24. Giselle, Zeva dan Siren [SUDAH DI REVISI]

58.1K 4.8K 78
                                    

Part-nya sudah aku Revisi, tapi kalau kalian nemuin kesalahan dalam penulisan tolong tegur aku yaa, terimakasih.

Happy Reading!

🦋🦋🦋

Zeva berjalan dengan angkuh di lorong sekolah bersama kedua dayang-dayangnya yang baru.

Perempuan itu mengangkat dagunya menatap kearah Athela yang baru saja datang seorang diri dengan tas yang tersampir di sebelah bahunya.

"Wih, jalangnya SMA Bright Sky udah dateng ternyata." ucap Zeva dengan wajah songongnya.

Athela memutar kedua bola matanya malas. Moodnya tiba-tiba rusak melihat wajah angkuh perempuan yang ada di hadapannya ini. Ck, sangat merusak paginya yang indah.

Athela melipat kedua tangannya di depan dada, menyandarkan tubuhnya pada dinding lorong. Keduanya menjadi pusat perhatian saat ini, mereka menatap penasaran pada keduanya.

"Gue kira Athela baik dan beda dari Zeva. Ternyata sama aja, sama-sama jalang."

"Mana sok-sokan bersikap baik lagi."

"Aelah, paling juga baik buat nutupin sifat Jalangnya aja biar gak ketauan."

"Jalang!"

Mereka menyoraki Athela secara bersamaan. Namun hal itu tidak membuat Athela merasa tersudut.

"Kenapa diem?" tanya Athela dengan sinis, kala salah satu geng yang cukup terkenal di sekolahnya yang tadi menyudutkan dirinya terdiam hanya karena tatapannya.

Modal dekingan aja songong, giliran di tatap langsung kicep.

"Mulut sampah lo...." Athela menunjuk mereka berenam secara bergantian. "Kayaknya emang harus gue jait supaya nggak asal ngomong."

"Lo kalau jalang ya jalang aja, nggak usah ngelak. Buktinya udah kesebar dimana-mana, nggak punya malu lo?" ucap Zeva.

"Gue? malu?" Athela terkekeh geli. "Ngapain harus malu, gue bukan jalang. Yang jalang itu lo sama antek-antek baru lo itu, apa lagi lo berenam." ujar Athela sesuai dengan fakta.

Ketua dari antek-antek yang menyudutkan Athela berjalan mendekat. Giselle menarik rambut Athela dengan kencang hingga kepala Athela terasa panas.

"Anjing lo!" maki Giselle.

Antek-antek Giselle serta Zeva membantu Giselle menyudutkan Athela. Zeva membenturkan kepala Athela pada dinding sekolah, kedua tangan Athela di tahan. Sialan, Athela kembali lengah.

Athela bisa merasakan sesuatu yang mengalir di pelipisnya. Dalam hati ia meratapi nasib buruk yang akan menimpa kesembilan perempuan di hadapannya ini.

Kesadarannya kembali terkumpul saat Zeva semakin gencar membenturkan kepalanya pada dinding, serta cakaran di wajahnya.

Murid-murid SMA Bright Sky membulatkan matanya, mereka ingin menolong akan tetapi mereka terlalu takut.

Dengan kasar Athela menghempaskan tangan antek-antek Zeva dan Gisella. Athela menyikut Giselle dan Zeva dengan kencang membuat keduanya terjerembab dan meringis kesakitan.

AVARELICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang