Selamat membaca:)
.
.Jeno tergesa meninggalkan panggung setelah lampu kamera dihadapannya mati. Ia tak peduli pada para fans yang masih merekamnya dari bawah sana. Sepanjang acara bahkan Jeno mengabaikan partner MC nya yaitu Lia dari grup ITZY. Entah bagaimana respon fansnya nanti yang jelas ia ingin segera bertemu Logan dan meminta maaf. Segera setelah mobil yang disiapkan asisten pribadinya datang, ia langsung menaiki mobil tersebut.
"Saya sudah menyiapkan apa yang anda minta tuan"
"Ya terimakasih.."
"Apakah kita langsung berangkat sekarang?" tanya Lomon pada atasannya itu
"Tentu!"
Berbeda dengan Selena yang memberitahu masalah mereka pada ibunya pertama kali. Jeno memberitahu Lomon terlebih dahulu dibanding orangtuanya. Kedua orang tua Jeno selalu sibuk dan jarang berada di mansion utama karena pekerjaannya masing-masing. Ayah Jeno adalah pebisnis sukses di bidang properti dan teknologi, sedangkan sang ibu adalah pemilik brand fashion terkenal. Ibunya saat ini berada di Amerika dan hanya beberapa waktu saja kembali ke Korea.
Meskipun keduanya sibuk, hubungan mereka tetap berjalan baik hingga saat ini. Mereka bisa menjaga kepercayaan masing-masing, walau terkadang ada badai yang melanda. Jeno sangat mengagumi keduanya, ia berharap bisa seperti mereka dengan pasangan hidupnya kelak.
Lalu alasan mengapa Lomon yang ia beritahu pertama kali? Mudah, karena Jeno adalah anak tunggal, ia tidak memiliki kakak ataupun adik. Sempat akan punya adik, namun ibunya mengalami keguguran karena aktivitasnya yang padat membuat sang ibu kelelahan parah. Keluarga Lomon sudah mengabdi pada keluarga Jeno cukup lama dan dilakukan secara turun temurun. Oleh karena itu, Jeno menganggap Lomon sebagai saudaranya sendiri. Ia sudah menyuruh Lomon untuk memanggilnya dengan 'Jeno' saja karena usia mereka yang terpaut 1 tahun. Akan tetapi, lelaki itu menolak dengan alasan tidak sopan padahal memang dasarnya Lomon adalah orang yang kaku.
Lalu kenapa Jeno bisa terkenal sebagai seorang idol saja? Bukankah keluarganya sangat kaya? Hal ini karena perjanjian keluarganya dengan agensi untuk menutup rapat akses tentang latar belakang Lee Jeno. Ayahnya punya 25% saham di agensinya, sehingga bukan hal sulit untuk melakukan perjanjian tersebut. Didukung lagi oleh Jeno yang selalu menggunakan baju biasa tanpa brand mewah milik ibunya kalau tidak ada kegiatan pemotretan. Jeno juga tidak pernah membicarakan perihal orangtuanya dihadapan publik.
"Silahkan lewat sini tuan muda"
Jeno berjalan tergesa bahkan hampir terjatuh beberapa kali jika Lomon tidak sigap disebelahnya. Lomon mengerti tuannya itu sedang khawatir akan janjinya dengan sang putra. Dia tidak tahu harus bertindak seperti apa sewaktu atasannya ini bercerita, jadi ia hanya mendengarkan dan mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan.
Dengan menggunakan pesawat pribadi mereka sampai di Jeju lebih cepat. Segera Jeno menghubungi Selena dan beruntung langsung diangkat olehnya.
"Halo Jen? Ada apa tengah malam kamu menelpon?"
"Bisa kamu kirim alamat orang tua-mu di Jeju sekarang?"
"Kamu di Jeju?" tebak Selena
"Ya! Kirimkan lokasinya sekarang!"
"Oke"
Setelah mendapat lokasi rumah orang tua Selena, ia dan Lomon bergegas menuju kesana.
***
Mendengar ucapan Jeno tadi membuat Selena mengurungkan niatnya untuk tidur. Secara kebetulan ia sedang mengerjakan naskah dari novelnya untuk dijadikan sebuah film. Dari nada bicara Jeno tadi sepertinya ia gelisah akan sesuatu. Mungkin ia khawatir Logan marah karena tidak datang di hari ulang tahunnya, sang anak sudah bercerita sebelumnya. Tak lama terdengar deru mobil di halaman depan, segera Selena keluar dari ruang tengah.
Kesan pertama yang Jeno dapat dari rumah ibu Selena adalah besar namun terkesan sederhana sesuai dengan penampilan sang anak pemilik rumah saat ini.
"Masuklah dulu, malam ini sangat dingin"
"Ya, apakah aku mengganggu tidurmu?" ujar Jeno setelah melihat kantung mata Selena
"Tidak, aku juga belum tidur karena ada pekerjaan tadi" balasnya sambil berjalan ke dalam rumah
"Baiklah, ah...iya kenalkan ini Lomon asisten pribadiku. Kamu sempat beberapa kali bertemu dengannya tapi belum ku perkenalkan"
"Salam kenal Lomon-ssi"
"Salam kenal juga nona Selena"
"Kalian pasti lelah setelah menempuh perjalanan, lagipula ini sudah larut malam. Istirahatlah dulu di kamar tamu"
"Logan—"
"Sudah tidur... Kamu bisa minta maaf besok... Ia sudah cerita padaku tadi"
"Maaf" dibalas senyum oleh Selena.
Setelah memastikan mereka masuk ke dalam kamar tamu, Selena bergegas menuju kamarnya sendiri.
***
Jam menunjukkan pukul 9 pagi, saat Jeno terbangun dari tidurnya. Setelah sekian lama akhirnya ia merasakan tidur dengan jam normal, biasanya ia hanya tidur selama 1-2 jam saja.
"Selamat pagi tuan, nona Selena dan keluarga sudah menunggu di meja makan"
Ah! Jeno baru teringat kalau semalam ia berangkat dengan tergesa menuju Jeju karena khawatir putranya marah. Jeno bergegas menuju kamar mandi untuk merapihkan dirinya sendiri walaupun sudah terlihat tampan.
Sesampainya di meja makan ia melihat seseorang yang lebih tua dari yang lain, ia tebak beliau adalah ibu Selena.
"Selamat pagi... Maaf saya bertamu tetapi terlambat bangun"
"Tidak apa nak... Kamu pasti lelah setelah melakukan perjalanan jauh" balas Jessica
"Daddy!!" teriak Logan sembari berlari menuju pelukan ayahnya.
Kekesalannya kemarin tiba-tiba meluap setelah melihat keberadaan ayahnya disini.
Jeno merasa lega ternyata Logan tidak marah padanya.
"Maafin Daddy karena tidak ikut merayakan ulang tahun mommy bersamamu"
"Gapapa dad aku mengerti, semalam kami menonton acara musik yang dipandu olehmu di televisi"
"Benarkah?"
"Iya! Daddy sangat tampan semalam"
"Terimakasih pujiannya!" balas Jeno senang hingga menciptakan bulan sabit di kedua matanya sama seperti Logan saat ini
"Sarapan lah terlebih dahulu, kita bisa berbincang setelahnya nak" perintah Jessica
"Ayo ayah kita sarapan! Aku akan menemani Daddy dan paman makan"
"Sayang... Bukankah kamu sudah sarapan tadi ?"
"Tadi sama mommy sekarang sama Daddy! Perut aku masih bisa mom"
"Hahaha... Baiklah kalau begitu kita makan satu piring berdua bagaimana? Dan kenalkan ini paman Lomon, dia teman dekat Daddy"
"Boleh! Halo paman salam kenal" balas Logan antusias
"Salam kenal juga tuan muda Logan"
.
.To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Please! Be my Daddy
FanfictionPlease ! Be my Daddy . Warning ! Karya ini hanya fiktif belaka dimana karakter disini tidak sesuai dengan aslinya. Jadilah pembaca yang bijak. Apabila menyinggung beberapa pihak, saya sebagai penulis memohon maaf sebelumnya . . Jeno adalah salah sa...