Jam menunjukkan pukul 14.23 Adit terbangun dari pingsannya.
Pandangannya masih kabur ia masih perlu memfokuskan pandangannya hingga ia dikejutkan oleh suara orang-orang yg ternyata ada di sampingnya.
Disana ada Dion, Surya, Bryan menatap dengan tatapan yg sulit dijelaskan tapi ada raut khawatir juga disana.
"Aku dimana?" Ia celingukan
"Kamu di Rumah Sakit" ucap Dion menjawab lalu mengecup kening adiknya itu.
"Loh kok di rumah sakit?" Tanyanya bingung
"Nih ah baca sendiri. pusing gua" ucapnya memijat pelipis sambil menyerahkan sebuah kertas.
Surya dan Bryan hanya dapat berdiri dalam diam sambil menatap pujaan hatinya yg entah respon apa yg akan ia berikan begitu membaca kertas itu.
"Hahaha dokternya ngebug pasti hahaha" Adit ketawa garing setelah membaca isi dari kertas yg ia baca
"Nggak kan bang ya kali gua beneran hamil masuk angin paling kan ya kan?" Yah isi surat itu mengatakan bawa Adit hamil.
Dion tidak menjawab ia malah pergi dari ruangan itu. Ia bingung harus menjawab apa. Dan lagi apa yg akan ia katakan pada orangtuanya nanti.
"Woi njing ini prank lagi kan?" Ucap Adit sambil tertawa datar pada Surya dan Bryan yg hanya diam ditempat.
Adit berdiri dan langsung mendekati keduanya
"INI PRANK KAN!!!" teriaknya pada Surya dan Bryan
"Kita bakal tanggung jawab pasti" ucap Bryan memeluk Adit
"Nggak masa sih gua hamil gak mungkin lah gua masih mau sekolah gua masih mau kuliah gua gua cowok aneh bngt gua hamil gak mungkin bangsat gak hiks gak mungkin hiks hiks" tagis Adit pecah jujur saja ia takut, ia juga masih ingin sekolah
Surya ikut memeluk Adit yg menangis kencang membiarkanya menumpahkan air matanya. Bahkan Bryan ikut meneteskan airmata walau dalam diam ia benar-benar tidak kuat melihat Adit yg seperti ini.
"Kita janji bakal tanggung jawab" ucap Surya saat tangisan Adit mulai mereda
"Aku masih 14th hiks hiks liat tangan hiks tangan aja sekurus ini dan aku hiks nggak punya pepek hiks hiks" Adit masih sesenggukan
"Nanti keluarnya lewat mana uwaaaaa"
tangis Adit tiba-tiba kembali pecah dan bahkan makin kencang bahkan Surya dan Bryan tersentak kagetJujur saja Surya dan Bryan bingung harus mengatakan apa. Mereka ber3 sudah kena semprot dari dokter yg tadi merawat Adit dan mengecek tentang keadan Adit yg langka.
"Minggir kalian" ucap Dion mendorong kedua seme Adit ia berjongkok didepan Adit
"Gini kamu tenang dulu ya, pasti ada jalan keluarnya sekarang kita pulang dulu kita jelasin ke emak sama bapak dulu sama orang tua kalian juga" ucap Dion, Adit mengangguk nurut benar kata abangnya ia harus tenang.
Mereka pun memutuskan untuk pulang namun sebelum itu ada Dokter yg tadi merawat Adit ia menyuruh ketiga mahluk titan itu keluar dulu karena ia ingin bicara 4 mata dengan Adit.
"Duduk dulu" ucap Dokter cantik itu.
"Panggil saja saya dokter Indah" ucap dokter itu pada Adit dan hanya diangguki
"Saya tau ini berat apa lagi buat kamu yg bahkan masih 14 tahun dan lebih parahnya kamu laki-laki" ucapnya lembut
"Tapi kamu juga harus menganggap ini sebagai ujian sekaligus berkah karena disini kalian bakal diuji, serta kamu pasti tau diluar sana banyak yg menginginkan untuk hami dan mempunyai seorang anak" ia mengelus kepala Adit
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Baru (END?) 🔞🔞🔞
Teen FictionAditya Zain terpaksa harus menginap dirumah tetangga barunya yg menyebalkan. Ia tidak sengaja mengetahui fakta bahwa tetangganya ini terobsesi padanya terlihat dari ratusan foto Adit yg terpampang jelas didinding kamarnya. Ia hendak kabur naum naas...