A & C

7.1K 344 3
                                        

Happy reading;!

Di sisi lain setelah beranjak meninggalkan taman, Syila berjalan di koridor sekolah sembari mengawasi jika ada murid yang terlambat atau bolos.

Tiba-tiba saja dari arah yang berlawanan Syila melihat Alvaro yang sepertinya juga sedang berjaga, dengan senyum yang mengembang Syila mengambil sesuatu dari saku seragam nya, dan Tanpa menunggu lama ia segera berjalan menghampiri Alvaro.

"Alvaro" ucap syila.

Alvaro menghentikan langkahnya sembari menaikkan satu alisnya.

"Nih buat kamu" ucap Syila memberikan sebuah coklat berukuran mini.

"Kesukaan kamu kan" ucap Syila.

Alvaro menautkan alisnya Bingung, pasalnya ia belum lama mengenal gadis di hadapannya ini tapi kenapa gadis ini bisa tau makanan kesukaannya.

"Nih" ucap syila saat Alvaro tak kunjung mengambil coklat yang ia sodorkan.

"Di makan yah" ucap syila sembari manaruh coklat tersebut di tangan Alvaro.

Setelah memberikan coklat tersebut Syila melanjut kan langkahnya tak lupa ia juga memberikan senyum manisnya kepada Alvaro berbeda dengan Alvaro yang hanya menampakkan wajah datarnya.

Setelah kepergian Syila, Alvaro menatap coklat di tangannya entah kenapa ia sama sekali tidak berminat untuk memakannya.

Saat ingin melangkah Alvaro tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang berjalan dari arah taman dan entah dorongan dari mana Alvaro tiba melangkahkan kakinya menghampiri sang gadis.

Setelah beberapa menit menghabiskan waktu di taman Aca memutuskan untuk beranjak menuju kantin.

Saat di perjalanan Aca menautkan alisnya saat melihat seseorang yang sangat ia kenali sedang berjalan berlawanan arah dengannya, dengan malas Aca melanjutkankan langkah.

Namun saat mereka sudah berpapasan Aca di kaget kan saat pria di hadapannya tiba-tiba memberinya sebuah coklat berukuran mini.

Aca menatap tak percaya pria di hadapannya.

"Buat gue" ucap Aca ragu.

"Hmm" seperti biasa pria di hadapannya hanya menjawab dengan gumanan.

"Nggak, ada racunnya kan" ucap Aca.

Sedangkan pria di hadapannya memutar bola matanya malas, lalu menaruh coklat tersebut di genggaman aca sama seperti yang di lakukan Syila padanya.

"Makan coklat bagus buat nambah gizi " ucap Alvaro lalu beranjak dari hadapan Aca.

Sedangkan aca membulatkan matanya mendengar ucapan Alvaro.

"Maksudnya gue kurang gizi gitu" ucap Aca tak Terima.

"Dasar kutub" !!!! teriak Aca saat Alvaro mulai menjauh.

Sedangkan Alvaro hanya tersenyum tipis mendengar teriakan Aca, entah kenapa wanita

bar-bar itu sangat suka membuatnya tersenyum.

~

Aca memasuki area kantin dengan wajah yang tidak bisa di artikan, ucapan Alvaro terus saja terngiang-ngiang di pikirannya dengan cepat Aca menuju stant makanan.

"Mau pesan apa neng" ucap Ibu kantin.

"Saya mau bakso tiga mangkuk Bu" ucap Aca spontan.

"Minumnya neng" lanjut Ibu kantin.

"Es teh manis saja " ucap Aca.

Sedangkan Ibu itu hanya mengangguk.

"Silah kan tunggu yang neng" ucap Ibu kantin tersebut.

Aca segera mencari tempat kosong sembari menunggu pesanannya.

Aca membuka bungkus coklat di tangannya, setelah itu mulai memasukannya ke dalam mulutnya.

"Aca " ucap seseorang yang membuat Aca menghentikan kegiatannya.

Aca mengalihkankan pandangannya ke arah sumber suara di sana terlihat Syila dan Ayu yang sedang berjalan ke arahnya.

"Sendirian aja Ca" ucap Ayu.

"Udah biasa" ucap Aca sembari memasukkan coklat ke mulutnya.

Ayu yang melihat Aca sedang memakan coklat langsung teringat sesuatu.

"Btw, tips yang gue kasih udah Lo lakuin nggak Syil" ucap Ayu.

"Udah kok, tadi aku udah kasih coklatnya ke Alvaro" ucap syila dengan senyum yang mengembang.

"Uhuk" Aca tersendak coklat yang sedang ia makan.

Hal itu sontak membuat Syila dan Ayu menoleh ke arah Aca.

"Aca kamu minum dulu" ucap syila sembari membrikan sebotol lemineral pada Aca.

Sedangkan Aca dengan cepat langsung meminum lemineral yang di berikan Syila.

"Lo nggak papa" ucap Ayu.

Aca hanya menggelengkan kepalanya.

"Maaf non in makanannya" ucap Ibu kantin yang membawa tiga mangkuk bakso serta satu buah es teh mais.

"Ini punya Lo semua ca" ucap Ayu.

Sedangkan Aca hanya mengangguk.

"Buset, kecil-kecil Lo rakus juga ya Ca" ucap Ayu.

Aca mulai memasukkan bumbu tambahan pada baksonya tanpa meladeni ucapan Ayu.

"Terus Syil pas tadi lo kasi coklatnya ke Alvaro, di ngomong apa ?" tanya Ayu.

"Nggak ada sih dia cuman diem " ucap Syila.

"Terus" ucap Ayu.

"Yah gue langsung kasih ke tangannya abis itu gue pergi deh" ucap Syila.

"Uhuk".

mendengar cara Syila memberikan coklatnya pada alvaro membuat Aca semakin yakin bahwa coklat yang tadi adalah coklat pemberian Syila.

"Kamu pelan dong Ca" ucap Syila.

Berbeda dengan Ayu yang menatap Aca bingng.

LUKA TERAKHIR UNTUK ACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang