Part-nya sudah aku Revisi, tapi kalau kalian nemuin kesalahan dalam penulisan tolong tegur aku yaa, terimakasih.
***
Zeva menaikan selimut untuk menutupi tubuhnya. Jantung perempuan itu berdebar sangat kencang saat melihat bayangan di balkon kamarnya. Mata gadis itu terpejam memaksakan diri untuk pura-pura tertidur.
Prank!
Suara pecahan kaca membuat Zeva semakin di selimuti oleh rasa takut. Perempuan itu mengigit bibir bawahnya menahan isakan yang hendak keluar.
Seorang laki-laki berperawakan gagah dengan pakaian serba hitam, serta tudung hoodie yang menutupi kepalanya dengan masker hitam yang melekat di wajahnya berjalan menuju kasur Zeva.
Srrttt...
Suara gesekan benda pada lantai semakin membuat Zeva meneguk ludahnya dengan kasar, apa lagi ketika suara itu kian mendekat.
Laki-laki itu mendudukkan diri di samping ranjang Zeva. "Tidak perlu berpura-pura tidur, Zevannya." bisik laki-laki itu tepat di telinga Zeva yang terhalang selimut.
Zeva terdiam kaku, suara itu terdengar familiar.
"Aku tahu kau tidak benar-benar tidur, jadi ayo lepaskan selimutmu." ucap Laki-laki misterius itu.
Hening.
"Baiklah, sepertinya kamu sangat suka bermain-main, sayang..." suara serak laki-laki itu membuat Zeva merinding. Aura laki-laki misterius itu sangat menakutkan.
Srettt!
Laki-laki misterius itu menarik selimut Zeva dengan kasar, Zeva tersentak kaget. Perempuan itu bergerak bangun hendak kabur, namun dengan cepat laki-laki itu tahan. Laki-laki misterius itu mendorong Zeva hingga membentur punggung kasur.
Laki-laki misterius itu mengukung tubuh Zeva yang ketakutan. Mata tajamnya menatap Zeva dengan intimidasi.
"Lo tau apa kesalahan lo?" tanya laki-laki itu berbisik tepat di depan wajah Zeva.
Zeva menggeleng kencang.
Tangan laki-laki itu bergerak mengelus-elus pipi Zeva yang di banjiri oleh air mata dengan lembut. Kemudian mencengkram kedua pipi gadis itu dengan kencang membuat Zeva memekik kencang.
"Lep-ashh, i-ini sakit." ucap Zeva dengan takut.
"Sakit, hmm?" tanya laki-laki itu dengan lembut membuat Zeva terperangah.
Zeva mengangguk kaku.
Laki-laki itu berdecih sinis. Menarik kerah piyama yang di gunakan perempuan itu dengan kasar, memaksakan Zeva untuk berdiri.
Dug!
"Arghhhh!"
Zeva berteriak kesakitan saat laki-laki itu membenturkan kepalanya pada dinding kamar.
"Rasa sakit yang lo rasain nggak seberapa sama apa yang lo lakuin sama princess-princessnya gue." Laki-laki misterius itu menarik rambut Zeva membuat Zeva mendongak menatap kearahnya.
"M-maksud lo apa? Gue nggak pernah nyari masalah sama lo, bajingan!" pekik Zeva dengan berani. Perempuan itu berusaha mendorong tubuh laki-laki misterius itu dengan kasar. Namun tenaganya kalah kuat dengan laki-laki itu.
Laki-laki misterius itu menggenggam kedua pergelangan Zeva yang terus memberontak memukuli tubuhnya. "Tangan ini ... Tangan yang udah berani nyakitin princess gue." Laki-laki itu mencengkeram dengan erat pergelangan tangan Zeva, membuat tangisan Zeva semakin kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVARELIC
Novela Juvenil"What I want is for you to die slowly, bitch." ••• [BELUM DI REVISI DAN MASIH BANYAK TYPO ATAU KESALAHAN NAMA DI DALAMNYA] Ini kisah Athela Brianne Latheisa Avarelic. Gadis cantik dan imut, memiliki pesona dan daya tarik tersendiri. Tidak banyak yan...