7 HARI 7 MIMPI (On going/slow update)

▪︎ CAST

Kenalin, namanya Hilmi Khalandra. Panggil aja Hilmi. Dia salah satu makhluk bumi paling random dan paling percaya diri. Hobinya gangguin temen-temennya. Anaknya suka gak jelas, tapi dia punya mimpi yang kelewat tinggi. Jadi Pilot katanya. Dia mau bawa Bapak dan teman-temannya mengudara tinggi di atas sana. Jangan tanya kenapa Hilmi gak mau bawa Ibunya. Bukannya tidak mau, hanya saja Ibunya sudah mengudara jauh lebih tinggi saat ia duduk di sekolah menengah pertama. Saking tingginya, Ibu tidak akan kembali lagi ke bawah. Kata Hilmi "Bu! Tunggu anakmu jadi pilot ya, Nanti Hilmi mampir ke atas sana!"

Kalo yang ini namanya Jafan arnawama. Hobinya bersepeda. Hobinya memang bersepeda, tapi cita-citanya jadi Arsitek, berbanding terbalik dengan hobinya. Katanya biar bisa bikin rumah yang besar buat Ayah dan Kakaknya.
"Nanti kalo Jafan udah jadi arsitek, Kakak sama Ayah gak perlu lagi ngontrak rumah, gak perlu lagi di tagih sama om om yang punya rumah sampe maki maki Ayah, Jafan buatin rumah yang besar buat kita tempatin bareng-bareng, biar kita bisa hidup tenang juga"
Sama seperti Hilmi, Jafan juga tidak punya Ibu. Ibunya meninggal sewaktu dia masih kecil.

Ini Mavendra Bagaspati, panggil saja Maven. Maven sangat mengidolakan artis barat, Justin Bieber dan juga artis lokal, Tulus. Ia ingin sekali bertemu dengan kedua idolanya itu. Tapi rasanya mustahil, keadaan ekonominya yang pas pas san, membuat salah satu mimpinya itu terhambat di ujung jalan. Tapi tak masalah, dia masih bisa melihat idolanya itu melalui layar handphone miliknya, dan itu sudah lebih dari cukup. Selain ingin bertemu idolanya, Dirinya juga sangat ingin menjadi Penulis lagu, hobinya bermain gitar. Dia tinggal dengan kakek neneknya. Orang tuanya meninggal saat Maven masih SMP, saat orang tuanya hendak melakukan perjalanan bisnis di luar kota, namun naas, pesawat yang orang tuanya tumpangi hilang kendali dan menyebabkan pesawat itu terjatuh ke dasar laut. Maven benar-benar terpukul atas kejadian itu. Tapi tenang saja, dia sudah mulai berdamai dengan kedaannya sekarang, perlahan kondisi mentalnya membaik, berkat temannya lah dia memiliki sumber kekuatan sekaligus hiburannya. Ngomong-ngomong dirinya paling tua di antara yang lain. Paling gampang tertawa juga.