Tentang Dua Insan

470 36 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Butuh waktu satu tahun untuk mereka siap melangkah ke jenjang yang lebih serius. Dalam rentang waktu itu tidak mungkin mereka melewatinya dengan mulus tapi mereka saling percaya dan meyakinkan pasangannya masing-masing.

Mereka sudah memutuskan hari untuk pernikahan mereka yaitu pada pertengahan bulan Oktober tepat saat hari ulang tahun Logan. Hari itu dipilih sebagai hadiah ulang tahun dari mereka. Logan tentu bahagia mendengar berita dari kedua orang tuanya itu.

Saat ini Jeno sedang mempersiapkan diri untuk acara konferensi pers-nya ditemani manager dan Lomon disampingnya. Rekan segrupnya dan Selena memantaunya melalui televisi. Ia akan mengakui hal ini pada dunia.

"Sudah waktunya Jen"

"Oke hyung"

Flash kamera tak henti-hentinya menyorot sang pemeran utama. Decakan kagum terdengar dari ruangan tersebut ketika Jeno masuk dengan langkah tegas ditambah visual tampannya. Setelah menundukkan kepala memberi salam, Jeno duduk dengan tenang dan mengambil mikrofonnya.

"Halo semua, selamat siang. Tanpa banyak berbasa-basi hari ini saya ingin mengakui hal terbesar dalam hidup saya. Mungkin banyak dari penggemar akan meninggalkan saya setelah mengetahui hal ini...."

Jeno memberi jeda untuk mengambil nafas dalam

"..... Selama 8 tahun ini saya sudah memiliki seorang putra. Ibu dari putra saya melakukan program donor sperma dan mendapatkan milik saya. Kemudian kami dipertemukan oleh takdir.

Kami memutuskan menjadi teman dekat demi putra kami agar merasakan keluarga yang utuh. Namun tak disangka rasa cinta tumbuh diantara kami berdua. Saya tentu tidak menampik hal itu karena saya juga manusia biasa yang bisa merasakan jatuh cinta. Setelah membutuhkan beberapa waktu, akhirnya saya bisa meyakinkan ibu dari putra saya untuk menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Hari ini secara resmi saya mengumumkan bahwa, saya akan menikah dengan ibu dari putra saya di pertengahan Oktober nanti.

Saya meminta maaf dengan tulus kepada para penggemar yang sudah mendukung saya sampai dititik sekarang. Saya sudah membuat kalian kecewa, tidak apa-apa jika kalian memutuskan untuk meninggalkan saya setelah berita ini tersebar tapi saya minta untuk tidak melupakan waktu yang pernah kita lewati bersama sebelumnya.

Demikian yang bisa saya sampaikan hari ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya ucapkan terimakasih"

Kemudian Jeno bangkit dan menunduk 90° di hadapan kamera. Semua yang ada di sana terharu mendengar penjelasan dari Jeno. Dengan penuh wibawa Jeno keluar dari ruangan tersebut menuju mobil yang telah dipersiapkan untuknya dan melaju membelah jalan kembali ke rumahnya.

***

Selena menunggu Jeno di depan pintu. Ia menangis terharu menonton konferensi pers yang diadakan Jeno tadi. Tak lama mobil yang ditunggu memasuki pekarangan rumahnya.

Jeno turun dari mobil dengan senyum melegakan miliknya. Selena langsung saja memeluk Jeno erat.

"Terimakasih sudah menjelaskan kepada semua orang padahal kamu tahu resikonya"

"Ini bagian dari tanggung jawab aku sayang..." lalu mengecup lembut dahi Selena lama

"...aku lega bisa mengungkapkan hal ini pada semua orang karena tidak ada lagi yang menjadi penghalang aku untuk bisa berjalan bersama kalian. Kita tidak perlu sembunyi-sembunyi dan aku yakin Logan akan lebih senang akan hal itu. Ia bisa mengatakan siapa ayahnya dihadapan teman-temannya nanti" lanjut Jeno

"Ya, tentu saja"

"Masuk yuk aku sudah ga sabar menemui Logan"

Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Logan tadi ikut ibunya menonton sang ayah di televisi. Selena bahkan mengajak Logan untuk menunggu Jeno di luar tapi sang putra menolak dan lebih menunggu di sofa ruang tengah itu. Ia sampai tak sadar bahwa ayahnya berdiri di hadapannya saat ini.

Please! Be my Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang