08 /Nasi Padang/

61.3K 2.1K 40
                                    

"Udah inget?" Ucapan Surya membuat lamunan Adit buyar ia menundukkan kepalanya

"Inget kan?" Tanah Surya
Adit diam membisu.

Surya mengangkat dagu Adit mengarahkannya untuk memandangnya.

"Tatap mata gua lu inget kan?" Tanya Surya lagi ia menatap mata Adit yg berkaca-kaca.

Asit tidak menjawab ia hanya menatap mata Surya hingga

"Emm le le pas ah" bibir Adit diterjang oleh bibir Surya dengan kasar

"GUA TAU LU INGET" bentaknya Adit menangis kaget dan takut.

"Hiks hiks" isakan Adit

"Kenapa lu cuma bisa nangis si ck" Surya berdecak kesal ia kembali melumat bibir Adit lumayan lama

"GUA CUMA MAU LO JADI MILIK GUA TITIK" ucap Surya penuh dengan penekanan.

"Dan lo harus nurutin semua kemauan gua kalo lo nggak ingin vidio mu kesebar" ucapnya mengancam lalu keluar dari kamarnya.

Setelah kepergian Surya, Adit kembali menangis kali ini ia hanya menangis dalam diam air matanya terus mengalir rasanya sangat sulit dijelaskan.

Lumayan lama ia menangis. Ia memutuskan untuk keluar dari rumah itu. Ia berjalan perlahan hingga berada di pintu utama baru ia mau mebuka pintu terdengar suara yg sangat ia kenal.

"Kemana?" Suara bariton dengan nada datar menusuk telinga Adit.

"Gu gu gua ma..." Belum sempat Adit menyelesaikan ucapannya Surya memotongnya

"Mulai sekarang pake aku kamu kalo lagi bicara" pinta Surya tegas. Adit menelan ludah ia tidak ingin tapi ia juga takut.

"A aku mau keluar" ucap Adit gugup

"Kemana?" Tanyanya lagi

"Nggak tau" ucap Adit jujur
ah sial dia terlalu menggemaskan batin Surya

"Pake jaket kita cari makan" ucap Surya
Adit hanya diam disana mencerna kata-kata Surya.

"CEPET" bentakan Surya membuat Adit berjalan menuju sofa dimana Jaketnya berada Surya yg melihat Adit kesusahan berjalan terkekeh

"Kamu disini aja" ucap Surya ia pergi mengambil jaketnya juga jaket milik Adit lalu ia memakaikan jaket Adit.

Surya jongkok membuat menyerngit bingung

"Naik!" Titah Surya

"Eh?" Adit cengok

"Buruan apa mau gua seret?" Ucapan Surya membuat Adit langsung naik ke gendongan Surya.

Surya menggendong Adit menuju garasi disana ada 2mobil dan 1motor hm holang kaya batin author mah.

Surya mendudukkan Adit pelan bahkan memasang sabuk pengaman dimobilnya. Perlakuan lembutanya membuat hati Adit berdesir. Adit langsung menggeleng kepala saat mengingat orang ini adalah orang yg sama dengan psikopat gila.

Hening menyelimuti sepanjang perjalanan mereka Adit yg fokus pada hpnya dan Surya yg fokus pada jalan.

Mobil berhenti disebuah rumah makan yg cukup uwow yaitu rumah makan padang.
Gak nyangka si kalo Surya bakal bawa Adit ke Rumah makan padang

"Kenapa gak suka?" Tanya Surya padahal Adit lagi nyari sambel ijo

"Su suka" Adit masih agak gugup lebih tepat ke takut kalo dia bikin kesalahan tubuhnya jadi taruhan ini aja masih ngangkang kalo jalan v:

"Gak usah gugup kalo kamu nurut aku juga nggak bakal kasar" ucap Surya lembut. Adit agak geli sendiri saat Surya bilang Aku kamu tapi dia masih takut jadi diam lebih baik batinnya.

Mereka makan lesehan dengan posisi saling berhadapan. Adit risih karena Surya terus memandanginya

"Jangan liatin mulu" ucap Adit

"Kenapa?"

"Gu Eh aku malu" Surya terkekeh mendengar ucapan Adit ia mengusap surai hitam Adit sambil tersenyum lalu ia mulai memakan makanannya.

Mereka makan dengan hikmat nggak sih lebih tepatnya Adit yg makan demgan hikmat sementara Surya makan sambil terus memperhatikan Adit

"Ah sial dia begitu menggemaskan" batin Surya melihat Adit mengunyah makanan seperti hamster yg sedang memakan kuaci hingga tiba-tiba.

"Permisi" seseorang tiba-tiba berbicara membuat Adit dan Surya menengok kesamping

"Boleh minta nomer teleponnya?" Ucap orang itu ternyata seorang pria dengan wajah tampan dan cukup tinggi mungkin sama dengan Surya.

Adit menatap bingung,
Surya? Sudah jelas seperti singa yg sedang menatap mangsanya.

"Maaf?" Ucap Adit bingung

"Ah sorry gua cuma mau kenal aja sama minta nomer wa kalo boleh heheh" ucap orang itu Surya menatap orang itu sementara

"Ah oh" jawan Adit nggak jelas njing batinnya

"Kenalin nama gua Haikal" ucap orang itu sambil mengoe berjabat tangan.ah Haikal namanya

"Gua SURYA" ucap Surya menyerubut uluran tangan Haika.

Terlihat ada awan badai terlihat diantara keduanya yg adling menggenggam erat tangan seolah mengajak bermusuhan.

Adit yg menyadari tatapan keduanya yg sudah jelas tidak bersahabat memegang tangan mereka berdua

"Nama gua Adit nomer wa nggak punya" ucap Adit lalu menarik tangan Surya untuk pergi menjauh dari sana padahal ayam sama daun singkongnya belum abis

"Adit" gumam Haikal tersenyum

Sementara Adit dan Surya sudah berada di kasir untuk membayar makannya.

"Totalnya Rp 76,500" ucap mbak-mbak kasir disana. Surya memberikan selembar uang merah

"Adeknya imut ya mas heheh" goda kasir itu Surya langsung mendelik membuat Kasir bergidik dan langsung memberi uang kembaliannya.

"Adek" gumam Surya

"Adek" gumamnya lagi ia tidak habis pikir bagaimana bisa orang itu menganggap Adit adalah adiknya

"Kenapa?" Tanya Adit heran dengan raut wajah Surya yg aneh menurutnya.

"Gak papa" jawab Surya

"Njir kayak cewek" batin Adit dia tidak cukup berani untuk mengatakannya langsung.

"Yakin?" Tanya Adit basa-basi

"Iya kenapa kawatir?" Surya menggoda Adit

"Gak ya njeng" batin Adit tapi yg keluar dari mulut Adit adalah

"Gak" udah gitu aja sebenarnya dia tuh pengin bngt ngumpat tapikan dia masih sayang nyawa atuh.

Cup
Surya mengecup kening Adit
"Aku cuma nggak suka ada orang ngegoda kamu apa lagi kaya cowok tadi " ucap Surya

"Gua nggak peduli njing" batin Adit tapi dia hanya diam dah gitu aja bingung juga mau bilang apa pengin nampol takut di tampol balik dengan damage berkali-kali lipat kan repot juga v:

Mereka berdua masuk kedalam mobil kali ini Adit masuk sendiri malu juga kalo digendong ditempat umum ye kan.

"Mau jalan-jalan"

"Gak!" Pertanyaan Surya langsung dijawab oleh Adit ya kali jalan-jalan mau ditaruh dimana muka handsome gua batin Adit yg membayangkan dirinya berjalan ngangkang di sebelah cogan pesikopet.

"Pulang?" Tanya Surya lagi diangguki oleh Adit dia mau tidur menghilangkan penat keluh kesah dan resah yg melanda jiwa dan raganya.

Mereka akhirnya tancap gas menuju rumah. Tak lama mereka sampai dirumah Surya menoleh dan mendapati kesayangannya sedang tidur pulas.

Surya melepaskan sabuk pemandangan Adit lalu membopongnya kedalam rumah.

Surya menidurkan Adit tidak lupa melepas jaket yg digunakannya. Ia mengecup kening Adit dengan penuh kasih sayang.

"Maaf" ucapnya pelan lalu mengecup kening Adit lagi. Surya merebahkan dirinya disamping Adit dan
TAMAT
























Lanjut nggak si?
Jangan lupa vote😉😉


Tetangga Baru (END?) 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang