18

390 38 3
                                        
























"Kau sangat cantik!"Charlotte berteriak girang, ia sangat senang saat luna mengtakan padanya jika ia di undang oleh profesor yg baru bernama Horace Slughorn yg baru saja mengajar di hogwarts di tahun ini.

Ia membantu luna untuk memilih pakaian yg cocok, ia semakin excited saat luna mengatakan jika ia juga pergi bersama Neville yg juga di unadng oleh profesor Slughorn.

"kenapa kau tidak ingin ikut?, tidak semua yg pintar dalam meracik ramuan ada di sana" ucap luna sambil melihat charlotte yg masih sibuk memilihkannya baju. "ku dengar cormar juga di undang"

Charlotte menoleh, sambil menaikkan sebelah aslinya.

"lalu?" ucapnya lalu mendekatkan salah satu baju yg ada di tangannya ke tubuh luna, memperhatikan apa baju itu akan cocok padanya atau tidak.

"Ia tidak terlalu pandai dalam meracik ramuan" luna bersikeras ingin mengajak temannya itu untuk ikut bersamanya namun charlotte lagi-lagi hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak di undang luna, lagipula aku punya sedikit urusan sebentar lagi" Charlotte tersenyum senang saat ia merasa sudah menemukan baju yg cocok untuk di pakai oleh luna, ia pun memberikan baju itu dan mengisyaratkan luna untuk memakainya.

"Malfoy?" jawab luna sambil memakai bajunya.

Charlotte menggeleng dengan mata yg masih memperhatikan luna.

"tidak, aku hanya ingin ke perpustakaan sebentar lagi"

Luna mengangguk-anggukan kepalanya seadanya, sejujurnya ia sedikit kecewa karna jawaban charlotte.

"Ah pilihanku memang yg terbaik" charlotte melipatkan kedua tangannya saat memandangi luna yg tengah berputar-putar membuat gaunnya sedikit mengembang.

"Baiklah cepat bersiap-siap kita harus segera pergi"

~

Setelah mengucapkn salam perpisahan pada luna yg sudah di jemput oleh neville, ia pun melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.

Sesampainya ia di sana seperti biasa ia duduk di tempat biasa yg selalu ia duduki selama bertahun-tahun bersekolah di sini, duduk disana membuatnya otomatis mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan cedric yg sebenarnya terkadang ia rindukan.

Charlotte tersenyum sedih saat melihat bangku di depannya yg selalu di duduki oleh cedric dulu, ia pun membuka sebuah buku kecil yg di buat khusus untuknya dari cedric sebagai tanda terima kasihnya karna charlotte menolongnya.

Charlotte tersenyum, bisa ia lihat buku yg diam-diam ia isi dengan tulisan serta foto-foto konyol mereka ketimbang membuatnya menjadi buku untuk menullis catatan pentingnya seprti yg sudah di sarankan oleh cedric.

Charlotte merogoh pada sakunya dan Ia menempelkan 1 lembar foto terakhir pada bukunya itu.

foto cedric yg ia sobek dari sebuah koran yg memberitakan tentang kematiannya dan otomatis menjadi foto terakhir yg bisa ia tempelkan di buku itu, tak lupa ia juga menuliskan kata-kata yg biasa ia tulis jika ia selesai menaruh 1 foto.

"Ku harap kau selalu bahagia di sana cedric, sayang sekali kita hanya bisa mengisi sebagian dari buku ini. Ku harap di kehidupan selanjutnya kita bisa bertemu kembali" ucap charlotte lalu menutup buku itu sambil sesekali mengusapnya.

Ia menaruh kembali pada tempat dimana ia menaruh buku itu sebelumnya, yang jelas hanya ia seorang yg tau dimana dan bagaimana menemukan bukunya itu.

Setelah selesai dengan urusannya, charlotte tidak segera kembali ke asramanya melainkan ia menggerakkan kakinya menuju ke arah dapur.

Smile, Draco | Vol. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang