HAPPY READING!
🦇🦇🦇
Athela mengetukkan jari telunjuknya pada meja kerjanya, saat ini gadis itu tengah berada di markas tempatnya menjadi salah satu Anggota dari Agensi Rahasia yang gadis itu masuki. Gadis itu saat ini tengah berfikir dengan keras, bahkan sampai tidak menyadari jika ada seseorang yang memasuki ruangannya.
Vincent tersenyum kecil melihat gadisnya yang tengah berfikir dengan keras, kerutan pada kening gadis itu memperlihatkan dengan jelas jika sang empu sedang berfikir.
Vincent berjalan mendekati Athela, bahkan saat sudah berdiri dihadapannya gadis itu masih tidak menyadari kehadiran Vincent. Laki-laki itu menangkup pipi Athela, membuat Athela tersadar dan mendongak.
"Loh, sejak kapan di sini?" tanya Athela dengan heran.
"Lima menit yang lalu, mungkin?" jawab Vincent tak yakin.
Athela menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Ayo istirahat, perutmu membutuhkan asupan, baby girl." ucap Vincent dengan lembut sambil mengelus puncak kepala Athela.
Athela menurut, gadis itu menggandeng pergelangan tangan Vincent. Keduanya berjalan menuju kantin yang di khususkan untuk pegawai-pegawai penting, dan tidak sembarang orang bisa masuk ke sana. Ingat, bagaimanapun tidak banyak yang mengetahui identitas dan wajah asli Athela serta teman-temannya yang berkerja di sana sebagai Agensi Rahasia juga.
"Mau makan apa, hmm?" tanya Vincent pada Athela yang mendudukkan dirinya di salah satu meja dekat kaca yang menampilkan suasana gedung-gedung menjulang tinggi.
"Aku lagi pengin makan yang berkuah dan pedas, boleh?" tanya Athela pada Vincent.
Vincent mengangguk. "Boleh, tapi tiga hari kedepan jangan memakan makanan pedas, oke?"
Athela mengangguk sambil tersenyum senang. "Oke, big Boss!"
Gadis itu mengalihkan pandangannya pada penjuru kantin, tidak terlalu ramai. Hanya para petinggi-petinggi perusahaan, serta teman-temannya yang bertugas melakukan misi-misi penting saja yang berada di sini.
Athela tersenyum tipis saat mata tajamnya beradu dengan kedua mata tajam milik Vincent yang tengah mengawasinya di stand makanan.
"Vincent benar-benar posesif, bahkan cuman beli makanan aja masih tetap ngawasin gue." Athela menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, dengan senyum yang masih terpatri di wajahnya gadis itu menatap kearah luar kaca. Menikmati pemandangan langit yang terlihat cerah siang ini.
"Berhentilah untuk tersenyum, sayang." tegur Vincent yang sudah duduk dihadapan Athela.
Athela menoleh. "Kenapa?" tanyanya.
Laki-laki itu menghela nafasnya dengan pelan. "Kamu terlihat sangat cantik ketika tersenyum, dan aku tidak rela berbagi pemandangan indah itu dengan orang lain." jelas Vincent sambil mendekatkan wajahnya.
"Cuman senyum loh." balas Athela sambil menarik salah satu nampan yang berisikan Ramen yang terlihat pedas.
"Sama aja, baby!" rengek Vincent dengan suara yang terdengar menggemaskan di telinga Athela.
Athela menatap geli kearah Vincent, lihatlah laki-laki itu bertingkah sangat menggemaskan hanya dengannya. Jika begini bagaimana bisa Athela menjauh dari laki-laki yang sangat ia cintai ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
AVARELIC
Fiksi Remaja"What I want is for you to die slowly, bitch." ••• [BELUM DI REVISI DAN MASIH BANYAK TYPO ATAU KESALAHAN NAMA DI DALAMNYA] Ini kisah Athela Brianne Latheisa Avarelic. Gadis cantik dan imut, memiliki pesona dan daya tarik tersendiri. Tidak banyak yan...