Charlotte yang sekarang sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya sekarang, saat ini tengah berkeliling mengitari semua tempat yang ia tau sering menjadi tempat favorit draco, ia berniat untuk bertemu dengannya karna selain alasan ia yang merindukannya tentu saja alasan lain itu tidak jauh-jauh dari masalah yang sudah menimpanya beberapa hari yang lalu.
"kemana perginya laki-laki itu" monolognya lalu bersandar pada dinding untuk mengistirahatkan kedua kakinya yang lelah.
Drrkkk
Charlotte terkejut saat dinding yang ia sandari sekarang mulai merubah menjadi sebuah pintu dan sedetik kemudian ia menyadari jika ia sudah membuka ruang kebutuhan.
Ia melangkah kan kakinya memasuki ruang kebutuhan yang kini sudah menjadi seperti sebuah gudang tempat penyimpanan barang yang sangat besar.
"Draco?"
Draco yang mendengar suara yang sangat familiar di telinganya itu sangat terkejut, ia membalikkan tubuhnya dan mendapati kehadiran kekasihnya sedang berdiri menatapnya dengan wajah khawatir.
"draco, kau menangis?" ucapnya dengan nada khawatirnya.
charlotte sebetulanya terkejut saat ia mendengar suara tangis seseorang yg terdengar sangat familiar di telinganya saat ia masuk ke dalam ruang kebutuhan setelah ia pergi berkeliling mencari draco.
"Jangan mendekat!!" charlotte terkejut, ia berhenti sejenak dan menatap draco lalu kembali berjalan mendekat ke arahnya saat ia menyadari raut wajah ketakutan yang sangat kentara dari wajah kekasihnya.
Draco yang menyadari charlotte tidak mndengarkan ucapnnya kembali membentaknya dan beberapa kali mengancam gadis itu namun tidak berhasil.
Charlotte mengehntikan langkahnya saat draco mengacungkan tongkatnya padanya tepat di depan wajahnya. "aku memperingatkanmu" ucap draco dengan suara bergetarnya.
Charlotte melirik ke arah draco."tenang lah draco ini hanya aku" ucapnya sambil mendekatkan wajahnya pada tongkat draco.
Draco diam ia pun menurunkan tongkatnya lalu mengalihkan pandangannya dari charlotte, merutuki dirinya yang hampir ingin melukai kekasihnya sendiri.
"kau seharusnya tidak di sini" ucapnya dingin.
"jadi kau mau aku pergi?"
Cukup lama draco untuk membalas pertanyaannya. "Ya" ucapnya sambil kembali mengalihkan pandangannya dan menatap charlotte dengan wajah dinginnya.
Charlotte tersenyum, ia kembali berjalan mendekat dan terlihat draco tidak berusaha menghentkannya lagi.
"Kau terlihat kurus" charlotte meletakkan 1 tangannya pada wajah draco. "Apa kau makan dengan baik akhir-akhir ini?" ucapnya dengan lembut lalu kembali meletakkan kedua tangannya pada wajah draco, sejujurnya hatinya merasa sangat teriris saat ia melihat kekasihnya terlihat sangat berantakan entah apa yang sudah menimpanya sampai ia menjadi seperti ini.
Draco akhirnya menyerah.
Dengan mata yang terpejam Ia pun menggemgam tangan charlotte yang berada di wajahnya, ia mengusap tangan gadisnya sambil sesekali mengecupnya. "Maaf maaf maaf, aku sedang merasa sangat tidak baik-" ucapnya pelan hampir seperti berbisik.
"Sttt" Charlotte tersenyum lalu menurunkan tangannya dari wajah kekasihnya. "hei bagaimana jika kita mengobrol? Apa kau tidak merindukanku?"
Draco membuka matanya, sejujurnya ia juga sangat merindukan kekasihnya.
Ia pun menarik charlotte untuk lebih dekat padanya dan memeluknya dengan erat sambil mencuri aroma kekasihnya yang sangat ia rindukan. Semua masalah yang menimpanya akhir-akhir ini seakan-akan menghilang sekejap saat ia merasakan pelukan hangat dari kekasihnya.
