Part-nya sudah aku Revisi, tapi kalau kalian nemuin kesalahan dalam penulisan tolong tegur aku yaa, terimakasih.
Happy Reading!
***
Cahaya matahari mulai menampakkan dirinya, cahayanya mulai menerangi kamar Athela melewati jendela kamar. Vincent menatap wajah gadisnya yang masih tertidur dengan lelap di dalam dekapannya. Tangannya bergerak menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Athela.
"Wake up, baby." bisik Vincent sambil mengecupi kening Athela berulang kali.
Athela mengerang, gadis itu semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Vincent.
"Ayo bangun, baby. Sudah pagi, yang lain menunggu kita untuk sarapan." ucap Vincent dengan lembut.
Athela mengerjapkan matanya beberapa kali. "Sekarang jam berapa?" tanya Athela dengan suara khas bangun tidur.
"Jam delapan lewat lima belas menit."
Vincent mengangkat Athela kedalam gendongannya. Tanpa membersihkan diri terlebih dahulu laki-laki berjalan turun menuju ruang makan yang sudah di isi banyak orang.
Teman-teman Athela melongo di tempat melihat temannya yang terlihat kekanak-kanakan saat bersama Vincent, sedangkan Darric, Kania dan Rayyan, serta Alaskar, Alden dan Axelio yang kebetulan semalam menginap ada di sana seakan sudah terbiasa dengan pemandangan itu.
"Morning dad, mom." sapa Vincent sambil mendudukkan dirinya di samping Rayyan, tanpa menurunkan Athela dari gendongannya. Di balas anggukan singkat oleh Darric, serta senyum khas keibuan oleh Kania.
"Itu beneran temen lo?" tanya Brichia dengan berbisik pada Claire.
"Gue rasa si bukan." balas Claire dengan berbisik juga.
"Temen lo beda banget anjir kalo di kandang. Di luar rawr di kandang miaw." celetuk Lea sambil terkekeh pelan, membuat Claire dan Brichia ikut terkekeh.
"Silahkan di makan." ucap Darric selaku kepala keluarga. Mereka memakan sarapan dengan khidmat hingga selesai.
***
Athela mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Tidak lama suara pintu kamar terbuka, menampilkan Vincent yang sudah rapih dengan kaos hitam polos dengan celana selututnya.
Laki-laki itu berjalan menghampiri Athela, membantu gadisnya mengeringkan rambut.
Athela menatap wajah Vincent yang terlihat serius dari pantulan cermin. Sudut bibirnya terangkat, Vincent selalu memperlakukannya layaknya ratu.
"Aku tahu aku tampan, baby. Kamu tidak perlu menatapku seperti itu, tatapan mu sangat mengerikan." seru Vincent sambil meletakkan hairdryer diatas meja rias. Laki-laki itu memeluk tubuh Athela dari belakang, meletakkan dagunya di bahu Athela.
Keduanya saling pandang lewat cermin, Vincent tertawa geli melihat Athela yang cemberut. "Maksud kamu aku serem gitu?" tanya Athela dengan kesal.
"Ya, kamu terlihat seperti ingin memakanku hidup-hidup, baby girl." bisik Vincent sambil mengecup telinga Athela.
Athela mendelik kesal. "Nggak terbalik?" sinis Athela.
"Tentu tidak." jawab Vincent dengan wajah yang terlihat menyebalkan menurut Athela.
Athela membalikkan tubuhnya menghadap Vincent. Wajahnya kali ini terlihat berubah menjadi lebih serius. "Vincent?" panggilannya.
"Yes, baby." jawab Vincent sambil melepaskan pelukannya, memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVARELIC
Novela Juvenil"What I want is for you to die slowly, bitch." ••• [BELUM DI REVISI DAN MASIH BANYAK TYPO ATAU KESALAHAN NAMA DI DALAMNYA] Ini kisah Athela Brianne Latheisa Avarelic. Gadis cantik dan imut, memiliki pesona dan daya tarik tersendiri. Tidak banyak yan...