Menikah?

330 43 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Jeno berusaha mendobrak pintu kamar Selena dan Logan. Suara itu menimbulkan keributan sampai Logan terbangun dari tidurnya. Setelah membuka mata secara penuh, ia melihat dua orang tamu ayahnya tadi sedang menatapnya sambil tersenyum.

"Em...."

"Halo sayang! Perkenalkan aku grandma-mu dan dia adalah Grandpa-mu" ujar Tiffany sambil menunjuk Donghae

"...H-ha-halo... G-gran-grandma... G-gran-dpa?"

"Ah! Kamu selain tampan juga sangat manis" dan Tiffany langsung memeluk erat cucunya

"Fany... Jangan terlalu erat! Kasihan cucu kita merasa sesak" Donghae mengingatkan

"Eh! Iyaa.. Maafkan grandma ya sayang"

Tak lama pintu tersebut berhasil terbuka menampilkan Jeno yang tampak kacau. Logan yang melihat kondisi ayahnya terkejut dan segera turun dari ranjangnya

"Daddy... Kenapa Daddy seperti ini... Hiks... Hiks..?" Logan mulai menangis karena khawatir dengan ayahnya

"Sssttt... Daddy gapapa sayang... Lihat Daddy masih bisa menggendong dan memeluk Logan kan..." balas Jeno menenangkan putranya. Ia yakin pasti ibunya telah memberitahu siapa mereka

"Dad... Mom... Bisakah kita bicarakan hal ini lagi besok? Ini sudah tengah malam... Biarkan putraku dan ibunya beristirahat" ucap Jeno pada kedua orangtuanya itu

"Hah... Oke..."

Lalu pasangan itupun keluar dari kamar menuju kamar tamu lainnya.

"Udah ya sayang... Berhenti menangis... Daddy sedih kalau Logan terus menangis... Lebih baik lanjutkan tidurmu lagi ya.."

"Aku akan berhenti nangis... hiks... asal Daddy ikut tidur bersama disini"

"Tapi sayang....." Jeno menatap Selena tak enak

"Gapapa Jen... Aku sekalian obatin luka kamu nanti"

"Kamu serius izinin aku Sel? Aku takut kamu masih ngerasa ga nyaman sama kejadian tempo hari"

"Aku serius Jen, lagipula ada Logan bersama kita, tidak seperti kemarin... Jadi aku yakin kamu ga akan berbuat macam-macam"

"Oke.... Logan... Daddy mandi dulu ya... Logan pergi ke kasur duluan, Daddy janji tidak akan lama hmm..."

Jeno mengantar Logan menuju tempat tidur dan menyelimutinya. Setelah itu ia pamit ke kamarnya untuk membersihkan diri serta mengganti pakaian. Sekitar 20 menit kemudian Jeno kembali ke kamar tersebut.

"Logan sudah tenang?"

"Ya, dia kembali terlelap 10 menit yang lalu... Duduklah aku siapkan kompres untuk lukamu dulu"

Jeno menuruti perintah Selena, dan segera perempuan itu mengambil baskom berisi es batu serta handuk kecil.

"Sekali lagi maaf karena aku kamu jadi bertengkar sama orang tuamu"

"Hei.. sudah ku bilang itu bukan salahmu. Aku yang salah tidak memberitahu mereka akan hal ini sejak awal. Aku berpikir untuk menunggu waktu yang tepat tapi ternyata mereka datang tanpa diduga... ash.."

"Apakah perih? Maaf aku terlalu menekan lukamu"

"Sel.. berhentilah meminta maaf, kamu ga salah oke?"

"Haah... Baiklah"

"Terimakasih... Tidurlah lebih dulu aku ingin menelpon sebentar"

Selena mengiyakan, kemudian Jeno menghubungi Mark setelah melihat beberapa panggilan tak terjawab sebelumnya.

Please! Be my Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang