Jam menunjukkan pukul 08.23 terlihat Bryan yg masih setia menatap Adit yg masih tertidur pulas di ranjang rumah sakit padahal harusnya itu adalah ranjang yg ia pakai.
"Ughhh" lenguhan dari Adit yg terbangun dia masih belum menyadari ada yg memperhatikannya
"Pagi manis" Adit langsung terlonjak kahet dan hampir jatuh dari ranjang jika saja tidak ditahan oleh Bryan.
"Maaf-maaf hehehe" tawa Bryan
"Eh kok aku tidur disini lah kamu dimana?" Bryan menatap Adit yg begitu menggemaskan meski matanya masih sembab. Dan apa Adit bilang Aku kamu? Padahal Bryan kira Adit akan lupa.
"Noh disana" Bryan mengacung ke arah sofa yg lebar memang pasti sama nyamannya dengan kasur.
"Maafin aku kamu jadi tidur disana" Bryan mengecup Kening Adit
"Ap apaan si" cicit Adit malu wajahnya sudah semerah tomat.
"Gemes bngt si kamu" Bryan tidak tahan ia mencubit pipi Adit
"Sakit tau" kesal Adit
"Laper?" Adit menggeleng ia tidak lapar ia kembali teringat dengan masalahnya.
"Kenapa?" Bryan memeluk Adit. Posisinya itu Adit duduk di ranjang sedangkan Bryan memeluk sambil berdiri.
"Aku takut" gumanya pelan
"Nggak usah takut ada aku. Aku janji bakal nyelesaiin masalah kamu" ucap Bryan menangkup pipi Adit lalu mengecup bibir Adit sekilas.
"Tapi ka Dion"
"Jangan kawatir dia nggak benci Adit percaya deh" Pd Bryan karena dia sudah memastikan itu tadi malam.
"Beneran?" Ah Bryan ingin menerjangnya Adit benar-benar seperti anak kucing dengan mata belo sangat menggemaskan.
"Iya tapi kami pulangnya ke rumahku dulu ya"
"Kenapa?" Adit menatap sambil bertanya
"Kata bang Dion dia nggak mau kamu kawatir" Bryan mengelus rambut Adit ah ini benar-benar berbeda rasanya sangat nyaman itulah yg Adit rasakan sekarang.
"Apa kamu beneran sayang Adit?" Ucap Adit mereka saling bertatap mata
"Aku sayang kamu banyak-banyak" jawab Bryan tanpa keraguan
"Apa kamu cinta Adit?" Tanyanya lagi
"Aku cinta aku sayang Adit apapun yang terjadi Adit selalu dihatiku" Bryan memeluk Adit
"Aku juga" ucap Adit pelan ia membalas pelukan Bryan
"Dit" panggil Bryan, Adit melepas pelukannya menatap Bryan
"Ada yg tegak tapi bukan keadilan, dan ada yg menantang tapi bukan keberanian" ucap Bryan. Adit cengok dan langsung salting saat melihat celana Bryan mengembung
"An anjir minggir ah" Adit malu apa apaan Bryan batinnya
"Ayolah" Bryan memegang lengan Adit
"Pliss" Bryan mendekatkan wajahnya dan menatapa Adit. Adit seolah melihat puppy. Adit hampir oleng
Tok tok tok
"Permisi ini makanan ................. Kyaaaaaaaa" pekik seorang suster yg bertugas mengantar makanan. Adit langsung mendorong Bryan hingga terjatuh"Ah sus nggak suer enggak" Adit panik bukan main Bryan manyun sambil menggosok pantatnya yg sakit jarena terjungkal eh btw sakitnya Bryan tuh nggak parah cuma ya pencitraan.
"Ohohoh ah masa sih" si suster malah ngeledek Bryan berdiri
"Pacar gua imut kan sus" ucap Bryan Adit mendelik
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Baru (END?) 🔞🔞🔞
Teen FictionAditya Zain terpaksa harus menginap dirumah tetangga barunya yg menyebalkan. Ia tidak sengaja mengetahui fakta bahwa tetangganya ini terobsesi padanya terlihat dari ratusan foto Adit yg terpampang jelas didinding kamarnya. Ia hendak kabur naum naas...