Menerima Keadaan

365 41 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Jeno izin selama beberapa hari dengan agensinya. Ia masih sulit menerima kenyataan demi kenyataan. Ia juga hanya berbicara panjang pada Selena dan Logan, selebihnya hanya dijawab singkat. Jessica yang menginap di rumah itupun merasa tidak enak, akhirnya memutuskan untuk menginap di mansion utama bersama Donghae-Tiffany.

"Jen... Apa kamu masih marah dengan orang tua kita?" tanya Selena tiba-tiba

"Tentu masih Sel... Sampai sekarang entah kenapa hatiku masih sulit untuk berdamai"

"Hah... Aku juga begitu tapi aku rasa kita perlu mendengarkan penjelasan ini semua dari mereka... Hatiku merasa tidak tenang dengan adanya masalah ini..."

"Aku tahu Sel tapi—"

"Jen... Aku harap kamu mengingat hal ini, jika tidak ada rencana dari mereka kita tidak akan mungkin bertemu dan Logan tidak akan pernah ada... Bagaimanapun kehadiran Logan ditengah kita adalah hal yang paling kita syukuri dari rencana mereka bukan... Jadi please ikuti perkataan ku kali ini...." ujar Selena lembut seraya menggenggam tangan Jeno untuk meyakinkannya

"Hah.... Baiklah" jawab Jeno seusai menatap mata Selena dalam.

***

Setelah menuruti perkataan Selena beberapa waktu lalu, akhirnya mereka berkunjung ke mansion utama. Tak lupa mereka mengajak Logan untuk bertemu kakek-neneknya.

Sebelumnya Selena sudah mengabari sang ibu kalau akan berkunjung ke sana. Meski merasa kecewa, Selena berusaha untuk tidak memutuskan komunikasi dengan ibunya.

"Selena! Logan!" Tiffany langsung memeluk mereka berdua erat. Ia mengucapkan banyak sekali terimakasih karena sudah berhasil mengajak Jeno kemari.

"Mommy/Grandma" sahut Selena dan Logan

"Ayo masuk sayang..."

Jeno hanya mengekor di belakang Selena dan Logan. Bahkan ia tidak melirik ke arah ibunya yang sedari tadi mencuri pandang ke arahnya.

"Selena..." gantian Jessica memeluk putrinya itu. Ia merasa bersalah pada putri semata wayangnya

"Eomma...."

"Grandma... Aku rindu" ucap Logan pada Jessica

"Grandma juga"

"Ayo ke ruang tengah! Aku sudah menyiapkan beberapa cemilan untuk kalian" ujar Tiffany

Jeno masih enggan berbicara dan hal itu membuat Selena mendekat ke arahnya.

"Jen...."

"Iya aku tahu"

Sebelum mereka berangkat kesini Selena membuat perjanjian dengan Jeno untuk bersikap seperti biasa tapi rasanya sulit sekali dilakukan olehnya.
.
.
Sebelum memulai perbincangan serius mereka sudah meminta Ms. Rena untuk menemani Logan bermain terlebih dahulu.

"Jadi, maksud kedatangan kami kemari ingin mendengarkan penjelasan dari kalian" ucap Selena memulai pembicaraan

Jeno hanya diam duduk disamping Selena dengan tangan mereka yang bertaut.

"Baiklah... Mommy akan mengakui rencana mommy waktu itu... semua bermula dari keresahan mommy akan perilaku Jeno setelah pulang dari wamil. Meskipun sibuk, mommy selalu mengawasi semua kegiatan Jeno. Dia selalu melakukan one night stand dengan beberapa wanita setiap malam. Mommy khawatir terutama Jeno adalah seorang publik figur bagaimana bila ada yang berniat jahat atau Jeno bisa saja tertular penyakit serius. Mommy takut banyak berita negatif mengenai anak mommy.

Mommy tahu apa yang mommy lakukan salah dengan tidak menegurmu secara langsung tapi mommy malah menceritakannya dengan Jessica, sahabat dekat mommy. Kebetulan di waktu yang sama Jessica juga merasa bimbang karena keputusan Selena untuk melakukan program donor sperma. Jessica merasa khawatir mengenai asal-usul ayah dari anak yang kamu lahirkan nantinya Sel... Ia awalnya menolak rencana gila mommy dan berharap kamu bisa memulai hubungan terlebih dahulu. Namun kita ga bisa prediksi hal itu sampai kapan mengingat rasa trauma dan takutmu, akhirnya Jessica menyetujui rencana gila mommy"

Jeno dan Selena terdiam mendengar penjelasan dari Tiffany. Mereka paham garis besarnya dan mulai paham awal mula rencana ini.

"Aku minta maaf atas kelakuanku dulu. Aku mengerti dari sudut pandangku sebagai orang tua Logan. Jika ia berbuat hal yang sama tentu aku akan marah dan kecewa. Akan tetapi tetap saja, ini bukan satu-satunya solusi yang baik menurutku mom"

"Iya mommy paham Jen... Mommy minta maaf sayang"

"Daddy juga minta maaf tidak bersikap tegas akan hal ini"

"Hah.... Mau bagaimana lagi ini semua sudah terjadi dan waktu tak dapat diulang. Kita hanya bisa menerima keadaan" balas Jeno

Jessica kemudian menatap Selena dengan sendu karena telah membohongi putri semata wayangnya itu.

"Sel... Eomma minta maaf. Waktu itu eomma takut jika pendonornya bukan orang baik padahal tidak juga. Eomma khawatir akan masa depan Logan jika tidak mengetahui pasti tentang ayahnya makanya eomma menyetujui hal ini. Maaf eomma harus menutupi semuanya"

"Selena mengerti eomma. Terimakasih sudah mengkhawatirkan dan membantu Selena waktu itu. Selena tidak mungkin bisa bertahan sampai sekarang kalau bukan karena eomma" jawab Selena dengan tenang sembari tersenyum sehingga hati Jessica dan Tiffany tersentuh

Seketika mereka berdua langsung memeluk Selena dan menangis. Disisi lain semua orang disana merasa lega.

"Jadi setelah tahu semua ini... Apakah kalian tetap mau melanjutkan hubungan kalian ke jenjang pernikahan?" tanya Donghae memecah suasana haru para perempuan disana

"Tentu... Keputusan kami menikah beberapa waktu lalu bukan karena memikirkan masa depan Logan saja tetapi kami sudah saling mencintai satu sama lain"

Pipi Selena tentu merona merah ketika mendengar Jeno mengatakan hal tersebut di depan orang tua mereka.

"Benarkah itu Sel!?" tanya Tiffany antusias

"Em... Yaa... begitu"

"Begitu bagaimana Sel..." goda Jessica sambil menaik-turunkan alisnya

"Eommaaaa....." rengek Selena

Mereka tertawa melihatnya. Keadaan menjadi normal kembali tanpa adanya rahasia atau kebohongan dari mereka.

***

"Jen... Kemarin kenapa izin lama banget?" tanya sang leader, Mark

"Ada masalah keluarga tapi sekarang sudah baik-baik saja kok. Maaf kalo bikin kalian repot"

"Ngga papa Jen, kita paham kok"

"Hyung sedang bertengkar dengan Selena nuna?" tanya Jisung khawatir

"Tidak, memangnya kenapa?"

"Loh... Bukannya hyung bilang ada masalah keluarga ya?"

"Hahahaha.... Iya tapi bukan dengan Selena"

"Ngomong-ngomong kapan kami bisa bertemu langsung dengan Selena nuna dan Logan, hyung?" tanya Chenle

"Ah iya aku lupa belum memperkenalkan kalian secara langsung dengan mereka... Kalo gitu sehabis latihan kita berkunjung ke rumahku saja. Aku akan kabari Selena terlebih dahulu"

"Boleh/Ide bagus" sahut rekan se-grupnya

"Asik bisa makan enak nih!" ucap Haechan cepat

"Makan aja terus Chan... ditinggal Somi nanti" canda Jaemin

"Heh! Gue aja belum ada hubungan sama dia ya?"

"Iyalah jelas! terjebak friendzone... Soalnya Somi lebih milih Haruto yang berondong tapi banyak duitnya ga kayak Lo, duit di pake buat beli makanan aja bisanya" balas Renjun

"Sebelum mulai hubungan asmara lebih baik puasin diri sendiri dulu itu prinsip gue ya" dijawab oleh Haechan

"Ne.... Biar palli"

"Hahahaha.." tawa lainnya melihat pertengkaran Haechan dan Renjun barusan
.
.

To be continued

Please! Be my Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang