"Ratann!!" Panggil Jemi saat sadar akan kehadiran Ratan, yang lain lantas menoleh detik itu juga.
"Ratan pliss jangan marah, kita gak ada niatan buat bikin lo sedih, ini semua ide gue kok, kalo lo mau marah, lo bisa marah ke gue aja jangan ke yang lain, tapi ya jangan lama-lama juga" Jelas Hilmi sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.
"Apa apaan? ini kan ide kita bareng bareng, jadi ya marahnya jangan ke lo aja dong, ke kita juga" Sergah Jisnu.
"Udah-udah, gue gak marah, sorry ya udah bikin kalian khawatir, kue nya tadi mana?" Ucap Ratan.
Mereka tersenyum cerah saat mendengar kalimat terakhir yang baru saja Ratan lontarkan. Dengan semangat, Hilmi kembali mengambi kue yang sejak tadi tergeletak di atas meja.
"Korek api nya mana??" Jisnu segera memberikan korek apinya kepada Hilmi.
Lalu, secara perlahan, Hilmi menyalakan lilin di atas kue itu "Make a wish, Ratan" Ucap Jafan lembut dengan senyuman manis khas miliknya.
Ratan tersenyum tipis, ia menyatukan kedua tangannya, memejamkan matanya sejenak, lalu dengan perlahan ia meniup lilinnya.
Sorak gembira terdengar memenuhi kelas itu, satu persatu, mereka memberikan harapan terbaiknya kepada Ratan.
sedangkan Ratan tak bergeming, ia hanya menatap dan tersenyum seadanya sebagai respon dirinya atas ucapan selamat ulang tahun oleh teman-temannya.
Rasanya begitu campur aduk, ia tak tau harus bahagia atau bersedih, baginya merayakan hari ulangtahunnya sama saja dengan merayakan hari kematian ayahnya.
"bengong aja, awas kesambet" Suara itu keluar dari mulut Jafan, lantas Ratan terkekeh.
"Makasih ya" ujar Ratan pada teman-temannya
•
•
•
Dering bell berbunyi, pertanda waktu istirahat telah tiba, banyak para murid yang pergi keluar kantin guna mengisi perut mereka yang sudah minta di isi sejak pertengahan jam pelajaran.
"kantin yuk" Ajak Chaka
"gak dulu deh" Tolak Jafan sambil menyenderkan bahunya pada sandaran kursi.
"ayo ah, gue laper nih"
"gak dulu, Chak. lo aja gih" penolakan yang kedua kalinya di lakukan oleh Maven.
Paham akan alasan mengapa teman-temannya ini menolak, lantas Chaka kembali bersuara "ayolah, gue traktir nih"
"lo keseringan traktir kita masalahnya, kan jadi gak enak" Ujar Hilmi, sedangkan Ratan memilih cuek sambil membaca buku, walau pada nyatanya ia tengah berperang dengan isi pikirannya sendiri sekarang.
"Aelah, gapapa udah, gak usah gak enak enak. Inget ya, uang gue uang kalian juga, gak peduli gue ngeluarin uang sebanyak apapun, asal itu ke kalian. kenapa? karena temen gue yang bener bener temen itu cuma kalian, duit gue gak seberharga kalian" jelasnya panjang lebar, namun tak ada reaksi apapun dari teman-temannya itu
"udah ah ayo, laperr nih" Lanjut Ratan, ia sudah benar-benar merasa lapar.
Mereka tampak tak bergeming, lantas dengan ragu salah satunya mengangguk sambil mengiyakan ajakan Ratan "Ya udah ayo"
"Nah Jisnu aja mau, gimana yang lain?"
"boleh deh kalo lo gak keberatan"
"ya engga sama sekali lah, Jaf"
beberapa dari Mereka mulai mengiyakan ajakan Chaka, namun tidak dengan Jemi "gue nitip aja ya? gue lagi males ke kantin nih" Jemi terkekeh sambil menggaruk tengkuknya, sejujurnya ia bukan malas, hanya saja perutnya mulai merasa tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 HARI 7 MIMPI (On going/slow update)
Fanfictiontentang tujuh remaja, yang ditakdirkan untuk berjuang sampai kegaris finish secara bersamaan, segala rintangan mereka tempuh, keluh kesah mereka lewati. Canda tawa mereka lakukan sebagai pemanis untuk menghadapi peliknya hidup - Tujuh Mimpi. 16 Apri...