▪︎ O20 - Maven dan Yera

142 17 0
                                    

"jangan mandi hujan, nanti masuk angin" suara itu seketika menghentikan isak tangis sang gadis yang sejak tadi meringkuk penuh pilu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jangan mandi hujan, nanti masuk angin" suara itu seketika menghentikan isak tangis sang gadis yang sejak tadi meringkuk penuh pilu.

air hujan secara tiba-tiba tidak lagi mengenai tubuhnya, ia mengadahkan kepalanya, menatap seseorang yang kini melihat dirinya sambil menaungi tubuhnya dengan payung.

"mau sharing cerita?" tawar anak laki-laki tersebut, gadis itu masih menatapnya dengan tatapan yang penuh kesedihan.

Keduanya kini tengah berjalan di bawah hujan sambil berbagi payung, sedikit canggung rasanya bagi Maven untuk memulai perbincangan, terlebih Yera yang sejak tadi hanya berjalan dan diam dengan tatapan kosongnya, wajah gadis itu terlihat begitu sembab.

"ekhem" suara deheman itu lagi-lagi membuyarkan lamunan sang gadis.

"Kata nenek gue, es krim bisa balikin mood" ujar Maven yang tengah mencoba memecahan suasana.

gadis itu menoleh, sedikit tersenyum di tengah wajah sembabnya "mau es krim?" tawarnya dengan suara purau

"harusnya gue yang nawarin itu"

gadis itu terkekeh, membuat Maven memberikan respon yang berlebih akan hal itu.

"Nahh! kalo ketawa gini kan cakep!"

"emang tadi gue jelek?" tanya gadis itu

Maven menggeleng tak yakin "engga juga sih, tetep cantik, tapi lebih cantik lagi kalo senyum kaya gini" Ucap pria itu, lalu diam sejenak "Btw, kenapa tadi nangis? hujan hujanan, terus sendirian pula" tambahnya

"Berantem sama bokap, gara gara mama tiri gue, soalnya nyokap tiri gue lebih parah dari nyokap tirinya Cinderella" Jawabnya tanpa ragu sambil sedikit tertawa

"kalo kata nadin amizah, bun.. hidup berjalan seperti bajingan" ujar Maven sambil menyanyikan sebait lirik lagu.

Lagi-lagi Yera terkekeh, "Gak salah sih, hidup emang seberengsek itu. Eh btw kita belum kenalan, gue Yera" kata gadis itu sambil memberikan tangannya pada Maven

"Gue tau nama lo, Yera"

"Hah? kok bisa?" gadis itu nampak bingung, sebab pria ini sedikit cukup asing baginya.

"masa lo lupa? waktu itu gue kerumah Ratan bareng temen-temen gue, buat jenguk Ratan yang lagi berduka"

"Ahh! gue inget, tapi gue gak tau nama lo"

"Maven" Ucap Maven sambil memberikan tangannya ke arah Yera, untuk berjabat tangan.

Yera lantas tersenyum, lalu dengan segera menjabat tangan Maven "salam kenal, Maven"

"salam kenal juga, mbak Yera" lantas keduanya tertawa bersamaan. Secepat itu mereka menjadi akrab.

"ngomong-ngomong soal Ratan, anak itu gimana ya kabarnya, makannya banyak gak?" Gadis itu lagi-lagi menampakkan wajah lusuhnya

7 HARI 7 MIMPI  (On going/slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang