Naruto Yang Terabaikan

25

Bertahun-tahun lalu

Yakumo sedang berjalan-jalan Di suatu tempat dia bisa beristirahat dan menenangkan hatinya.

Klannya. Klan Kurama. Dalam setiap 1000 tahun lahir satu orang yang mewarisi semua bakat Genjutsu.

Genjutsu mereka berada di urutan kedua setelah Klan Uchiha. Tapi Yakumo lebih berbeda..Karena dia adalah orang yang lahir "Satu" 1000 tahun. Genjutsunya cukup kuat untuk membuat segalanya menjadi nyata.

Misalkan..Dia memasukkan seseorang ke dalam Genjutsu yang membuatnya membunuh orang tuanya sendiri. Perasaan itu begitu nyata sehingga seseorang bisa menjadi gila.

Efek di dunia Genjutsu akan terjadi di dunia fisik juga. Dia terlahir dengan tubuh yang lemah tetapi kekuatan Genjutsunya berada pada level yang berbeda.

Namun..Dia memiliki kesadaran "jahat"..Jika tidak dikendalikan..Itu akan membunuh orang-orang diKonaha.

Ibu dan ayahnya terbunuh karena kesadaran jahat itu.

Namanya adalah "Ido".

Kurenai Yuhi ditugaskan untuk mengajarinya. Sebaliknya jalang itu melaporkan Hokage Keempat dan berusaha menyegel Charka-nya.

Minato membantah. Dia percaya padanya dan mengatakan dia bisa mengendalikan kekuatan tapi nanti.

Dia sedang berjalan menuju taman. Saat itu hampir malam.

Dia melihat seorang anak laki-laki berambut pirang. Mata biru lautnya dipenuhi dengan kesedihan. Dia berjalan ke arahnya dan segera tahu bahwa dia adalah anak Hokage.

"Kenapa kamu sedih?" tanya Yakumo. Dia mengharapkan anak nakal arogan membual tentang ayahnya menjadi Hokage..

"Um..Apakah kau tidak membenciku..?" tanya Naruto takut-takut. Yakumo terkejut.

"Tidak.. aku tidak membencimu." kata Yakumo

'Naruto Uzumaki.. .Anak iblis? Betapa bodohnya..Yang aku lihat hanyalah anak yang kesepian..'

"T-Tapi aku punya.." kata Naruto.

"Naruto." Ucap Yakumo.

Naruto menatapnya.

"Aku tahu apa yang ada di dalam dirimu." kata Yakumo pelan.

"K-K-kenapa tidak kau bisa tau.." kata Naruto sambil mulai terisak. Yakumo menekuk lututnya dan memeluknya.

"Ssst.. kau tidak sendiri.." kata Yakumo sambil merasakan matanya basah.

Naruto menangis keras di dadanya. Pakaiannya menjadi basah. Dia tidak peduli. Setelah beberapa saat, Naruto menjadi tenang.

"Aku Yakumo Kurama.. Senang bertemu denganmu!" kata Yakumo.

"Aku Naruto-Oh, kau mungkin sudah tahu.." kata Naruto.

"Ya..Ne Naruto Ayo ke rumahku. Aku akan memberimu kue.." kata Yakumo mencoba menghiburnya.

Mulut Naruto langsung berair dan Yakumo terkikik dan menepuk-nepuk anak yang lebih muda itu.

"Baiklah"

"Bagaimana dengan keluargamu-"

"Mereka bukan keluargaku!" kata Naruto dengan muram. Yakumo tidak terkejut. Dia mengharapkan ini.

"Aku tidak punya keluarga.." kata Naruto sedih.

Yakumo tersenyum dan mencium keningnya.