Setelah kejadian dimana ia akhirnya mengetahui kebenaran dari dirinya dan juga cinicn pemberian dari draco itu masih membuatnya syok sampai sekarang, banyak pertanyaan muncul di kepalanya membuatnya akhir-akhir ini menjadi sering tidak fokus dalam mengerjakan suatu hal dan juga membuatnya sering menghindari untuk bertemu dengan orang-orang.
"Gelas mu penuh" ucap luna tepat di depan pintu dapur.
Charlotte terjolak kaget setelah mendengar suara luna, ia panik saat melihat meja dan lantai yang dapur yg basah karna ia menungkan air yang terlalu banyak pada gelasnya.
Baru saja ia ingin membersihkan kekacauannya, seorang peri rumah menghampirinya dan berkata charlotte tak perlu membersihkannya dan menyuruh charlotte hanya duduk.
Charlotte menurut dan duduk di kursi bersama luna yang kini sudah duduk dan tengah memperhatikannya.
"Hai luna"
"Ceritakan masalahmu?" ucap luna tanpa basa basi
"Aku tidak bisa, maafkan aku" charlotte menenggelamkan wajahnya di meja, ia merasa pusing dengan semua pikiran-pikiran buruk yang akhir-akhir selalu menghampirinya.
"Apa sesuatu yang buruk akan terjadi jika kau memberitahuku?" ucap luna dan di balas anggukan oleh charlotte.
"Seburuk apa?" tanya luna.
Charlotte diam, ia ingin sekali memberitahukan masalhanya pada luna namun pikiran-pikiran buruk seperti luna yang akan menjauhinya jika ia memberitahukan padanya jika ia adalah keturunan salazar slytherin semakin membuatnya takut.
"Apa buruk sekali sampai kau m enghindariku dan semua orang?" ucap luna dengan nada lembutnya.
Charlotte menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangisnya saat mendengar ucapan luna.
Luna yang menyadari gelagat charlotte lantas berpindah tempat duduk ke samping charlotte dan memeluknya.
"Maaf, aku tidak akan memaksamu lagi" ucap luna sambil mengusap-usap pucuk kepala charlotte.
Charlotte membalas pelukan luna dan menangis dengan keras, sampai membuat paraperi rumah yang berada di sekitar mereka terkejut mendengar suaranya.
"Aku hiks aku sangat bingung aku tidak bisaa hikss maksudku aku-" charlotte mengeratkan matanya, sebenarnya ia masih tidak bisa mempercayai dengan apa yang terjadi saat ini. Semua ini terjadi begitu cepat dan masalhnya charlotte sama sekali belum siap dengan fakta yang ia terima saat ini.
Ia terlalu takut dan untuk yang pertama kalinya ia menjadi takut karna membayangkan bagaiaman tanggapan orang lain maupun orang terdekatnya saat mengetahui dirinya yang sebenarnya.
"Ayo kita ke kamar"
~
"Sudah merasa lebih baik?" luna datang dengan membawa 2 gelas coklat panas yang terlihat masih mengepulkan asap.
Ia menyodorkan 1 gelas pada charlotte yg kini duduk di kasurnya dengan selimut yang membungkus dirinya. Charlotte yang masih sesegukan menerima pemberian luna dengan senyum kecilnya.
"Maaf aku selalu merepotkan mu luna" ucapnya menunduk, menatap ke arah coklat panasnya yang masih terasa panas.
"Akan ku maafkan jika kau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi"
Charlotte terkekeh kecil lalu menatap ke arah luna yg kini tengah menatapnya dengan wajah santainya.
"Kau bilang kau tidak ingin memaksaku?"
Luna menaruh gelasnya di meja dan beranjak dari kursi ke kasur charlotte dan duduk di sebelahnya.
"apa ini tentng malfoy?" ucap luna dan di balas gelengan oleh charlotte.