▪︎ OO1 - Papa dan semestanya

707 79 87
                                    

"Selamat pagi dunia!!" teriaknya menggelegar, membuat sebagian orang yang berada di tempat itu menatap aneh ke arah si pemilik suara lantang itu.

"Kagak usah teriak juga, dodol!" Gerutu salah satu temannya, sambil menyumpali mulutnya yang baru saja berteriak dengan sepotong roti yang ia bawa.

Tak banyak protes, lantas pria itu mengunyah rotinya dengan senang hati, dan kebetulan ia belum sarapan tadi, jadi roti itu cukup untuk mengganjal perutnya yang kosong.

"Makasih Ratan sayang, lumayan buat ganjel perut" ucapnya lalu kembali mengunyah rotinya dengan wajah yang berseri

Ratan merotasikan bola matanya malas ke arah temannya itu "Btw, tumben amat lo dateng pagi?"

"Soal-" Baru saja Hilmi hendak menjawab, seseorang dengan tiba-tiba merangkul kedua bahu orang itu. Membuat keduanya sedikit tersentak.

"Pagi, bro!" Sapanya dengan senyuman manisnya yang khas "Hilmi?! GILA!! ini mah rekor terbaru seorang Hilmi Khalandra dateng ke sekolah sebelum jam 7, harus di abadikan sih ini" Pria itu terus mengoceh tanpa henti, membuat Ratan dan Hilmi memandanginya dengan tatapan heran.

Ia tanpa permisi memotret wajah Hilmi begitu saja, lalu mengetikkan sesuatu di atas ponselnya sambil sedikit mengeluarkan suara "Tepat pada hari selasa, tanggal 12 april 2022. Untuk pertama kalinya, Hilmi Khalandra datang ke sekolah tepat pada pukul 06:43 Waktu Indonesia Barat" katanya lalu terkekeh puas saat ia berhasil memposting sesuatu di media sosial.

"Mau heran tapi ini Maven" Ujar Ratan sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Foto yang lo ambil barusan, cakep kagak guenya?" Tanya Hilmi memastikan bahwa foto yang Maven ambil secara tiba-tiba, apakah hasilnya bagus atau kurang.

"Cakep elah"

"Coba sini liat"

"nih"

"Cielah, anaknya bapak Joko emang selalu cakep" Katanya dengan rasa percaya diri yang penuh.

"Yeu dasar!" sergah Ratan sambil menoyor pelan kepala Hilmi

"Halo" sapa seseorang yang baru saja tiba, sapaannya begitu tenang, tidak seperti yang lain. Sontak ketiganya menoleh ke arah sumber suara yang baru saja menyapa ketiganya.

"Bayii kita sudah dateng" ujar Hilmi sambil merangkul Jisnu yang baru saja sampai.

"Apasih, udah gede dikatain bayi mulu!" sergahnya tak terima.

"Tapi lo emang beneran kaya bayi" Ucap Maven sambil mengacak rambut Jisnu

Tak merespon, Jisnu lantas menghela nafasnya, mengutarakan kekesalannya itu.

"Bentar Nu, lo dateng lewat mana? kok tiba-tiba nongol?" Tanya Maven

"Lewat pintu gerbang lah, kalian aja yang asik sendiri, sampe gak liat sekitar, barusan gue naro sepeda dulu ketempat parkir, abis itu nyusul kalian ke sini" Jelas Jisnu, ketiganya hanya mengangguk paham.

Suara mobil seketika mengalihkan fokus mereka. Lantas semuanya melihat ke arah mobil yang berhenti tepat di depan mereka berdiri

"Tuan muda Chaka udah dateng, mari kita sambut!" Ujar Hilmi penuh semangat, lalu berlari pelan dan berhenti tepat di depan pintu mobilnya, diikuti Ratan, Maven dan juga Jisnu

"Beri Hormat!!" Teriak Hilmi sekali lagi lalu menundukkan kepalanya, lantas Maven juga ikut menundukkan kepalanya, begitupun dengan Ratan.

Sedangkan Jisnu hanya menatap ketiga temannya itu bingung "ngap-" belum sempat Jisnu menyelesaikan kalimatnya. Tiba-tiba tangan Hilmi terulur untuk mendorong kepala Jisnu pelan, agar ikut menunduk seperti yang lain.

7 HARI 7 MIMPI  (On going/slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang