Sejak tadi anak itu terus menerus tersenyum dan tersipu malu sendiri, entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Bahkan saat dirinya sudah tiba di rumahnya, senyum itu terus merekah.
"Aku pulang"
Ia berjalan masuk ke dalam rumahnya, dirinya nampak terlihat sangat bersemangat saat itu.
"Neneeekk!" panggilnya saat dirinya mendapati sang nenek yang tengah memasak.
"Sudah pulang cucu nenek, bersih bersih dulu habis ini makan"
Menghiraukan ucapan nenek, Maven memilih duduk di kursi meja makan, menopang dagunya dengan tangan kanannya. Matanya menatap langit-langit dapur, pikirannya terus membayangkan sesuatu yang menyebabkan dirinya terus tersenyum sendiri, seperti orang gila.
Nenek yang menyadari hal itu, lantas menatap bingung ke arah sang cucu, tak biasanya Maven terus tersenyum seperti ini.
"Mikirin apa kamu? sampe senyum-senyum sendiri gitu" goda sang nenek dengan pertanyaannya.
Maven yang mendengar hal itu, lantas terkekeh, kemudian bangkit dari duduknya, memeluk sang nenek secara tiba-tiba tanpa aba-aba, lalu mengecup pipi nenek sekilas.
hal itu semakin membuat nenek terheran-heran dengan tingkah laku cucunya.
"kamu kenapa tiba-tiba begini? ada maunya ya?"
"engga nek, seudzon aja sama cucu sendiri, hari ini nenek tuh cantik banget" ujarnya "Maven mau mandi dulu ah, gerah banget ini" lanjutnya kemudian berlalu begitu saja
"kenapa dia nek?" suara itu lantas mengalihkan perhatian sang nenek
"gatau, cucu kamu tuh. senyum senyum sendiri dari tadi"
"lagi jatuh cinta kali"
"emang iya?" tanya nenek tak percaya
"dulu waktu kakek masih awal suka sama nenek, bawaannya senyum-senyum mulu tiap bayangin wajah nenek, cantik soalnya"
Nenek nampak tersipu malu saat mendengar penuturan suaminya itu "ada ada aja kamu, udah sana mandi, bau ayam"
"iyah deh si paling wangi" ucap kakek sambil terkekeh, kemudian berlalu begitu saja meninggalkan nenek di dapur yang masih tersipu malu itu.
•
•
•
"cantik banget" gumamnya sambil menaruh tas nya di atas meja belajar
Anak itu terduduk, kembali ia menopang dagunya, membayangkan sesuatu yang membuat dirinya terus tersenyum bak orang gila.
"mbak Yera udah punya pacar belum ya? duh, tapi masa cewe secantik dia gak punya pacar" monolognya
"Ratan beruntung banget bisa deket sama mbak Yera. Eh, tapi bisa jadi kan Ratan suka mbak Yera juga, atau jangan-jangan Ratan sama mbak yera udah pacaran?" gerutunya penuh tanya
Saat dirumah Ratan tadi, Maven mencuri pandang ke arah Yera secara diam-diam. Dia terpesona pada gadis itu saat pandangan pertama. Yera dengan perawakannya yang lembut serta wajahnya yang cantik, pria mana yang tidak akan jatuh cinta dengan gadis seperti itu?
"Maven jangan overthinking dulu, ada baiknya ntar lo tanya aja ke Ratannya, basa-basi. Kalo Ratan suka atau mereka udah pacaran, lo harus mundur, oke? tapi semoga engga sih" monolognya lagi
dirinya nampak bingung, takut jika apa yang ia pikirkan benar adanya, dan mau tidak mau Maven harus mengalah, baginya teman lebih berarti dari pada kekasih, pacar masih bisa di cari, namun teman seperti mereka sulit untuk ditemui lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 HARI 7 MIMPI (On going/slow update)
Fiksi Penggemartentang tujuh remaja, yang ditakdirkan untuk berjuang sampai kegaris finish secara bersamaan, segala rintangan mereka tempuh, keluh kesah mereka lewati. Canda tawa mereka lakukan sebagai pemanis untuk menghadapi peliknya hidup - Tujuh Mimpi. 16 Apri...