13. Alaric [SUDAH DI REVISI]

73.6K 6.1K 45
                                    

Oh, hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh, hai!


Part-nya sudah aku Revisi, tapi kalau kalian nemuin kesalahan dalam penulisan tolong tegur aku yaa, terimakasih.

🦇🦇🦇

"LO! LO PASTI SENGAJA 'KAN NGEDIT ITU SEMUA!"

Athela menggeram marah. Gadis itu untungnya bisa menghindar. "Gue nggak segabut itu buat edit video itu."

Leo menarik Zeva dengan kasar saat cewek itu tanpa kapok hendak menyerang Athela kembali. "Stop! Yang lo lakuin udah kelewatan Zeva!" tegur Leo pada Zeva.

"Queen of perlontean. Julukan yang pantas buat lo setelah julukan Queen of Drama." ucap Athela dengan suara rendahnya.

"Stop, Athela. Let's go home you need rest." Vincent menarik Athela kedalam dekapannya.

🦇

Athela merebahkan tubuhnya yang terasa sakit setelah mengganti seragam sekolahnya menggunakan kaos kebesaran milik Vincent.

Vincent berjalan mendekati gadisnya. Kini keduanya tengah berada di mansion milik Vincent.

Vincent berjalan mendekati Athela. Laki-laki itu mendudukkan diri di samping ranjang. Tangannya bergerak mengelus pipi Athela yang terkena cakaran Zeva dengan lembut.

Athela menoleh, gadis itu tersenyum tipis. Jujur, Athela tidak merasakan sakit atau perih pada luka-lukanya. Bagi Athela ini hanya luka kecil. Athela hanya benci tubuhnya memiliki luka, apa lagi di wajah. Bagaimanapun Athela adalah seorang perempuan normal.

"Vincent." panggil Athela dengan pelan.

"Hmm?" Vincent berdehem sebagai jawaban. Laki-laki itu terfokus mengusap-usap pipinya sambil sesekali meniupnya.

"Zeva ngatain kamu om-om hidung belang." adunya. Gadis itu mendudukkan tubuhnya, membuat Vincent naik keatas kasur.

"Terus?"

"Dia ngatain aku jalang kurang belaian." lanjutnya sambil mencebikkan bibirnya kesal.

Vincent mengangguk mengerti. Ia paham sekarang mengapa Athela bisa berbuat gegabah.

Vincent menyelipkan rambut Athela kebelakang telinga gadis tersebut. "Sayang sekali, harusnya aku tidak menghentikanmu tadi, Baby."

Athela berdehem. "Aku..." Athela menggantungkan ucapannya.

"What's wrong with you?"

"Soal video tadi..." Athela mendongak, menatap kearah Vincent dengan tatapan bertanyanya.

"Buang jauh-jauh pikiran burukmu, sayang. Karena aku tidak melakukan lebih dengannya."

Athela mengangguk. "You're not lying right?"

AVARELICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang