28 punishment

2.8K 181 13
                                    

Kepergian jungkook beberapa menit yang lalu setelah pertemuanya dengan rektor kampus ,entah apa yang mereka bahas jimin tidak tahu. Dan memang jimin tidak perduli yang terpenting kini jimin kembali mengikuti kelas ,namun dimana baru pertama kali menapakkan kedua kakinya diarea kampus terutama di kelas nya saat ini banyak tatapan yang seakan membuat nya tak nyaman, bukan tatapan kagum melainkan tatapan sinis terus tertuju padanya ,berusaha tak perduli dan memang jimin tak mempermasalahkan hal itu. Oh ayolah siapa suaminya yang banyak dikagumi semua kaum wanita.

"Eohh nyonya jeon- akkh!!"

"Yaishh kau ini!" Pukulan yang jimin berikan pada lengan hoseok lebih dulu ,bahkan suara yang begitu keras membuat semua penghuni kelas sukses tertuju pada keduanya.

"Memang benar bukan? Kau ini istri dari tuan jungkook pengusaha sukses itu" lagi

"Diamlah!"

"Yea-yea aku diam" dengan sedikit kekehan dari belah bibir tipis hoseok
"Eohh- perutmu sudah mulai membuncit" kali ini sura yang sedikit pelan yang hanya dapat didengar oleh meraka berdua.

"Berapa usianya?"

"Jalan 3bulan"

"Aku masih tidak menyangka kalo waktu itu- kamu ternyata sudah hamil, ahh-mianhe aku seakan merasa bersalah jika ingat saat itu" dengan nada sendu sedikit menarik tubuh nya untuk lebih dekat dengan jimin

"Sudahlah hyung, itu keinginan aku juga untuk tidak memberi tahu pada siapapun tentang statusku waktu itu" katanya "dan sekarang semuanya sudah tau siapa aku sekarang"
Dengan wajah menunduk menatap perut yang sudah mulai sedikit membuncit.

"Kau benar- begitupun dengan chanie-hyung"

Ahhh jimin baru ingat ,semenjak itu senior nya tak lagi mengganggunya yang biasanya selalu mengunjunginya kerumah dengan tingkah random nya ,namun sekarang tidak lagi, kalo dipikir-pikir jimin merindukan tingkah senior nya

"Kau tak ingin menanyakan kabarnya? Jimin-sii?"

"Sudahlah hyung!"

"Oke-oke kkk" ayolaah, hoseok sangat merindukan sahabat nya yang satu ini.


**

Kembali dengan aktifitas kampus nya dimana jimin mulai mengejar ketertinggalanya dengan bertemankan sahabat baiknya yaitu hoseok, dan kini keduanya tengah berada di perpustakaan setelah menyelesaikan kelas pertama nya.

"Kau ingin sesuatu?" Tanya sang sahabat tepat duduk didepan nya "sudah masuk jam makan siang ,kasian bayi mu" menarik buku dari tangan jimin dan menutup nya "kajjah kita makan dulu!" Bersamaan dengan lengan yang hoseok gandeng membuat jimin mau tidak mau ngikuti langkah sahabatnya, dan memang jimin pun merasakan lapar juga haus.

Menyusuri area kampus ,tepat dihalaman depan membuat langkah jimin terhenti termasuk hoseok dimana suara panggilan yang cukup menggema mengganggu indra pendengaran keduanya, bahkan beberapa mahasiswa yang berada tak jauh darinya.

"H-hyung?" Tepat dimana sosok pria yang barusan memanggil namanya kini berdiri didepannya dengan senyuman dari belah bibir tipis nya

"Siapa?" Bisik hoseok tepat ditelinga jimin ,namun masih dapat didengar oleh pria didepannya.

"Sepupu jungkook" jawabnya ,namun hoseok hanya ber 'oh' ria dengan wajah yang terlihat berseri-seri

"Hai- perkenalkan ,aku jung hoseok teman jimin" uluran tangan nya yang dengan cepat mendapat sambutan dari tangan sang pria
"nea, salam kenal- aku vernon"

"Kalian mau kemana?" Tanya vernon ,namun tatapan itu seakan menarik perhatian hoseok tepat disamping jimin

"Ahh- kita mau pergi untuk makan siang" bukan jimin melainkan hoseok yang kembali bersuara ,jimin hanya mengangguk membenarkan apa yang dikatakan sahabat nya.

Nothing gonna change  my love for you  'JIKOOK' / END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang