membuat jimin bergeming "paman akan kembali kemari menemuimu" lanjut sang dominan sukses menarik kedua mata jimin menatap wajah sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing gonna change my love for you 'JIKOOK' / END✔️
RomanceMengagumimu adalah tugasku Memperhatikanmu adalah tugasku Mencintaimu juga adalah tugasku Tugasmu hanya merasakannya ! #jikook #kookmin