Happy reading;!
Aca memasuki rumah dengan tatapan kosong ucapan dokter Juli terus saja berputar di kepala nya
"Kangker otak stadium awal"
Apa itu artinya dirinya akan segera pergi jauh'dirinya bahkan belum mendapatkan kasi sayang sang mamah apa dirinya akan menyerah
Setidaknya jika ia memang akan pergi isin kan diri nya untuk bisa menghabiskan waktu bersama Sang mamah
Isin kan diri nya mengukir senyum bahagia di wajah indah sang mamah
"Carissa!!" Ucap seseorang yang membuat langkah aca terhenti
"Mamah"ucap aca
"Kamu ini bener-bener nggak tau diri yah"ucap sang mama
"Dari mana kamu"lanjut nya
"Aca abis"Ucapan aca terhenti'apakah ia harus memberi tau sang mamah
"Apa hah'kamu ini yah'syila lagi di rawat kamu malah kelayapan"ucap raya
"Di rawat"ucap aca
"Tapi kenapa"lanjut nya
"Jadi kamu nggak tau'bener-bener kamu'di suruh jagain syila malah kelayapan"ucap raya emosi
"Syila di bully sama temen sekolah nya sampai pinsan dan di rawat"ucap raya penuh penekanan
"Dan kamu'mana janji kamu buat jagain syila hah'mana"ucap raya dengan Suara yang mulai meninggi
"Mah aca habis ke-"
"Cukup!!"
"Saya nggak mau denger alasan kamu yang enggak berguna itu"ucap raya lalu beranjak keluar dari rumah sembari membawa tas yang seperti nya baju-baju milik syila
"Mah aca juga lagi sakit"ucap aca dengan suara serak
Aca menghapus kasar air matanya
"Syila" ucap aca
"Gue harus kerumah sakit "lanjut aca lalu berjalan keluar'detik kemudian ia baru teringat bahwa motor milik masih berada di sekolah alhasil ia harus menunggu taxi pesanan nya
Beberapa menit kemudian taxi pesanan aca sudah datang dan dengan cepat aca segera naik dan menuju ruah sakit
Di perjalanan aca tak henti-henti nya menyalahkan diri nya sendiri
"Kenapa gue bodoh banget sih"ucap aca
"Harus nya tadi gue nggak balik duluan"lanjut aca
Sesampainya di rumah sakit aca langsung masuk dan mencari letak ruang rawat syila
Namun saat ingin menghampiri ruang rawat syila aca tak sengaja mendengar pembicaraan dokter dan Bram papa sambung nya
"Maaf pak seperti nya kejadian yang terjadi'bisa membuat kondisi anak bapak memburuk"ucap sang dokter
"Balum lagi trauma yang ia alami seperti nya sangat besar"lanjut sang dokter
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA TERAKHIR UNTUK ACA
Algemene fictieDi balik senyum nakal dan tingkah laku yang nyaris tak terkendali, tersembunyi luka mendalam yang tak pernah terobati. Dia, si anak yang tak diinginkan, tumbuh dengan rasa sakit yang terpendam, diabaikan dan diasingkan. Namun, di balik topeng pember...