22

2.3K 160 19
                                    

Naruto baru saja keluar dari menara Hokage sambil mengusap lehernya. Minato baru saja menyegel Tanda Kutukannya.

'Kurama... Dia tidak memasang segel lain kan..?' tanya Naruto.

'Tidak..Aku akan tahu jika dia melakukannya" kata Kurama dengan percaya diri.

'Aku mengerti..'

'Apakah kamu berencana untuk pertarung habis-habisan dalam ujian..?'

'Tidak.. Ini hanya untuk menjadi seorang Chunin.."

'Kenapa?'

'Jika aku menjadi seorang Chunin.. Aku akan mendapatkan misi di luar lubang neraka ini dan kemudian aku bisa memalsukan kematianku dan akhirnya bebas!'

'Tidak buruk..'

Naruto mengetuk segel di rumahnya dan masuk. Dia melepaskan semua pakaiannya kecuali pakaian dalam dan berbaring di tempat tidur.

"Hm...Jadi Minato menyegel segelku.." kata Anko.

Mata Naruto tersentak dan melihat ke kanan.

"Kamu! Bagaimana kamu bisa masuk kesini!?" tanya Naruto berbisik.

"Hm..Jangan khawatir..Aku datang untuk bicara.." kata Anko.

Naruto melihat dan membuat tanda tangan. Tiba-tiba sebuah pola muncul di dinding dan bersinar.

"Rumah sudah aman sekarang.." kata Naruto.

"Bagaimana?" tanya Anko..

"Ini Segel Keamanan..Tidak ada yang bisa mengintip ke dalam Rumah.." kata Naruto.

Anko terkejut.

'Wow..Dia menakjubkan.."

"Jadi apa yang kamu mau..?" tanya Naruto.

"Aku di sini untuk memberitahumu tentang sesuatu.. Yah semacam rencana sebuah invasi" kata Anko serius.

"Invasi?" tanya Naruto dengan heran.

"Ya.. Kazekage berencana menyerang Konaha.." kata Anko.

"Alasannya apa..?" tanya Naruto.

"Desa suna sedang menghadapi masalah ekonomi.. dan aku kira untuk mencuri informasi dan jutsu.." kata Anko.

"Aku mengerti.." kata Naruto.

"Tapi aku datang untuk menanyakan sesuatu. Bagaimana caramu menangani tiga Jinjuriki..?" tanya Anko.

"Tiga!?" tanya Naruto kaget.

"Oh..anak Kazekage punya ekor satu.." kata Anko.

"Jangan khawatir.. Mereka bertiga tidak memiliki kesempatan untuk melawanku.." kata Naruto dengan kejam.

"Apakah kamu tidak terlalu percaya diri..?" tanya Anko dengan cemberut.

"Tidak.. aku punya keyakinan.." kata Naruto. Anko menyeringai dan naik ke tempat tidur dan merangkak di atasnya.

Naruto tersipu saat Anko menjilati pipinya.

"B-Bolehkah aku bertanya?" tanya Naruto.

"Silahkan."

"Kenapa kau memberiku tanda kutukan..?" tanya Naruto.

"Karena.. kau akan ikut denganku.. Aku membutuhkanmu untuk sebuah rencana.. Bukan sebagai pion..tapi sebagai Kamerad.." kata Anko serius.

"Yah..Aku memang ingin lari dari Konaha, aku ikut.." kata Naruto.

"Manis! Sekarang pergi dan berlatihlah selama sebulan dan seterusnya, Kalau begitu kita akan melarikan diri.." kata Anko.

Naruto Yang TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang