Selamat membaca:)
.
.Jeno berlari dengan tergesa disepanjang lorong rumah sakit. Hari ini Selena melahirkan anak kedua mereka. Para wartawan bahkan ikut berlari mengejar dirinya, tapi ia tidak pedulikan. Baginya yang terpenting saat ini adalah kondisi Selena dan anak kedua mereka.
Tibalah ia di ruang bersalin dan melihat keluarga lainnya yang menunggu dengan cemas.
"Jeno! Akhirnya kamu datang..." Tiffany mendekat
"Gimana keadaan Selena mom..."
"Mommy ga tau Jen.... Ini sudah lewat 1 setengah jam dan belum ada kabar sama sekali" ujar Tiffany khawatir
"D..Dadd... Mommy bakalan baik baik saja kan di dalam sama adik..hiks hiks..." sahut Logan begitu menyadari kehadiran sang ayah
"Pasti sayang..." lalu memeluk erat putranya
Saat ini tentu ia khawatir. Rasanya ia ingin masuk ke dalam sekarang juga dan berada di samping Selena.
Tak lama lampu ruangan itu berubah menjadi merah. Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Bapak, ibu, dan semuanya selamat bayinya lahir kembar sepasang dan keduanya dalam keadaan normal" ujar sang dokter
"Syukurlah..." ucap mereka bersamaan
"Lalu bagaimana kondisi istri saya dok? Apakah ia baik-baik saja?" tanya Jeno dengan khawatir
"Untuk ibunya saat ini dalam keadaan tidak sadarkan diri... Dikarenakan beliau menggunakan 2 cara melahirkan sekaligus... beliau mengalami pendarahan hebat sehingga kami nyatakan koma..."
"Mommy... hiks.." Logan langsung menangis mendengar keadaan ibunya
"Kira-kira butuh berapa lama untuk sadar dok?" tanya Donghae
"Saya kurang tahu... Semoga saja Tuhan segera memberikan keajaiban padanya"
Jeno seketika itu juga merasa lemas seketika. Jessica yang berada disampingnya memegang pundak Jeno sambil berkata,
"Selena orang yang kuat Jen.. eomma yakin ga lama lagi Selena bakal sadar... Kita sama-sama berdoa kepada Tuhan semoga segera diberikan mukjizat"
"Tapi eomma Selena...."
"Yakinlah padanya.. sekarang yang perlu kamu lakukan selain berdoa adalah menjaga buah hati kalian dulu hm... Selena sudah berjuang sangat keras hingga mereka ada di dunia"
"Iya eomma"
***
1 bulan lamanya Selena terbaring lemah di rumah sakit. Semenjak dinyatakan tidak sadarkan diri, ia mengalami koma akibat pendarahan pasca melahirkan.
Jeno tak pernah absen berada disampingnya. Bahkan jadwal panggungnya, ia stop sementara waktu karena tidak mau berada jauh dari Selena. Tangan Jeno menggenggam erat tangan pucat Selena. Air matanya mengalir pertanda rindu pada pujaan hatinya itu.
Tangan Selena mulai bergerak kecil, dan perlahan matanya pun terbuka. Melihat hal itu, Jeno segera memanggil dokter.
"Syukurlah Nyonya Selena sudah sadar, keadaannya mulai normal. Namun, nyonya Selena harus menjalani perawatan secara intensif dan jangan terlalu banyak bergerak dulu ya..."
"Terimakasih dok"
"Saya tinggal dulu" dokter itu pun keluar dari ruang inap Selena
"Jen...."
"Iya sayang aku disini... Akhirnya kamu sadar" ucap Jeno sambil menangis dan Selena tersenyum lemah
"Anak-anak..."
"Mereka aman sayang... Aku akan meminta suster untuk meletakkan bayi kembar kita disini biar ga jauh dari kamu... Logan juga pasti senang... Dari kemarin ia antusias banget melihat adiknya sama eomma, mommy, dan Daddy"
"Terimakasih Jen..."
"Hei, harusnya aku yang berterimakasih sama kamu... Aku ga bisa bayangin kalo hidupku tanpamu. Terimakasih sudah melahirkan anak-anak ke dunia, dan terimakasih sudah bersedia menerima aku sebagai teman hidupmu. Hidup bersama kamu, hidupku yang semula hampa menjadi terisi penuh" ucap Jeno sambil mencium tangan Selena
Selena terharu mendengar ungkapan Jeno. Dengan hati-hati Jeno sedikit menaikkan ranjang pasien tersebut membuat tubuh Selena sedikit naik meski tidak bangun seutuhnya. Dikecupnya kening Selena lembut dan didekapnya perlahan bak vas bunga yang akan pecah bila tidak hati-hati saat menyentuhnya.
***
"Terimakasih telah membawa kehidupan baru dalam hidupku. Hidup ini semakin berwarna semenjak bertemu dengan kalian. Kalian berhasil mengisi kekosongan dalam diriku. Meski butuh waktu lama untuk semua tapi benang merah itu menghubungkan kita. My missing puzzle piece"- Lee Jeno
"Aku tidak pernah menyesali keputusan ku untuk melakukan hal itu karena aku mendapat kebahagiaan yang tak diduga setelahnya. Sempat berpikir kalau aku tidak akan pernah menjalin hubungan dengan siapapun bahkan menikah. Tapi kau hadir mengikis pemikiranku tadi dan menyembuhkan luka yang sudah lama terpendam" -Park Selena
KAMU SEDANG MEMBACA
Please! Be my Daddy
FanfictionPlease ! Be my Daddy . Warning ! Karya ini hanya fiktif belaka dimana karakter disini tidak sesuai dengan aslinya. Jadilah pembaca yang bijak. Apabila menyinggung beberapa pihak, saya sebagai penulis memohon maaf sebelumnya . . Jeno adalah salah sa...