▪︎ O18 - return ratan

220 32 8
                                    

Chaka mengayuh sepedanya, cahaya matahari pagi juga ikut menyambut kegembiraannya pada hari ini. Perasaan tak sabar untuk segera bertemu dengan temannya kian bergejolak. Senyumnya merekah pada setiap kayuan sepedanya.

Tiba di depan sekolah yang masih terasa sepi karena kedatangan Chaka yang terlalu pagi. Sebab nnak ini terlalu bersemangat.

Ia tetap duduk di atas sepedanya, segera ia mengambil handphone guna menghubungi teman-temannya. Tapi, belum sempat ia membuka layar kunci handphone nya, secara tiba-tiba panggilan dari lawan arah mengalihkan fokusnya.

"CHAKAAAA" itu suara Hilmi, oknum yang selalu menjadi tersangka kebisingan pada setiap pagi.

Senyum Chaka semakin merekah saat tau mereka datang secara bersamaan. Anak itu melambaikan tangannya penuh semangat.

"WOYYYY!!!" Sahutnya dengan begitu semangat.

Keenamnya datang secara bersamaan, mata Chaka sangat berbinar hari ini. Melihat Hilmi yang dengan cepat kembali pulih, serta Ratan yang kembali masuk sekarang. Dunianya sekarang sudah terasa lebih lengkap.

"Buset si Chaka datengnya pagi amat" seru Hilmi

"Udah gak galau, Hil?" Tanya Chaka

"Aman, galau lama-lama juga gak bikin gue kaya"

"Emang si Hilmi kenapa? Gue ketinggalan banyak kek nya ini" Tanya Ratan kebingungan

"Habis putus sama pacarnya" Sahut Jisnu

"Bagus lah, lagian lo mau aja ama nenek lampir" ucap Ratan

"Ngomong-ngomong Chak, makasih ya udah mau ngasi gue sama yang lain sepeda, gue gak tau harus bales budi kaya gimana ini, bingung" ucap Jafan canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Iya, makasih ya, sumpah gue seneng banget punya sepeda baru" timpal Jisnu yang tak kala senangnya dari yang lain.

"Sama-sama, gue gak butuh bales budi kalian, gue cuma mau kalian tetep jadi temen gue, itu aja. Simple gak usah di bawa ribet kalo ama gue mah"

Semuanya tersenyum hangat ke arah Chaka, kadang mereka bingung, hati Chaka ini terbuat dari apa, sampai sebaik ini kepada mereka.

"Oh iya, kabar Ratan, gimana ini? Kita semua kangen" tanya Maven sambil menatap Ratan

"Baik, terlebih sekarang karena kumpul lagi ama kalian, rasanya lebih baik dari kemarin"

Jemi lantas merangkul Ratan, ia tersenyum gemas ke arah Ratan "Gue bilang juga apa, kalo kata Hilmi mah, kelamaan sedih gak bakal bikin kaya, mending kita seneng-seneng bareng aja"

"Nah setuju tuh, GUE KANGEN LO RATANN" Maven dengan segera turun dari sepedanya, ia mendekat ke arah Ratan lalu memeluknya dengan erat.

"GUE JUGA KANGEN SI PENDEKK" Sambung Hilmi dan ikut berhambur ke dalam pelukan Maven dan Ratan.

Begitupun dengan yang lain, mereka ikut turun dari sepeda dan memeluk Ratan dengan hangat. Sepekan lama nya mereka tak berkumpul selengkap ini, benar-benar membuat rindu serindu-rindunya.

"Gue kangen di omelin sama Ratan" kata Jafan menambahkan

"Gue juga kangen kalian"

"Kita semua kangen sama lo" ucap Jisnu

"UDEHH AH UDEHH, ENGAP GUE" kata Ratan secara tiba-tiba, membuat keenamnya melepas pelukannya sambil tertawa.

"gue lupa kalo Ratan mungil, kasian jadinya kelelep" ucap Hilmi

"sembarangan mulut lo" sergah Ratan ak terima

"Udah yuk masuk, masih pagi jangan ribut dulu" Ajak Maven, lalu mereka mangambil sepedanya masing-masing dan di letakkan ke dalam parkiran sekolah.

7 HARI 7 MIMPI  (On going/slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang