Pengakuan Selena

350 44 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Selena dan Logan sudah sampai di salah satu pulau wisata asal Korea Selatan, Jeju. Mereka bergegas menuju rumah ibu Selena.

"Grandma! Logan datang"

"Logan... Ya ampun nak... Grandma kangen banget sama kamu!"

"Logan juga kangen banget sama grandma"

"Eomma lebih baik kita masuk dulu ya"

"Oh iya..  grandma sampai lupa... yuk"

Di dalam Ms. Rena mengantarkan Selena dan Logan ke kamar yang sudah disediakan. Mereka berencana untuk menghabiskan beberapa hari disini. Selena sudah meminta izin pada sekolah Logan, ia ingin menghabiskan waktunya dengan sang putra dan ibunya karena sudah lama sekali tidak seperti ini.

"Mommy aku sudah memberi pesan pada Daddy kalau kita sudah sampai di Jeju" ujar Logan memberitahu

Hubungan dirinya dan Jeno semakin dekat. Meskipun terkadang suka berdebat, contohnya ketika Jeno membelikan Logan sebuah handphone Apple keluaran terbaru yang sangat mahal. Menurutnya, anak seumuran Logan tidak boleh dimanjakan seperti itu karena ia takut putranya kecanduan dengan Gadget. Namun menurut pendapat Jeno, hal itu baik untuk Logan karena ia bisa berkomunikasi langsung dengan sang anak tanpa perantara ibunya. Saat Logan pulang sekolah Jeno bisa bergantian menjemputnya atau sekedar menemaninya di rumah jika Selena sedang sibuk di kantor. Akhirnya perdebatan dimenangkan oleh Jeno dan Logan memiliki ponselnya sendiri sekarang meski ia selalu mengawasi apa yang dicari putranya di internet.

"Terimakasih Logan, mommy sempat lupa tadi"

"No problem mom"

"Yaudah kamu sekarang ganti baju ya... Setelah itu kita temui grandma di bawah"

"Iya mom"

Sembari menunggu Logan berganti baju, Selena membuka akun media sosial miliknya. Terdapat sebuah postingan terdapat acara musik di Incheon dan nama Jeno tertera menjadi MC disana. Selena tahu kalau Jeno memiliki jadwal yang padat menjelang akhir bulan ini sebagai idol.

Ia jadi teringat, dulu sempat terpikir juga untuk menjadi seorang idol. Akan tetapi, hal itu diurungkannya setelah menonton siaran televisi yang menampilkan kejadian mengerikan 'sasaeng' pada idolanya. Oleh sebab itu, Selena memilih untuk terjun ke dunia penulis meski ia juga suka dengan musik. Tak lama Logan menyadarkan Selena dari lamunannya sejenak. Lalu mereka berdua turun ke bawah menghampiri ibu Selena.

"Gimana kerjaan kamu Sel? Sibuk?"

"Begitulah eomma.. akhir-akhir ini dunia perfilman banyak mengangkat cerita dari novel dan webtoon. Termasuk cerita dari novelku"

"Syukurlah kalau begitu... Tapi jangan lupa kamu istirahat yang cukup! Bila perlu eomma carikan asisten untuk bantu menjaga Logan disana"

"Tidak perlu eomma... Aku masih bisa... ada Hina dan putrinya disana yang membantuku menjaga Logan"

"Hah... Terserah kamu sajalah... Dasar keras kepala"

"Hahaha..oh ya eomma aku ingin memberitahu sesuatu"

Selena pikir ia harus memberitahu hal ini ke ibunya sebagai orang yang pertama. Bagaimanapun ia satu-satunya keluarga yang dipunyai. Bagi Selena keluarga menjadi yang paling utama jika ada suatu masalah penting.

"Ada apa? Apakah ada masalah?"

"Ekhem... Itu... Kami sudah mengetahui pendonor sekaligus ayah biologis dari Logan"

"APA!?" tanya ibu Selena terkejut "Siapa? Bagaimana bisa kamu memastikan itu ayah biologis dari Logan? Apakah kalian sudah saling mengenal ?" lanjut ibu Selena dengan pertanyaan beruntun

"Logan waktu itu melihat artikel berita tentang konser grup bernama NCT dan ia tertarik dengan member bernama Jeno. Aku menyadari wajah keduanya begitu mirip bahkan beberapa penggemar yang kami temui di konser dan Hina menyadari hal itu juga. Awalnya aku berpikir hanya mirip saja soalnya banyak kasus berwajah sama tetapi tidak sedarah tapi Logan sangat yakin ia adalah ayahnya. Ikatan batin antara keduanya terlampau sangat kuat. Sampai akhirnya kami dipertemukan dan sepakat melakukan tes DNA. Hasilnya 99% cocok denganku dan Jeno"

"Takdir yang tak terduga ini hadir begitu cepat nak. Lalu bagaimana keputusan kalian?"

"Kami memutuskan untuk menjadi teman baik demi Logan. Aku jujur padanya tentang bagaimana diriku karena secara tidak langsung ia sudah menjadi bagian dari hidupku dan Logan saat ini. Kami tidak tau kedepannya, banyak pertimbangan yang harus kami pikirkan. Ia adalah seorang publik figur sehingga tidak bisa sembarangan bertindak dan aku pahami itu"

"Bagaimana tanggapannya tentang Logan?"

"Awalnya ia murka karena ini terjadi tanpa sepengetahuannya. Beruntung aku dapat menjelaskan dari sudut pandan-ku dan ia bisa mengerti hal itu. Ia juga bertanggung jawab pada Logan. Kami beberapa kali bekerja sama untuk menjaga Logan. Jadi eomma tidak perlu khawatir"

"Syukurlah ia mau bertanggung jawab, sepertinya ia lelaki yang baik. Zaman sekarang jarang sekali yang seperti itu. Jika ada kesempatan, kenalkan langsung pada eomma ya"

"Iya eomma"

"Apakah keluarganya juga sudah mengetahui keberadaan Logan?"

"Aku belum bertanya mengenai hal itu. Menjelang akhir tahun ini ia sedang sibuk tapi aku akan menanyakannya nanti"

"Ya, tak usah terburu-buru biarkan mengalir apa adanya. Semua hanya masalah waktu nak"

"Iya eomma"

"Yasudah.... Sepertinya Logan sudah mulai bosan bermain dengan Ms. Rena... dia terlalu serius hahahaha" ujar ibu Selena melihat wajah bosan cucunya di halaman rumah

"Hu'um... Aku akan memintanya untuk membantuku menyiapkan makan malam sementara eomma bermain dengan Logan"

"Ya! Begitu lebih baik, eomma kangen sekali dengan masakkan kamu"

Kemudian wanita berbeda generasi itu sama-sama menuju taman. Selena mengajak asisten ibunya untuk menyiapkan makan malam, sementara ibunya bercanda tawa dengan sang anak.

***

Disisi lain terdengar percakapan antara dua orang melalui sebuah telepon

"Aku dapat berita baru!"

"Berita tentang apa?" jawab seseorang di seberang sana

"Mereka sudah mengetahui kebenarannya"

"Benarkah? Hahahaha baguslah!"

"Dasar licik"

"Hei! Ini akan menguntungkan kita. Kau juga menyetujui rencana ini sebelumnya"

"Huft.. iya kau benar"

"Sudah ku tutup dulu telponnya!" Sambungan terputus.
.
.

To be continued

Please! Be my Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang