16

360 35 0
                                    











Di tengah malam hari yg sepi dan gelap.

Charlotte yg masih memakai baju piyamanya dengan tdak memakai alas kaki apapun tengah berjalan-jalan dengan santainya di lorong-lorong hogwarts yg gelap.

Sebenarnya ia berencana untuk ke perpustakaan secara diam-diam untuk mengambil beberapa buku untuk pelajarannya besok, namun niatnya ia urungkan saat melihat dari kejauhan draco yg tengah berjalan dengan masih memakai setelan jas hitamnya.

Tanpa pikir panjang ia pun mengikuti kekasihnya yang nampak sedikit mencurigakan itu diam-diam, lalu langkahnya berhenti saat ia melihat draco yg berjalan menuju menara astronomi. Ia memiringkan kepalanya sambil menatap sekitar dengan bingung, untuk apa draco mengunjungi menara astronomi di tengah malam seperti ini pikirnya.

Setelah di rasa langkah kaki draco semakin lama semakin menghilang ia pun berjalan menaiki tangga itu satu persatu.



"Sudah puas mengikuti ku?"

"HAH—mphh"

Charlotte terkejut bukan main saat ia tiba-tiba saja melihat draco yg sudah berdiri di depannya dan dengan cepat menarik tangannya saat ia merasa tubuhnya seperti akan jatuh ke belakang.

"sstt kau bisa membuat kita ketahuan" ucap draco sambil membekap mulut charlotte.

"sedang apa kau di sini?" ucap charlotte saat draco melepaskan tangannya dari mulutnya. Draco menaikkan sebelah aslinya sambil melipatkan kedua tangannya.

"bukankah seharusnya aku yg bertanya seperti itu?"

Charlotte memutar bola matanya lalu ikut melipat tangannya. "aku ada urusan di perpustakaan, lalu tak sengaja melihatmu. kau sedang apa di sini?"

Draco tidak menjawab ia pun menarik tangan charlotte untuk menaiki tangga lagi dan berhenti saat mereka sudah sampai di atas.

"indah sekali di sini" ucap charlotte dengan mata berbinar melihat pemandangan langit malam yg di hiasai banyak sekali bintang.

Draco tersenyum kecil, ia lalu menggenggam 1 tangan charlotte dengan erat.

Charlotte menoleh menatap pada kekasihnya yg masih melihat ke arah langit dengan tidak melepas genggaman tangan mereka.

"draco" draco terlihat tidak menyaut saat charlotte memanggilnya dengan nada pelan. Charlotte mengambil kedua tangan kekasihnya itu lalu menatap matanya.

"ada apa?" ucap draco, ia memandangi kekasihnya dengan tatapan bingung.

Sejenak charlotte memejamkan matanya, ia menghela napas sebentar lalu kembali menatap mata biru draco.

"aku benar-benar minta maaf padamu, karna aku paman jad—" belum saja charlotte menyelesaikan ucapannnya, draco dengan cepat mengecup bibir gadis itu agar ia berhenti berbicara.

"berhenti lah, aku sudah memaafkanmu asal kau tau aku sama sekali tidak menyalahkanmu kan?" draco tersenyum dengan pandangan sayunya, membuat charlotte tidak bisa menahan air matanya.

ia memeluk draco dengan erat, ia mengucapkan kata maaf berulang-ulang kali pada draco sambil menangis kecil. Membuat draco terkekeh kecil melihat tingkah kekasihnya.

"jika kau benar-benar memaafkan ku kenapa kau tidak pernah membalas pesan ku?" charlotte mendongakkan kepalanya dengan tidak melepaskan pelukannya.

Draco terdiam sejenak sambil menghapus air mata charlotte.

"sudah ku bilang kan aku ada sedikit masalah dan tenang saja itu tidak ada hubungannya dengan mu sama sekali, jadi kau tidak perlu merasa bersalah lagi atas di tangkapnya ayahku. Karna itu adalah urusanku dengan harry potter, jadi kau tidak perlu membahas itu lagi"

Charlotte memandangi wajah draco yg hanya tersenyum kecil sambil sesekali mengusap rambutnya ke belakang.

Ia masih bingung dengan ucapan draco, seolah-olah ia berusaha untuk menyebunyikan sesuatu darinya.

"baiklah" cahrlotte mengangguk saja dan kembali menaruh kepalanya di dada draco.

"aku akan mengantar mu ke asrama mu" dan dibalas gelengan oleh charlotte yg masih membenamkan kepalanya di sana.

"ayo kita ke kamar mu, aku merindukanmu"

Setelah mengucapkan itu charlotte dapat mendengar draco yg beberapa kali berdehem, charlotte mendongak dan mendapati ujung telinganya yg sedikit memerah serta tingkah lakunya yg seperti gugup.

"kenapa? Kau tidak mau? Bukankah kau lebih suka di sana"

Draco berdehem lagi lalu menggelengkan kepalanya dan membuat charlotte cemberut.

"ini sudah malam, ayo aku akan mengantarmu" charlotte mendengus kesal lalu melepaskan pelukannya.

"lain kali jangan berkeliaran malam-malam, kau tidak takut pada kemungkinan death eater akan datang dan menangkap mu?"

"untuk apa aku takut? Ada banyak auror yang berjaga di sini"

draco memutar bola matanya saat melihat gadis itu berkacak pinggang dengan santai setelah menjawab ucapannya.

"orang-orang bodoh seperti mereka jika melawan bellatrix saja akan habis" gumamnya namun dapat di dengar oleh charlotte.

"Kau tau darimana? memangnya Kau sudah pernah bertemu dengan bellatrix?" ucap charlotte dan seketika draco sedikit terkejut dengan ucapannya namun dengan cepat ia mengubah ekspresinya.

"yahh bukannya ia orang gila? Aku sudah melihatnya di berita" draco mengenddikkan bahunya lalu sebelum kekasihnya itu bertanya lagi ia dengan cepat menarik tangan gadis itu menuruni tangga.

~


Setelah sampai didepan pintu asrama ravenclaw, draco masih belum pergi. Ia terlihat masiih menggenggam tangan kekasihnya itu.



"maaf karna sudah mengatakan jika kita hanya berteman pada prof.snape"

Charlotte tersenyum, ia menepuk-nepuk bahu draco beberapa kali.

"sudahlah tidak usah di pikirkan, aku tau kau masih belum siap untuk memperlihatkan hubungan kita kan?" ucap charlotte sambil mengendikkan bahunya.


"aku tidak masalah dengan apapun keputusanmu draco" ucapnya sambil mengayun-ayunkan tangannya yg masih di genggam oleh draco, berusaha menghiburnya laki-lakinya.

Draco tidak bisa menahan senyumnya, ia mengambil kedua tangan kekasihnya lalu mengecupnya secara bergantian dengan lamat.


Perasaaanya lega sekaligus bahagia, namun di satu sisi hatinya semakin gelisah dengan fakta jika gadisnya ini tidak akan aman jika ia terus bersamanya.

ia melepaskan kedua tangan charlotte lalu memeluknya sambil bergumam kecil.




























"Aku akan melindungimu"

~

Smile, Draco | Vol. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang