22 greed

2.9K 192 16
                                    

Kediaman jimin dimana arah kedua mata nya terus memperhatikan jungkook sejak tadi yang hanya sibuk dengan berbagai tumpukan dokumen diatas meja kerjanya juga ponsel yang sejak 20menit yang lalu terus menempel ditelinga tak merasa sedikitpun terganggu dengan keberadaan jimin yang hanya diam menatap kearahnya dari arah sofa ruang kerja miliknya.

Emailkan semuanya sekarang hyung!
Melirik kearah dimana jimin tak ada pergerakan sama sekali disana

Baik, aku tunggu

Panggilan berakhir bersamaan dengan langkahnya mendekat kearah sofa ,namun seketika jimin yang tiba-tiba bangun dari posisinya berusaha keluar meninggalkan ruangan namun tertahan oleh jungkook dengan menarik pergelangan tangan si mungil.

"Kemana?"
Menarik pinggang jimin menempel dengan tubuhnya ,dimana simungil membuang arah pandang nya kesisi lain membuat jungkook tersenyum

"Mianhe- aku benar-benar sedang banyak pekerjaan" lanjut sang dominan dengan menarik dagu jimin untuk menatap kearahnya

"Gwenchana, a-ku hanya ingin istirahat ,k-kau lanjutkan saja pekerjaanmu!" Berusaha melepaskan rengkuhan tangan jungkook pada pinggang nya namun kembali tertahan.

Cup

Kecupan pada bibir tebal nya atas perlakuan sang suami membuat dua bola mata jimin menatap terkejut.
Rasa malu juga senang akan tindakan suaminya selalu mampu membuat mood jimin kembali membaik ,jangan lupakan dengan laju detak jantung jimin yang 2x lebih berpacu.

"Sudah aku katakan, kau tidak pandai dalam berbohong" katanya dengan elusan pada surai hitam jimin "kajjah, kita istrahat!"

Cinta memang tidak ada sejak awal pernikahan ,namun kembali lagi jimin maupun jungkook tidak bisa mengambil opsi bercerai begitu saja pada waktu itu ,mengingat mereka bukan lagi seorang remaja bahkan dengan keinginan orang tuanya yang mempertahankan lamanya pernikahan yang mereka berdua jalani.
Apalagi dengan kehamilan jimin yang memang berawal karna ketidak sengajaan ,namun karna ketidak sengajaan itulah membuat hubungan keduanya lebih jauh membaik.
Keduanya hanya perlu belajar dan memahami satu sama lain.

Menatap lekat wajah cantik jimin yang berada dibawahnya ,manarik diri untuk berbaring tapat disisinya.

"Besok aku harus kejepang" perkataan jungkook tepat disamping nya menarik atensi jimin untuk menatap kearahnya
"Apa perlu aku minta eomma untuk menemanimu selama aku pergi?"

Dengan cepat jimin menggeleng "tidak usah! Aku tidak mau membuat eomma repot ,lagian ada ariana juga bibi seyoun" jawab simungil ,namun mata sayu itu menarik perhatian jungkook

"Baiklah ,tapi aku akan minta namjoon hyung untuk terus memantau"
Jimin hanya mengangguk lucu "jaga anak kita! Dan jangan buat dirimu kelelahan! Apapun itu selalu hubungi suami mu!" Lanjut nya lagi.

Bulir kristal jimin meluncur disudut pelipisnya ,merasa tersentuh dengan apa yang dituturkan jungkook betapa jimin bahagia nya ,pria yang selama ini menolak kehadiranya bahkan selalu menyalahkan dirinya dengan pernikahan ini ,namun kini jungkook seakan mulai menerima kehadiran dirinya.

"M-mianhe"

Jimin hanya mengangguk menangkup tangan jungkook yang berada dipipinya, bersamaan menempelnya bibir keduanya menyalurkan kedamaian dan saling menerima

Hisapan dan lumatan saling menikmati bibir mereka masing-masing ,tangan terulur pada area punggung jimin memeluknya dengan sangat erat ,ciuman yang semakin dalam dan basah dengan mengalungkan kedua tanganya pada leher jungkook.

"Nghh"

Lenguhan jimin kini menjadi obsesinya ,bibir tebal jimin juga jadi candunya.
Melepaskan cumbuan pada bibir jimin ,menatap lekat kedua mata coklat madu pria dibawahnya yang sudah dipenuhi gairah ,bersamaan dengan ibu jari diatas bibir tebal jimin yang terdapat saliva "kau sangat cantik" menindih sebagian tubuh jimin ,elusan jari-jari panjang nya pada area permukaan wajah cantik nan mulus pria dibawahnya.

Nothing gonna change  my love for you  'JIKOOK' / END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang