12 start to falter

3.7K 252 22
                                    

Memiliki keluarga bahagia adalah harapan semua orang tentunya juga jimin karna jimin tidak ingin anak nya saat lahir tidak memiliki orangtua yang utuh atau bahkan tidak mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya seperti dirinya dulu. Karna keluarga adalah rumah yang akan selalu menerima dengan kedua tangan menjadi tempat berlindung paling utama.
Harta yang paling berharga adalah keluarga, bukan? Oleh sebab itu ,jimin akan terus berusaha untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia sebelum anak dalam kandunganya lahir.

Perkembangan dan pertumbuhan kandungan jimin semakin baik ,dimana usia nya menginjak minggu keempat dan tepatnya lusa jimin akan menghadapi ujian semester dikampusnya .

Dan jimin akan terus belajar untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang dari suaminya ,yang jimin harapkan hanya satu yaitu kehangatan jungkook untuk anak dalam kandunganya nanti saat ia lahir.

2 minggu sejak kejadian jungkook memberikan ponsel pada jimin, dan saat itulah jungkook kerap kali menghubungi jimin saat dirinya dikantor atau tengah dalam perjalanan bisnis keluar kota, yang semakin mengubah suasana keduanya yang semakin membaik ,hanya saja masih ada rasa kaku dalam diri mereka masing-masing saat bertatap muka ,dan tepatnya pagi ini jimin yang terlihat sudah rapi dengan kaos ungunya dan akan menanti kedatangan bibinya yang mengatakan akan datang berkunjung dan berharap jungkook akan ada disini dan sang pria meng iyakan apa yang diinginkan jimin.

Namun waktu yang sudah menunjukkan jam makan siang jungkook belum juga kembali kerumah yang mengatakan akan pulang saat jam makan siang, dan bibi jimin akan datang setelah jam makan siang.

Sudahlah! Jimin abaikan saja mungkin jungkook memang sibuk dikantor ,mengingat akhir-akhir ini sang pria selalu pulang sebelum waktunya semenjak jimin dinyatakan hamil.

Bel rumah berbunyi ,tanda seseorang telah menekannya dari luar dan saat itu juga jimin berlari kecil untuk membuka pintu yang ia yakini adalah bibi nya yang sudah sangat lama tak ia temui.

Terbukanya pintu dimana kedua kelereng mereka saling bertemu ,dimana seseorang didepannya bukanlah yang ia harapkan namun jauh ia harapkan kehadirannya

"Bibi sudah datang?" Tanya sang pria dengan menyerahkan sebuah kantong plastik putih dan entah apa isinya

Jimin menggeleng bersamaan dengan menerima uluran kantong plastik yang diberikan jungkook padanya.

"Apa ini?" Tanya jimin dan perlahan membuka apa isi nya

"Bukalah!" Begitupun langkahnya masuk kedalam meninggalkan jimin disana.

"Bagaimana kau tau aku menginginkanya?" Tanya jimin dengan suara yang cukup keras karna jarak keduanya yang cukup jauh dimana jungkook yang sudah berjalan menaiki tangga dan jimin masih pada posisinya di ambang pintu

"Karna aku suamimu"

BlusH

Melipat kedua bibir nya kedalam berusaha menyembunyikan senyuman yang jelas masih dapat terlihat bagaimana kedua pipi yang memerah ,bahkan rasa menggelitik dalam perutnya yang seakan banyak kupu-kupu yang berterbangan disana, satu kalimat  yang jungkook lontarkan sukses membuat janin dalam kandungan jimin loncat-loncat kegirangan ,ehh!

Langkahnya untuk kembali masuk namun, tepat saat itu juga sebuah taxi berhenti didepan gerbang yang dapat jimin lihat karna pintu yang masih terbuka, dengan yakin bahwa itu adalah bibi nya yang memang benar adanya ,dengan langkah cepat jimin berjalan keluar untuk menghampiri bibi nya

"Bibi"

"Eoh" dengan tubuh saling memeluk betapa saling merindukan bahkan semenjak jimin menikah mereka tak lagi saling bertemu karna memang jarak yang cukup jauh dari kediaman rumah bibi nya.

Nothing gonna change  my love for you  'JIKOOK' / END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang