08

3.4K 214 17
                                    

Dia melihat jam dan melihat. 8:00 pagi..

Tok! Tok! Tok!

Mata Naruto menyipit.

'Siapa?'

Dia berdiri dan berjalan menuju pintu. Tidak ada yang bisa memaksa masuk karena dia telah memasang segel di dalam Rumahnya.

"Ya?"

"Hokage-sama telah memanggilmu."

"Baiklah.. aku akan kesana.." kata Naruto.

Naruto tahu siapa Anbu ini. Yugao..

"Naru-"

Yugao tersentak dan berbalik.

Dia Shunshin kembali.

Naruto terlihat dan Shunshin ke Kantor Hokage.

Matanya menyipit melihat Kushina disana. Yang lainnya adalah Hiruzen dan Minato.

"Jiji.." ucap Naruto pelan.

"Halo Naruto..Bagaimana kabarmu di rumah barumu..?" tanya Hiruzen.

"Sangat nyaman..Arigato Jiji.." kata Naruto.

"Naruto.." ucap Minato dengan hangat.

Naruto menatapnya.

"Kau tak lihat aku sedang berbicara dengannya?" Kata Naruto dingin

Minato tersentak mendengar nada suaranya. Dia hendak menjawab ketika Kushina ikut campur.

"Naruto kamu tidak boleh berkata begitu kepada ayahmu-"

Naruto mengabaikannya dan menatap Hiruzen.

"Jiji...kau melakukan apa yang kuminta?" tanya Naruto.

Yugao yang mendengarkan semuanya semakin penasaran sekarang...

"Ya..." kata Hiruzen sedih.

"Mulai hari ini dan seterusnya.. Kau Uzumaki Naruto..Bukan lagi Namikaze.."

"Apa?" teriak Minato.

'Aku terlalu tua untuk ini..'

Hiruzen tersentak mendengar nada suaranya.

"Naruto! Apa artinya ini!?" tanya Kushina

"Aku bukan lagi Namikaze... Aku hanya Uzumaki Sekarang.." kata Naruto dengan tegas.

"Mengapa?!?" tanya Minato putus asa

Minato tampak terluka. Kushina menghibur Minato.

"Kenapa aku dipanggil..?" tanya Naruto.

"Ya Naruto..Kamu punya dua permintaan.." kata Hiruzen

"Untuk?" tanya Naruto tertarik.

"Pertama..Untuk menjadi murid Jiraiya-"

"Aku menolaknya. Selanjutnya."

Hiruzen tersentak.

"Pernikahan Klan.." kata Hiruzen

"Dari kepala Klan mana?" tanya Naruto penasaran.

"Bukan dari Kepala Klan..dari anak Klan.." kata Hiruzen.

Naruto terlihat shock. Siapa yang akan memintanya untuk menikah?

"Siapa?"

"Hyuga Hinata"

Naruto melepaskan niat membunuhnya. Empat orang di ruangan itu membeku.

"Apa lagi?" tanya Naruto dengan suara mematikan.

Naruto Yang TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang