4

528 42 4
                                    





"Kenapa? Bukankah kau yang ingin menemui ku?" Ucap draco dengan senyum miring menyebalkannya.

"Tidak" ucap Charlotte menahan malu sambil kembali berjalan membelakangi draco namun kali ini langkahnya memelan.

"Benarkah?"

Charlotte memutar bola matanya dan kembali berbalik, melihat draco yang tiba-tiba saja sudah berada tepat di belakang punggungnya.

Ia sedikit terkejut lalu mundur beberapa langkah.

"Jangan dekat-dekat!!"

Darco tersenyum miring, namun charlotte bisa melihat senyum sendu di wajahnya yang membuat charlotte sedikit tidak enak hati karna berteriak padanya.

"Kenapa kau hanya memakai baju tipis di pagi buta seperti ini?" Ucap draco dengan mata yang masih fokus menatap ke arah mata lawan bicaranya.

"Tidak tau" balas Charlotte.

Draco terkekeh kecil lalu matanya pun melirik ke arah thesteral yang sedang asyik dengan kegiatannya sendiri, charlotte ikut melihat arah pandanganya dan tanpa sadar ia berbicara lagi pada draco.

"Kau bisa melihatnya?"

Mendengar pertanyaan dari charlotte, ia kembali menoleh dan tersenyum senang.

"Ya"

Charlotte mengalihkan wajahnya dari tatapan draco yang sangat mengganggunya, ia lalu mengangguk-ngangguk seadanya sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal sama sekalli.

"Aku melihat kematian nenekku yang dibunuh oleh seseorang tepat di depanku oleh saat aku masih kecil" draco terkejut mendengar ucapan charlotte yang sedari tadi memalingkan wajah darinya, namun ia berusaha keras untuk mengontrol raut wajahnya agar terlihat seprti biasa-biasa saja.

"aku melihat kematian kakekku yang saat itu terkena cacar naga" charlotte terkejut mendengar ucapan draco, ia menatap draco dengan pandangan terkejut.

"cacar naga?! Bukankah itu penyakit paling berbahaya pada....?" draco mengangguk sebagai jawaban.

Draco yang menangkap raut kebingungan charlotte itu terkekeh kecil.

"Ngomong-ngomong sedang apa kau duduk sendirian di sana? Seperti bukan kau yg biasanya" ucap Charlotte yang kembali tidak dapat mengontrol mulutnya sendiri.

Yang di tanya pun sepertinya kembali merasa senang walaupun tidak ia ekspresikan.

"Memangnya aku yang biasanya seperti apa?" Ucap draco.

"Kau benar-benar menanyakan pertanyaan seperti itu?

"Ya, memangnya aku seperti apa? Biar ku tebak... pria sempurna yang di idam-idamkan semua gadis?"

Charlotte mendengus kesal saat melihat draco yg mulai menunjukkan sikap menyebalkannya lagi.

"Sudahlah, Aku anggap aku tidak mendengar ucapanmu barusan" ucap charlotte berusaha tidak peduli.

"Ah iya, Aku ingin kau mengembalikan gelang ku yang sudah kau curi" lanjutnya.

Draco menyilangkan kedua tangannya.

"tidak"

Charlotte menghela nafasnya.

"Kumohon draco aku sedang tidak ingin bertengkar"

"Kita sekarang sedang bertengkar" ucap draco

"....."

"Lagipula Itu hanya sebuah gelang" lanjutnya dengan tatapan remeh.

"Lalu?"

"......"

"Dengar, Itu gelang yang berharga bagiku jadi cepat kembalikan" ucap charlotte saat draco nampak diam saja tidak menjawab pertanyaannya.

"Berharga?" Ucap draco

Draco nampak mengeluarkan sebuah gelang dari saku celananya, gelang yang nampak familiar di mata charlotte.

Draco memperhatikan gelang itu dengan seksama lalu mengalihkan tatapannya lagi ke arah charlotte.

"Ini tidak terlihat seperti barang yang berharga" ucapnya lalu dengan cepat menaikkan gelang itu tinggi-tinggi saat charlotte dengan gerakan cepat ingin mengambil gelang itu dari tangannya.

"Itu berharga karna..."

"Karna?"

Sejenak Charlotte diam, otaknya berusaha mencari-cari alsan bagus agar laki-laki di depannya ini mau sedikit berbaik hati agar mau mengembalikan gelangnya.






"K-karna itu pemberian cedric!" Ucap Charlotte asal.




Sejenak suasana menjadi hening.

"Jadi bisakah kau mengambalikannya? Kau tau kan tidak baik mengambil sesuatu dri pemberian orang yang sudah tiada?"
Ucap Charlotte pelan dengan senyum sedihnya.


Draco yang semula hanya diam tiba-tiba saja tertawa aneh, membuat charlotte bingung dengan sikapnya yang menjadi aneh itu.


"Sepertinya melenyapkan orangnya masih belum cukup, apa aku benar?" gumamnya dengan suara hampir berbisik sambil memandang marah ke arah gelang yang sedang ia pegang.

Charlotte yg tidak terlalu mendengar jelas apa yang di gumamkan oleh draco kemudian sedikit mendekat ke arahnya dan mengrenyitkan kedua alisnya saat melihat ekspresi draco yang sedang menunduk.

"Drac- HEI!"

Charlotte terkejut saar draco dengan gerakan cepat melemparkan gelang itu ke arah danau, dengan wajah yang nampak tidak bersalah sama sekali setelah dengan sesuka hati membuang barang milik charlotte.

"Sudah beres" ucapnya dengan wajah santainya.

Charlotte yang masih tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh draco masih menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Aku akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih berharga dari pada pemberian orang mati itu"

Charlotte tidak habis pikir dengan apa yang barusan di katakan oleh draco, walaupun ia hanya berbohong soal gelang itu ia tidak menyangka draco akan mengucapakan kata-kata yang terdengar sangat tidak sopan seperti itu.

"Kau-Tidak bisa kah kau mengembalikannya tanpa memperpanjang masalah?!!-"

"-Kau pikir karna aku mengajak mu bicara aku sudah memaafkanmu begitu?! Dan bisa-bisanya kau mengatakan hal yang sangat tidak sopan seperti itu pada cedric! Apa kau tidak pernah di ajarkan sopan santun oleh keluargamu!" charlotte tanpa sadar menumpahkan emosinya pada draco.

Setelah sadar dengan apa yg ia ucapkan Charlotte berjalan dengan cepat menuju thesteral dan menaikinya dengan gesit.

Thesteral pun mengepakkan sayapnya saat charlotte mengisyaratkannya untuk pergi, dalam sekejap mereka sudah melesat terbang di udara meninggalkan draco yang menatap kepergiannya dengan pandangan yg mulai kembali sayu.

Ia menghela napas berat dan mengacak-acak rambutnya sambil mengumpat, lalu berjalan ke tempat ia semula.

Dan sebelum itu ia pergi ia mengeluarkan tongkatnya dari sakunya lalu mengarahkannya ke arah danau.

"Accio"

~



Ni tak kasih double up 👍🏽😌

Smile, Draco | Vol. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang