Selamat membaca:)
.
.Hari Minggu biasanya bagi beberapa orang adalah waktu santai tanpa membahas pekerjaan. Tapi berbeda dengan Selena karena ia dan Logan sedang berada di perjalanan menuju rumah Hina. Sesampainya di sana mereka disambut baik oleh sang pemilik rumah.
"Halo Logan! Kemaren habis pergi ke konser grup NCT ya?"
"Iya Tante, seru banget! Aku baru pertama kali nonton konser boy grup"
"Wah mantap deh kalo gitu! Lami temenin dulu nih Logan, jagain ya dongsaeng-nya"
"Ne eomma" lalu Logan bermain leggo bersama Lami
"Nih, file untuk bab selanjutnya Lo cek dulu deh"
"Oke sip, btw Lo mau cerita apa kemaren"
"Hah.. gue harap Lo ga kaget deh.. Lo tau member NCT yang namanya Jeno?"
"Tau.. kebetulan Lami suka sama lagu dari boy grup itu yang judulnya 'Hot Sauce'"
"Nah... Kalo gitu coba Lo bandingin wajah Jeno itu sama wajah anak gue"
Hina mulai mengingat wajah Jeno dan menatap Logan yang sedang bermain tak jauh dari tempat duduknya. Kemudian dia menyadari sesuatu.
"Sel, it's so weird. Mereka mirip banget! Fitur wajah, warna kulit, dan oh.. eyesmile! Kalo ketawa mereka mirip banget"
"Kan... Lo aja sadar akan hal itu"
"Jangan jangan Lo dapet punyanya Jeno waktu itu"
"Hah.. ga tau gue Hin. Kan ada perjanjian untuk merahasiakan identitas pendonor jadi gue ga tau bener apa ngga. Gue cuma dikasih tau kewarganegaraan asal si pendonor yang dari Korea Selatan juga tapi kan Korea Selatan luas Hin. Kemungkinan kecil kan dapet punya dia? Tapi disisi lain gue takut gimana kalo ternyata itu punya dia? Gue dari dulu udah berdoa semoga bukan orang terkenal atau publik figur. Pasti ribet! mana fans dia banyaaak banget kemarin"
"Iya sih, tapi bersyukur juga ga sih dapet gen dari si Jeno kalo emang bener"
"Hah..gue bingung mesti gimana Hin! Tapi masa iya sih idol terkenal ikut program begituan"
"Who knows? Skenario terburuknya bisa jadi dia dijebak diambil spermanya terus di donorin.. kita ga tau juga kan Sel"
"Bisa jadi sih..."
"Kalo Lo beneran mau pastiin Lo mesti ketemu sama dia sih Sel terus ajak tes DNA"
"Lo pikir semudah itu? Buat ketemu aja kayaknya susah"
"Please deh.. Lo terkenal ya Sel.. pasti bisa ketemu sama tuh idol! Lo juga kaya bisa lah dateng ke agensinya.. bayar aja biar bisa ketemu dia"
"Ish ga semudah itu Nakamura-san"
Hina hanya mengindikan bahu. Cukup lama mereka berdua berbincang, lalu Selena memanggil putranya untuk pamit pulang ke apartemennya.
"Yauda, besok kita ketemu lagi di kantor. Cek dulu aja bab selanjutnya sama usulan cover yang gue kasih"
"Oke baby!"
"Logan.. sayang.. ayo kita pulang nak" ajak Selena
"Iya mom... Nuna, aku pulang ya makasih udah nemenin aku main leggo"
"Sama-sama Logan, nanti aku cari permainan yang seru lagi ya untuk main bareng"
"Makasih banyak nuna!" Kemudian Logan menghampiri Selena "Ayo mom kita pulang! Terimakasih Tante Hina sudah menemani mommy :)" lanjut Logan
"Tentu! Logan jagain mommy baik-baik ya!"
"Siap Tante!"
"Yaudah gue pamit ya Hin... Lami Tante pergi dulu ya!"
"Iya Tante hati-hati di jalan"
Mereka segera menuju ke mobil dan bergegas pulang. Dalam mobil Logan bercerita tentang leggo yang dia mainkan bersama Lami. Sepertinya Logan tertarik dengan permainan tersebut. Akhirnya Selena mengajak Logan untuk mampir ke toko untuk membeli mainan itu.
"Gapapa mom Logan beli leggo? Logan rasa mainan Logan sudah cukup di rumah. Kalo mau main, Logan bisa pinjem Lami nuna"
"Gapapa sayang, mommy juga ingin bermain leggo bersama Logan"
Putranya sangat jarang meminta sesuatu padanya. Memang sedari dulu ia selalu mengajarkan Logan untuk menghemat dan menabung. Namun ia merasa akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga sedikit waktu bermain dengan putranya. Jadi untuk menebus rasa bersalahnya ia ingin membelikan sesuatu untuk menyenangkan hati anaknya. Tak lama mereka sampai di toko dan ia menyuruh Logan untuk memilih leggo yang dia inginkan.
Tepat diseberang depan toko tersebut terdapat Starbucks. Disana terdapat Jeno, Renjun, Jaemin, dan Haechan. Jaemin sedang asik mengambil foto dnegan lensa kameranya hingga lensa tersebut menangkap anak kecil mirip dengan rekan grupnya keluar dari dalam sebuah mobil.
"Chan, tempo hari anak kecil yang Lo bilang mirip Jeno ini bukan?" sembari menyodorkan kameranya
"Hm?.. wah iyaa dimana tuh?"
"Toko depan itu yang jual mainan anak-anak"
Jeno ingin bangkit dari tempat duduknya berniat menyusul dan menemui anak itu tetapi ditahan oleh Renjun.
"Jangan gegabah Jen, beberapa meja dari kita ada sasaeng Lo, bisa kacau kalo mereka tau"
"Hah.."
Jeno hanya bisa mengamati dari jendela kaca. Selena dan Logan keluar dari toko tersebut, mereka bergegas menuju mobil untuk pulang. Tanpa disadari oleh mereka mata tajam Jeno mengikuti setiap pergerakannya dan menghafal nomor plat mobil milik Selena. Sejenak ia berpikir kapan ia bertemu bahkan bermalam dengan wanita itu? Ia merasa tidak ingat bahkan tidak pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya.
"Na.. Lo dapet foto ibu dari anak itu ga?"
"Dapet, pas Lo perhatiin mereka gue capture banyak... Nih!"
"Cantik banget Jen, Lo kenal?" tanya Haechan
"Park Selena" jawab Renjun, dan membuat ketiganya terkejut
"Kok Lo bisa kenal nih cewek cakep Jun?"
"Jun.. ternyata kamu.. inget Shuhua Jun"
"Apaan sih! Orang gue tau karena gue sering baca karya novelnya! Lagipula dia cukup terkenal sebagai penulis berbakat dan misterius"
"Misterius?" kali ini Jeno bertanya dan Renjun mengangguk
"Dia tertutup banget menyangkut urusan pribadi. Wajahnya sangat cantik tetapi belum pernah dikabarkan berkencan dengan laki-laki. Dia juga jarang tampil di publik, dan kalaupun harus tampil selalu sama managernya"
Mendengar itu Jeno sedikit tertarik dengan 'Park Selena', dan ia segera mengabari asisten pribadinya untuk mencari informasi wanita tersebut.
.
.To be continued
TMI : Aku shipper Renjun x Shuhua juga hehe.. soalnya bagi aku mereka tuh kayak 'savage couple' kalo gitu disatuin! Kapan-kapan ya kalo ada ide aku buat cerita untuk mereka berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
Please! Be my Daddy
FanfictionPlease ! Be my Daddy . Warning ! Karya ini hanya fiktif belaka dimana karakter disini tidak sesuai dengan aslinya. Jadilah pembaca yang bijak. Apabila menyinggung beberapa pihak, saya sebagai penulis memohon maaf sebelumnya . . Jeno adalah salah sa...