Permintaan

527 44 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.

"Mom.. apakah kita bisa menonton konser itu akhir pekan ini? Aku ingin sekali melihat dia secara langsung" tanya Logan

"Hah... Mommy rasa belum bisa.. soalnya mommy masih ada kerjaan akhir pekan ini. Jadi mommy belum bisa nemenin kamu" balas Selena

Mendengar jawaban ibunya, Logan menunjukkan wajah kecewanya. Ia ingin sekali melihat dan memastikan wajah dari sang idol yang mirip dengannya. Siapa tahu dia adalah ayahnya kan? Entah kenapa ia merasa yakin sekali bahwa member boy grup itu adalah ayahnya. Ikatan batin anak dan orang tua sungguh erat bukan meskipun terpisah sejauh apapun.

"Apakah pekerjaan mommy tidak bisa ditunda dulu? Atau aku bisa pergi sendiri mom..."

"No no no.. sayang mommy ga biarin kamu pergi sendiri! nanti kalo kamu hilang bagaimana atau terjadi sesuatu? Kamu satu satunya anak mommy nak"

"So? Please mom... Aku pengen banget nonton konser itu.."

"Kamu ingin datang ke konser hanya ingin lihat member bernama Jeno itu kan? Bagaimana kalo sementara nonton di televisi saja atau YouTube, nanti kalo ada konser lagi baru kita datang"

"But mom... Itu bisa aja lama.. aku pengen banget liat dia... Boleh ya? Please boleh.. lagian kita belum pernah datang ke konser atau apapun sejenisnya. Aku pengen suasana baru mom"

Selena hanya bisa pasrah saat anak lelakinya yang berumur 7 tahun ini mulai keras kepala. Tidak disangka salah satu sifat menyebalkan dirinya jatuh pada anaknya. Diumurnya yang masih sangat belia, Logan tergolong anak yang cerdas. Di rumah pun terpajang banyak piala milik Logan baik akademik maupun non-akademik. Dalam bidang akademik Logan sangat menguasai mata pelajaran matematika yang sangat sulit tetapi ia berhasil mengikuti perlombaan matematika sampai nasional. Ia juga pandai dalam bidang olahraga seperti berenang dan beladiri taekwondo. Oh...bahkan Logan dapat memainkan alat musik seperti gitar diusia 6 tahun. Selena selalu berucap syukur karena dititipkan Logan oleh Tuhan.

"Huft.. coba mama hubungi Tante Hina dulu ya"

"Thanks mom"

Selena segera menghubungi Hina sahabat sekaligus rekan kerjanya di tempat penerbitan novel yang ia buat. Sedikit informasi tentang Hina, ia keturunan Korea-Jepang dan sudah menetap di Korea Selatan selama 16 tahun terakhir. Hina sudah pernah menikah 2 kali dan dari salah satu pernikahannya ia dikaruniai seorang putri yang diberi nama Lami. Selena ingat betul, dulu Hina menangis histeris setelah mantan suami terakhir menipu dirinya. Bahkan mengambil dan menghabiskan harta Hina demi perempuan lain. Dari situ Selena semakin yakin tidak ada cinta atau ketulusan dalam sebuah pernikahan. Sepaham Selena hanya cinta dan kasih sayang seorang ibu pada anaknya yang benar benar kekal. Ya, hanya ibu! Ayah Selena bahkan tega melakukan kdrt kepada ibu dan dirinya, bahkan ibu lah yang mencari nafkah dulu sebelum keduanya berpisah karena sang ibu tak sanggup lagi hidup bersama. Sulit memang bahkan Selena sampai masuk rumah sakit karena ayahnya memukul habis dirinya, tapi untunglah pengadilan di sana dapat membantu ibu dan dirinya untuk berpisah dari lelaki brengsek itu. Kembali ke Selena dan Logan saat ini.

"Halo Hin.. Lo lagi sibuk ga?"

"Ga juga, ada apa Sel?"

"Begini.. akhir pekan ini gue bisa izin cuti?"

"Cuti? Tentu saja boleh Sel! Ya ampun akhirnya Lo izin cuti.. bosen gue tuh liat Lo kerja terus! Sesekali butuh liburan Sel apalagi sama Logan. Ajak dia ke taman bermain atau kemana gitu.. jangan cuma main ke rumah gue atau ke rumah grandma-nya aja.. By the way Sel, ada perlu apa nih Lo cuti?"

"Hahaha iya iya Hin, makasih loh udah kasih nasihat panjang lebarnya. Lo tau sendiri juga gue gila kerja buat menuhin kebutuhan ibu sama Logan. Dan soal cuti, Logan ngajak gue untuk nonton konser idol grup NCT itu"

"Wait what? Nonton konser... Tumbenan amat anak Lo! Tapi bagus deh, Logan juga suka banget sama musik kan? Gue cuma agak kaget aja biasanya kan Logan suka pertunjukan jazz atau akustik. Ini aneh aja pengen nonton konser.. boyband lagi!"

"Iya soalnya ada salah satu membernya yang narik perhatian dia Hin. Btw Lo tau ga beli tiket atau segala macemnya gimana.. gue belom pernah kan hehe" ucap Selena sambil meringis

"Hahahaha.. iya juga dari awal gue kenal sama Lo... Lo itu orangnya lempeng.. jalan Lo terlalu lurus.. jarang nih ikut beginian hahahaha"

"Ih... Udah dong Hin jangan ketawain aja"

"Sorry sorry.. Lo lucu banget abisan. Kayak gini biasanya tuh pas jaman remaja.. lah ini Lo udah punya anak satu baru mau nonton konser.. tapi gapapa deh sebagai temen yang baik, gue bakal bantu! Kebetulan gue punya temen nih yang suka jual konser tiket.. dijamin aman dan terpercaya"

"Thanks Hin.. Lo emang terbaik"

"Iya iya.. yang penting Lo bisa having fun sama Logan! Semangat ye!"

"Siap Bu manager hehe"

Selena segera mengakhiri panggilan teleponnya dengan Hina dan bergegas memberitahu Logan. Ia yakin Logan akan senang sekali mendengar informasi yang akan ia sampaikan ini. Terlihat Logan sedang mengotak-atik rubik kesayangannya.

"Nak.. logan.. mommy sudah dapat izin dari Tante Hina, nanti mommy urus ya tiket konsernya untuk kita berdua" sambil tersenyum Selena mengabarkan

"Serius mom?? Ya ampun makasih banyak ya mom!"

"Iya sama sama sayang, yauda jangan cemberut lagi ya"

"Oke mom, maaf ya mom aku ngerepotin mom"

"Kenapa anak mommy minta maaf? Anak mommy ga salah kok dan mommy ga merasa direpotkan! Lagian sesekali kita butuh refreshing dengan suasana baru... Iya kan?"

"Iya mom! Aku beruntung punya mommy yang pengertian sama aku"

"Hahaha mommy juga beruntung punya Logan disisi mommy"

Akhirnya senja itu mereka berdua habiskan dengan canda tawa bersama. Suasana apartemen mewah itu menjadi hangat.
.
.
To be continued

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Logan

Please! Be my Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang